Fenaren obat apa?
Fenaren adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan ringan hingga sedang seperti pada penderita arthritis (radang sendi), arthritis rheumatoid, osteoarthritis, termasuk juga pada penderita dismenore, nyeri sakit gigi, gout (asam urat), migrain akut, serta nyeri karena batu ginjal atau batu empedu.
Fenaren mengandung bahan aktif berupa dicolfenac sodium atau natrium diklofenak. Senyawa obat ini masuk dalam jenis obat antiinflamasi non steroid (OAINS) yang memiliki sifat analgetik (pereda nyeri), anti inflamasi (anti peradangan), dan antipiretik (menurunkan panas). Karena termasuk obat keras sebaiknya obat ini dikonsumsi hanya jika disarankan oleh dokter.
Ringkasan Obat Fenaren
Kandungan | Per tablet salut enterik: diclofenac sodium 50 mg |
Jenis obat | OAINS, analgesik |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Meringankan nyeri dan peradangan ringan hingga akut pada penderita arthritis rheumatoid, dismenore, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, nyeri pasca operasi serta nyeri dan peradangan lainnya |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori D (dilarang) pada trimester ke-3 dan Kategori C (hindari) pada trimester 1 dan 2 |
Produsen | Bernofarm |
Harga | Rp. 10.000 per strip isi 10 tablet, per box isi 10 strip |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Fenaren
Fungsi Fenaren dalam tubuh yaitu sebagai pereda nyeri ringan hingga sedang serta peradangan yang muncul pada beberapa penyakit. Manfaat ini didapat dari bahan aktif Fenaren yang berupa natrium diklofenak. Senyawa obat dari jenis anti inflamasi non steroid ini memiliki efek analgetik, anti inflamasi dan antipiretik.
Natrium diklofenak meredakan peradangan dan nyeri dengan menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2, enzim ini berperan dalam produksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan mediator yang munculkan rasa nyeri serta peradangan. Sehingga dengan menghambat prostaglandin rasa nyeri dan peradangan dapat di kurangi.
Sementara kemampuan Faneren meredakan demam didapat dari efek diklofenak yang mampu mempengaruhi regulator panas di otak sehingga memicu pelebaran pembuluh darah perifer yang menyebabkan turunnya suhu tubuh.
Indikasi dan Kegunaan Fenaren
Fanaren digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang serta peradangan dan demam pada beberapa kondisi berikut ini:
- Arthritis reumathoid.
- Osteoarthritis.
- spondilitis ankilosa.
- Migrain akut.
- Dismenore primer.
- Gout akut.
- Nyeri sakit gigi.
- Nyeri pasca operasi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap diclofenac atau OAINS lainnya.
- Penderita asma yang sensitif terhadap pemberian aspirin.
- Penderita gangguan jantung tipe sedang hingga berat.
- Penderita tukak saluran cerna.
- Tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat jenis OAINS, antiplatelet atau antikoagulan.
- Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal parah.
- Wanita hamil di trimester ke 3.
Dosis Fenaren dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Fenaren untuk mengatasi nyeri dan peradangan
- Dosis dewasa: dalam sediaan tablet salut enterik, 75 – 150 mg dibagi dalam 2 – 3 dosis per hari.
- Dosis anak-anak: umur lebih dari 14 tahun, 25 – 50 mg, 2 kali sehari.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Fenaren pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Fenaren
Sepertihalnya obat jenis OAINS lainnya, Fenaren mungkin memicu beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Fenaren meliputi:
- Retensi natrium dan cairan.
- Pembengkakan pada tangan atau kaki (edema).
- Meningkatkan tekanan darah.
- Anemia.
- Nyeri dada.
- Mual dan muntah, serta gangguan pencernaan.
- Tinitus.
- Penglihatan kabur.
Efek Overdosis Fenaren
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Fenaren dapat berupa mual muntah parah, diare, tinitus, nyeri epigastrik, pendarahan saluran cerna, kejang, depresi pernapasan, gagal ginjal, dan koma. Jika kondisi ini terjadi segera bawa penderita ke unit kesehatan terdekat agar mendapat pertolongan tepat sesegera mungkin dan jangan lupa membawa serta kemasan obat yang menyebabkan overdosis.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat seperti aspirin atau jenis OAINS lainnya.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada orang dengan riwayat tukak saluran cerna, penderita gangguan pembekuan darah, berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, dehidrasi, asma, PPOK, diabetes, hiperlipidemia, serta gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil trimester 1 dan 2.
- Hati-hati penggunaan pada perokok.
- Hindari penggunaan jangka panjang pada penderita migrain.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Fenaren untuk ibu hamil?
Bahan aktif Fenaren berupa natrium diklofenak digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil trimester 1 dan 2. Sementara untuk trimester 3 obat ini masuk kategori D. Obat kategori D terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa kehamilan sebaiknya dihindari terutama pada trimester ke-3, pada trimester 1 dan 2 sebaiknya hanya digunakan jika sangat diperlukan saja dan dalam pengawasan dokter.
Bolehkah Fenaren untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Fenaren diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui meskipun jumlahnya kecil. Untuk menghindari kemungkinan risiko kesehatan yang ditimbulkan pada bayi yang menyusu. Obat ini sebaiknya dihindari selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Fenaren bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Fenaren dengan obat-obat berikut:
- Obat jenis kortikosteroid dan SSRI, meningkatkan risiko tukak saluran cerna.
- Glikosida, meningkatkan risiko gangguan fungsi kardiovaskular.
- Obat jenis ACE inhibitor, diuretik, ciclosporin, tacrolimus, meningkatkan risiko hiperkalemia.
- Zidovudine, meningkatkan efek toksisitas pada darah.
- Lithium, digoxin, methotrexate, phenytoin, meningkatkan risiko toksisitas obat ini.
- OAINS, antikoagulan, antiplatelet, meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna (dapat berakibat fatal).