hufagesic kaplet sirup dan drops

Hufagesic obat apa?

Hufagesic adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri badan yang muncul akibat influenza, sakit gigi, terkena infeksi, atau kondisi lain yang menyebabkan demam dan nyeri. Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet, sirup dan drop sehingga juga dapat digunakan untuk menurunkan demam dan nyeri pada anak seperti saat mereka sakit flu serta setelah imunisasi/vaksinasi.

Hufagesic mengandung bahan aktif berupa paracetamol, senyawa obat dengan efek analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (pereda demam) ini terbilang aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga dewasa bahkan juga cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun penggunaannya tidak boleh berlebihan dan harus sesuai saran dokter atau dosis yang tertera di kemasan obat.

Ringkasan Obat Hufagesic

KandunganKaplet: paracetamol 500 mg; Sirup: paracetamol 120 mg/5 ml; Drop: paracetmol 60 mg/0,6 ml (per drop)
Jenis obatAnalgesik, antipiretik
KategoriObat bebas
KegunaanMenurunkan demam dan meredakan nyeri otot dan sendi akibat influenza, infeksi, dismenore atau setelah vaksinasi pada anak
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori B (boleh)
ProdusenGratia Husadar Pharma
HargaRp. 2.500 – 3.000 per strip isi 10 kaplet, 1 box isi 10 strip; Rp 6.800 per botol isi 60 ml; Rp 13.000 per botol drop isi 15 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Hufagesic

Fungsi Hufagesic dalam tubuh adalah sebagai pereda demam dan nyeri. Bahan aktif utamanya berupa paracetamol merupakan obat analgesik (pereda nyeri) lini pertama yang direkomendasikan WHO. Obat ini juga memiliki efek antipiretik (penurun demam) serta efek anti peradangan yang tidak signifikan. Dibanding jenis analgesik lainnya Paracetamol memiliki efek samping yang terbilang ringan.

Paracetamol meredakan nyeri dengan meningkatkan ambang batas rasa sakit melalui penghambatan dua isoform enzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 yang berperan penting dalam sintesis prostaglandin. Prostaglandin inilah yang berperan penting dalam memunculkan sensasi nyeri di tubuh.

Berbeda dengan pereda nyeri lainnya, paracetamol tidak menghambat siklooksigenase di jaringan tisu sehingga efek anti inflamasi tidak cukup kuat. Namun paracetamol mempengaruhi varian siklooksigenase COX-3 yang diketahui berperan penting dalam pengaturan suhu di otak yang dapat memicu vasodilatasi periferal, peningkatan produksi keringat sehingga dapat menurunkan suhu tubuh.

Indikasi dan Kegunaan Hufagesic

Hufagesic digunakan untuk meredakan rasa nyeri dan demam pada beberapa kondisi berikut ini:

  • Demam dan nyeri akibat influenza.
  • Sakit akibat infeksi.
  • Demam pada anak setelah pemberian vaksin.
  • Sakit kepala.
  • Sakit gigi.
  • Dismenore.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap paracetamol.
  • Penderita gangguan fungsi hati atau menderita penyakit hati aktif.

Dosis Hufagesic dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Hufagesic untuk meredakan demam dan nyeri

  • Dosis dewasa: sediaan kaplet, 1 kaplet 500 mg, 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak:
    • Sediaan sirup: umur 1 tahun ½ sendok teh 3 – 4 kali sehari, umur 3 – 4 tahun 1 sendok teh 3 – 4 kali sehari, umur 6 – 12 tahun 2 sendok teh 3 – 4 kali sehari.
    • Sediaan drop: umur kurang dari 1 tahun 1 tetes (0,6 ml) 3 – 4 kali sehari, umur 1 – 2 tahun 2 tetes (1,2 ml) 3 – 4 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makan untuk mengurangi efek sampingnya pada pencernaan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau sesuai dosis yang tertera pada kemasan obat sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Hufagesic pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Hufagesic

Hufagesic umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Hufagesic meliputi:

  • Mual dan muntah, pada dosis tinggi meningkatkan risiko pendarahan lambung dan saluran cerna.
  • Efek hematologik seperti penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) atau berkurangnya trombosit (trombositopenia).
  • Sakit kepala dan insomnia.
  • Eritema atau ruam kemerahan pada kulit.

Efek samping yang lebih jarang terjadi seperti:

  • Hipotensi.
  • Takikardia.
  • Hepatotoksisitas atau keracunan hati.
  • Gangguan fungsi ginjal akut.
  • Reaksi hipersensitivitas seperti sindrom Steven-Johnson dan toksis epidermal nekrolisis.

Efek Overdosis Hufagesic

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Paracetamol dapat berupa nekrosis tubular ginjal yang menyebabkan gangguan fungsi ginjal akut, koma hipoglikemik, dan trombositopenia. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi paracetamol atau obat-obatan analgesik non opioid lainnya.
  • Hentikan penggunaan obat ini jika muncul reaksi alergi seperti ruam dan gatal di sekitar wajah, bibir dan mata, atau kesulitan bernapas.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita asma, mengalami malnutrisi kronis atau dehidrasi serta penderita gangguan fungsi ginjal dan hati berat.
  • Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Hufagesic untuk ibu hamil?

Bahan aktif Hufagesic berupa paracetamol digolongkan dalam obat kategori B untuk ibu hamil. Hal itu menandakan bahwa studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya selama kehamilan dianggap aman asalkan sesuai dosis anjuran.

Bolehkah Hufagesic untuk ibu menyusui?

Paracetamol diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Meskipun jumlahnya sangat kecil dan dianggap cukup aman perhatian tetap harus diberikan pada bayi yang menyusu pada ibu yang menggunakan paracetamol karena pernah ditemukan reaksi ruam mukolopapular terjadi pada bayi umur 2 bulan yang ibunya mengonsumsi paracetamol.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Hufagesic bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Hufagesic dengan obat-obat berikut:

  • Colestyramine, menurunkan penyerapan paracetamol.
  • Rifampicin, antikonvulsan (phenytoin, phenobarbital, carbamazepine, primidone), menurunkan konsentrasi serum.
  • Warfarin, antikoagulan jenis coumarin lain, meningkatkan efek antikoagulan.
  • Metoclopramide, domperidone, peningkatan penyerapan paracetamol.
  • Probenecid, meningkatkan konsentrasi serum, efek obat serta efek sampingnya.
  • Chloramphenicol, meningkatkan konsentrasi serum chloramphenicol.