Etambutol obat apa?
Etambutol atau Ethambutol merupakan antibiotik untuk mengobati penyakit tuberkulosis (TBC). Dalam penggunaannya sebagai obat anti-TB, Etambutol biasanya dikombinasikan dengan beberapa jenis obat lain.
Etambutol bekerja dengan cara membunuh bakteri (bakterisidal) melalui perusakan pada proses pembentukan dinding sel bakteri dan mengganggu replikasi RNA yang menyebabkan bakteri sulit membelah diri. Akibatnya bakteri TBC sulit berkembang biak dan akhirnya mati.
Ringkasan Obat Etambutol
Jenis obat | Antituberkulosis |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengobati tuberkulosis |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (hindari) |
Sediaan | Tablet: 100 mg, 250 mg, 500 mg |
Merek | Arsitam, Pro Tb4, Bacbutinh, Pulna, Bacbutol, Pulna Forte, Corsabutol, Emkapulmo, Restibi ZE, Erabutol Plus, Ethambutol, Rifastar, Kalbutol, Rimstar 4-FDC, Lilung, Santibi, Metham, Niazitol, Tibigon, Tibitol, Primbutol |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Etambutol
Fungsi Etambutol dalam tubuh adalah membasmi bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. Senyawa ini menyerang bakteri yang rentan dengan menghambat kerja enzim transferase arabinosyl yang terlibat dalam biosintesis dinding sel. Dengan terhambatnya enzim ini maka pembentukan dinding sel bakteri akan terhambat dan permeabilitasnya meningkat.
Dengan meningkatnya permeabilitas dinding sel bakteri peluang masuknya obat-obatan antituberkulosis lainnya akan semakin baik dan semakin cepat membasmi bakteri. Namun, sebagai antibiotik, Etambutol tidak efektif mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus atau jamur.
Indikasi dan Kegunaan Etambutol
Etambutol digunakan untuk mengobati tuberkulosis paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap penggunaan obat ini tidak dibolehkan mengkonsumsinya lagi.
- Penderita gangguan mata berupa neuritis optik dan netrobulbar tidak diperbolehkan menggunakan obat ini.
Dosis Etambutol dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Etambutol untuk tuberkulosois paru
- Dosis dewasa: pengobatan primer: 15 mg/kg berat badan sekali sehari. Untuk tuberkulosis paru berulang dosis ditingkatkan menjadi 25 mg/kg berat badan sekali sehari selama 60 hari. Kemudian diturunkan kembali menjadi 15 mg/kg BB sekali sehari. Dosis maksimal yang direkomendasikan 1,6 gr per hari (tergantung dari berat badan). Etambutol juga dikombinasikan dengan obat antituberkulosis lain seperti isoniazide, pyrazinamide, rifampicin.
- Dosis anak-anak: pemberian awal pada anak yang belum pernah terinfeksi tuberkulosis, 15 mg/kg berat badan sekali sehari. Untuk infeksi berulang dosis di tingkatkan hingga 25 mg/kg berat badan sekali sehari selama 60 hari. Kemudian dilanjutkan dengan dosis normal 15 mg/kg berat badan.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Jengan menghentikan penggunaan obat tanpa sepengetahuan dokter, menghentikan tiba-tiba selama masa pengobatan dapat meningkatkan risiko kekambuhan tuberkulosis paru.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Etambutol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Etambutol
Etambutol umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Etambutol tersebut meliputi:
- Neuritis optik dan gangguan penglihatan.
- Mual, muntah, sakit perut, dan gangguan pencernaan.
- Sakit kepala, pusing, dan neuropati perifer.
- Ruam kulit, dermatitis, pruritus.
- Anoreksia.
- Nyeri sendi, memicu keparahan gout.
- Penyakit kuning.
- Hepatotoksisitas (keracunan hati) yang dapat berakibat fatal.
Efek Overdosis Etambutol
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Etambutol dapat berupa gangguan penglihatan, neuropati optik, nyeri perut, muntah, nyeri sendi, dan sakit kepala. Jika kondisi ini terjadi secara intens, segera berkonsultasi ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi Etambutol.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan fungsi mata seperti peradangan pada mata, katarak, dan retinopati diabetik.
- Penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal sebaiknya dihindari atau disesuaikan dosisnya berdasarkan saran dokter.
- Harus berhati-hati menggunakan obat ini pada anak-anak, lansia, ibu hamil dan menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Etambutol untuk ibu hamil?
Etambutol digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil menurut FDA (BPOMnya Amerika). Hal itu berarti studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari. Jikapun sangat diperlukan, penggunaannya harus mempertimbangkan manfaatnya lebih baik dibanding efek yang ditimbulkan pada janin.
Bolehkah Etambutol untuk ibu menyusui?
Etambutol diketahui dapat terekskresi dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mempengaruhi kesehatan bayi yang menyusu. WHO menganggap obat ini dapat digunakan selama menyusui asalkan dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan munculnya penyakit kuning pada bayi. Jika penyakit kuning muncul maka Etambutol harus diganti dengan obat lainnya.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Etambutol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Etambutol dengan obat-obat berikut:
- Aluminium hidroksida (obat maag), mengurangi penyerapan dan efektifitas Etambutol.