Rhinofed syrup adalah obat cair untuk mengatasi keluhan hidung tersumbat, bersin-bersin, dan gatal pada hidung dan mata akibat rhinitis alergi dan nonalergi.

Golongan Obat keras, harus dengan resep
Komposisi
  • pseudoephedrine 15 mg
  • terfenadine 20 mg
Kemasan Botol @ 60 ml
Harga Rp 36.675/botol (HET 2019)
Produsen Dexa Medica
Kategori Antihistamin, Dekongestan

Indikasi atau Kegunaan

Digunakan sebagai terapi:

  • Rhinitis alergi muncul akibat pencetus seperti debu, bulu hewan, udara dingin, dan lainnya.
  • Rhinitis Vasomotor (non-alergi) tanpa pencetus yang pasti.

Keduanya memiliki gejala serupa seperti bersin-bersin, hidung meler, gatal, mampet, dan mata berair. Obat ini juga berguna untuk mengatasi telinga tersumbat akibat gangguan fungsi tuba.

Pseudoephedrine yang terkandung dalam Rhinofed bekerja dengan cara melebarkan saluran hidung dan rongga pernafasan. Sedangkan terfenadine menghilangkan reaksi alergi seperti gatal, serta mata dan hidung berair.

Dosis

Dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter. Dosis lazim yang umum digunakan:

  • Dosis dewasa: Gunakan Rhinofed Tab atau 2 – 4 sendok takar 3 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: 1 – 2 sendok takar 3 kali sehari.

( ! ) Jangan mengubah dosis tanpa rekomendasi dokter.

Aturan Pakai

Ikuti cara penggunaan berikut, demi efektifitas dan keamanan obat:

  • Digunakan sebelum atau setelah makan.
  • Pastikan menggunakan sendok takar (5 ml) bukan sendok makan atau yang lainnya.
  • Konsumsi obat pada jeda (jam) yang sama antar dosis.
  • Pastikan digunakan pada jam yang sama setiap harinya.

Jika terjadi kelebihan dosis atau minum lebih dari satu kali pada jarak singkat diluar anjuran, segera hubungi dokter.

Efek Samping

Efek samping Rhinofed tablet meliputi: Mulut kering, tidak nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, kesulitan tidur, gelisah, dan jantung berdebar.

Kontraindikasi dan Peringatan

Tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap pseudoephedrine atau obat jenis simpatomimetik lainnya serta alergi terhadap terfenadine.
  • Penderita insufisiensi koroner, aritmia, atau hipertensi berat.
  • Orang yang sedang diterapi menggunakan antibiotik jenis makrolida dan antijamur azola.

Harap digunakan dengan hati-hati dan dengan pengawasan pada penderita glaukoma sudut sempit, darah tinggi, diabetes, atau hipertiroidisme.

Interaksi Obat

Harus berhati-hati atau menghindari penggunaan bersama dengan obat berikut:

  • Obat jenis simpatomimetik
  • Obat jenis MAOI
  • Triazol, imidazol antijamur, antibiotik makrolide

Efek interaksi obat dapat bermacam-macam, seperti meningkatnya efek samping atau menurunkan efektifitas obat.