Rhinofed tab adalah obat untuk mengatasi keluhan bersin-bersin, hidung tersumbat, dan gatal pada hidung dan mata akibat rhinitis alergi dan nonalergi. Obat ini juga berguna untuk mengatasi telinga tersumbat akibat gangguan fungsi tuba.

Rhinofed tab

Golongan Obat keras, harus dengan resep
Komposisi
  • pseudoephedrine 30 mg
  • terfenadine 40 mg
Kemasan Tablet, 10 tablet tiap strip, 1 box isi 5 strip
Harga Rp 22.585/strip (HET 2019)
Produsen Dexa Medica
Kategori Antihistamin, Dekongestan

Indikasi atau Kegunaan

Digunakan sebagai terapi:

  • Rhinitis alergi muncul akibat pencetus seperti debu, bulu hewan, udara dingin, dan lainnya.
  • Rhinitis Vasomotor (non-alergi) tanpa pencetus yang pasti.

Keduanya memiliki gejala serupa seperti bersin-bersin, hidung meler, gatal, mampet, dan mata berair.

Pseudoephedrine yang terkandung dalam Rhinofed tablet bekerja dengan cara melebarkan saluran hidung dan rongga pernafasan. Sedangkan terfenadine menghilangkan reaksi alergi seperti gatal, serta mata dan hidung berair.

Dosis

Dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter. Dosis lazim yang umum digunakan:

  • Dosis dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 – 2 tablet 3 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: ½ – 1 tablet 3 kali sehari atau gunakan Rhinofed Syrup (ikuti petunjuk dokter)

( ! ) Jangan mengubah dosis tanpa rekomendasi dokter.

Aturan Pakai

Ikuti cara penggunaan berikut, demi efektifitas dan keamanan obat:

  • Digunakan sebelum atau setelah makan.
  • Tablet ditelan secara utuh degan air secukupnya.
  • Konsumsi obat pada jeda (jam) yang sama antar dosis.
  • Pastikan digunakan pada jam yang sama setiap harinya.

Jika terjadi kelebihan dosis atau minum lebih dari satu kali pada jarak singkat diluar anjuran, segera hubungi dokter.

Efek Samping

Efek samping Rhinofed tablet meliputi:

  • Rasa mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Mulut terasa kering
  • Tidak nafsu makan
  • Sulit tidur atau insomnia
  • Gelisah.
  • Jantung berdebar dan berdetak kencang

Kontraindikasi dan Peringatan

Tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap pseudoephedrine atau obat jenis simpatomimetik lainnya serta alergi terhadap terfenadine.
  • Penderita insufisiensi koroner, aritmia, atau hipertensi berat.
  • Orang yang sedang diterapi menggunakan antibiotik jenis makrolida dan antijamur azola.

Harap digunakan dengan hati-hati dan dengan pengawasan pada penderita glaukoma sudut sempit, darah tinggi, diabetes, atau hipertiroidisme.

Kehamilan dan Menyusui

Ibu hamil sebaiknya menghindari Rhinofed karena masuk dalam kategori C.

Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat boleh digunakan apabila manfaatnya lebih besar dibanding risikonya terhadap janin.

Ibu menyusui sebaiknya menghindari, karena Rhinofed dapat terserap ke dalam ASI. Pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan.

Interaksi Obat

Harus berhati-hati atau menghindari penggunaan bersama dengan obat berikut:

  • Obat jenis simpatomimetik
  • Obat jenis MAOI
  • Triazol, imidazol antijamur, antibiotik makrolide

Efek interaksi obat dapat bermacam-macam, seperti meningkatnya efek samping atau menurunkan efektifitas obat.