Kenali gejala PCOS sedari dini dan lakukan pengobatan sesegera mungkin agar terhindar dari masalah kesehatan lebih jauh.
Sindrom polikistik ovarium (polycystic ovarian syndrome, PCOS) adalah suatu bentuk gangguan pada sistem endokrin yang banyak menyerang wanita di usia subur. Kondisi ini dikenal juga sebagai sindrom Stein-Leventhal.
Hingga saat ini, penyebab terjadinya PCOS belum dapat diketahui dengan pasti. Namun, ada dua faktor utama yang memainkan peran besar didalamnya, yakni kelebihan hormon insulin dan faktor genetik atau keturunan yang diwariskan kepada anak.
Sebagian besar wanita dengan PCOS memiliki beberapa kista atau kantung kecil berisi cairan di dalam indung telurnya. Meski umumnya bersifat jinak, namun kehadiran kista di ovarium ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon dan masalah kesuburan. Bahkan, tak sedikit yang mengalami infertilitas dan keguguran karenanya.
Gejala PCOS dapat bervariasi pada setiap wanita. Yang paling umum diantaranya yakni, gangguan menstruasi, pertumbuhan rambut berlebih, timbulnya jerawat dan kelainan pigmentasi kulit, berat badan terus merangkak naik, gangguan mood dan sulit hamil.
Berikut gejala PCOS selengkapnya:
1. Gangguan Menstruasi
Mayoritas wanita dengan PCOS akan mengalami oligomenore atau periode menstruasi yang tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Haid yang dialami juga biasanya tak lebih dari 9 kali dalam setahun.
Perdarahan yang dialami pun bisa jadi sangat berat atau justru sangat ringan hanya berupa bercak saja. Timbulnya gejala ini sendiri terjadi lantaran wanita dengan PCOS cenderung memiliki kadar testosteron yang tinggi namun kadar progesteron di dalam tubuhnya rendah.
Baca juga: Ketahui Penyebab Telat Haid Lebih dari 6 Bulan
2. Pertumbuhan Rambut Berlebih
Gejala PCOS selanjutnya disebut dengan hirsutisme, yakni pertumbuhan rambut berlebih di tempat yang tidak biasanya. Misal di wajah, dada, sekitar puting payudara, punggung, perut dan paha bagian dalam.
Di sisi lain, beberapa wanita akan mengalami penipisan rambut di kepala bahkan pola kebotakan seperti pada pria (androgenetic alopecia). Pertumbuhan rambut berlebih dan pola penipisan rambut di kepala ini merupakan imbas dari tingginya kadar androgen (hormon pria) pada wanita yang menderita PCOS.
3. Jerawat dan Kelainan Pigmentasi Kulit
Tingginya kadar androgen pada wanita dengan PCOS dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum. Kondisi ini pada gilirannya akan menyebabkan timbulnya jerawat. Tak hanya di wajah, jerawat juga dapat menyerang di bagian tubuh lain seperti punggung dan dada.
Masalah kulit lainnya yang bisa dialami penderita PCOS adalah akantosis nigrikans. Suatu kelainan pigmentasi kulit yang ditandai dengan lipatan-lipatan kulit yang menghitam, menebal dan dapat menimbulkan bau tak sedap. Biasanya muncul di area lipatan leher, selangkangan, ketiak dan payudara. Kondisi ini erat kaitannya dengan resistensi insulin.
4. Berat Badan Naik Secara Signifikan
Sekitar setengah dari wanita penderita PCOS diketahui mengalami kenaikan berat badan yang signfikan dan merasa kesulitan untuk menurunkannya. Hal ini dapat terlihat jelas dari timbunan lemak di perut yang semakin menumpuk.
Berat badan berlebih atau kegemukan seperti ini bila tidak segera diatasi – misal dengan diet sehat dan olahraga teratur, dapat berujung pada komplikasi berupa diabetes tipe 2 maupun diabetes gestasional.
5. Gangguan Mood dan Gangguan Tidur
Tak sedikit wanita penderita PCOS yang mengalami gangguan terkait suasana hati, termasuk kecemasan, stres, depresi, gangguan citra tubuh bahkan gangguan makan.
Gejala sindrom polikistik ovarium yang satu ini juga acap kali memicu timbulnya gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea. Membuat penderitanya kerap merasa kelelahan dan mengantuk sepanjang hari.
6. Sulit Hamil
PCOS merupakan salah satu penyebab utama kemandulan atau masalah ketidaksuburan yang menimpa wanita. Kondisi ini tentu tak lepas dari ketidakseimbangan hormon yang dialami. Selain itu, wanita dengan PCOS juga memiliki risiko tinggi mengalami keguguran dan melahirkan bayi secara prematur.
Baca juga: Ciri Ciri Wanita Mandul & Berbagai Penyebab Sulit Hamil
Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami beberapa gejala PCOS di atas. Umumnya, dokter akan menggunakan kriteria Rotterdam untuk mendiagnosis, seperti yang disarankan oleh pedoman dari The Endocrine Society pada 2013.
Seorang wanita dapat didiagnosis menderita PCOS bila memiliki dua dari tiga kriteria berikut:
- Kelebihan androgen: ditandai oleh hirsutisme, jerawat dan rambut rontok.
- Disfungsi ovulasi: menstruasi tidak teratur.
- Ovarium polikistik: ditemukan pada pemeriksaan ultrasonografi (USG).