Mengenal Penyakit TBC (Tuberkulosis)

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang biasanya menyerang organ pernafasan paru-paru,  namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Penyakit TBC hanya dapat ditularkan dari orang yang menderita TBC paru aktif ketika batuk, berteriak, tertawa atau bersin. Anak-anak, orang tua atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan tertular.

Daftar Isi:

Pengertian

Penyakit TBC atau tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Biasanya TBC menginfeksi paru-paru yang menimbulkan gejala batuk dan lainnya. Namun tahukah Anda bawha TBC juga juga dapat menginfeksi organ tubuh lainnya, misalnya kelenjar getah bening, usus, tulang, bahkan otak.

Kebanyakan orang yang terinfeksi bakteri TBC tidak memiliki gejala apapun meskipun ada 10 persen risiko seumur hidup bakteri tetap ada dalam tubuh. Gejala dapat muncul di kemudian hari ketika TBC menjadi aktif atau dengan istilah sakit TBC. Pada orang yang terkena TBC tanpa gejala, obat dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya penyakit menjadi aktif.

Penyebab dan Penularan TBC

Kuman TBC menyebar ketika seseorang dengan penyakit TBC paru aktif batuk, berteriak, tertawa atau bersin. Orang terdekat bisa saja menghirup udara yang sudah tercemar bakteri TBC sehingga akan masuk dan bisa menjadi terinfeksi. Bakteri dapat menetap di paru-paru dan mulai tumbuh  dan menginfeksi (TB Paru). Dari sana, bakteri dapat bergerak melalui aliran darah atau sistem limfatik ke bagian tubuh lainnya (TB Ekstra Paru) seperti ginjal, tulang belakang dan otak.

Penyakit tbc

Bakteri TBC

Meskipun infeksi TBC di paru-paru atau tenggorokan dapat menyebar ke orang lain, TBC di bagian tubuh lainnya (TB ekstra Paru) biasanya tidak menular. Orang yang terinfeksi TBC namun tidak sakit TBC (tidak aktif) juga tidak bisa menularkan TBC ke orang lain. Orang-orang ini memiliki kuman TBC yang sedang ‘tidur’ (TBC laten). Kadang-kadang, seorang ibu yang memiliki penyakit TBC aktif yang belum diobati dapat menulakan bakteri kepada bayinya sebelum atau selama kelahiran (TBC bawaan), meskipun hal ini sangat jarang terjadi.

Kelompok berisiko tinggi terkena TBC

Orang yang paling berisiko tertular penyakit TBC adalah mereka yang memiliki kontak erat dengan penderita TB paru aktif, dalam jangka waktu yang lama. Apalagi pada kelompok orang yang berisiko tinggi berikut ini:

  • Memiliki penyakit virus human immunodeficiency (HIV) atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Peminum alkohol
  • Usia lanjut
  • Tinggal di ruangan penuh sesak
  • Penderita diabetes
  • Tenaga Kesehatan

Gejala Penyakit TBC Aktif

Beberapa ciri dan gejala penyakit TBC paru aktif meliputi:

  • Batuk terus-menerus, umumnya di atas 3 minggu
  • Batuk berdarah
  • Sering berkeringat di malam hari padahal suhu ruangan tidak panas
  • Badan lemah dan lelah
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Diagnosis TBC

Jika dokter mencurigai bahwa Anda memiliki TBC, maka akan diperlukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis TBC dapat mencakup:

  • Riwayat kesehatan
  • Tes kulit (tes kulit tuberkulin menggunakan prosedur Mantoux)
  • Tes darah
  • Rongsen Dada – untuk melihat apakah TBC telah mempengaruhi paru-paru
  • Tes dahak – untuk melihat apakah bakteri TBC sudah ada dalam dahak.

Anda juga harus diperiksa TBC jika Anda:

  • Hidup dengan HIV atau AIDS
  • Tinggal atau bekerja di kontak dekat dengan seseorang yang baru-baru ini didiagnosis dengan TBC aktif
  • Mengalami beberpa gejala TBC seperti di atas

Langkah Pengobatan TBC

Jika dokter sudah mendiagnosis bahwa Anda memilik penyakit TBC, maka dokter akan meresepkan obat-obatan anti tuberkulosis (AOT), yang berupa paket dan biasanya dapat diperoleh secara gratis di pukesmas, rumah sakit umum dan fasilitas kesehatan lainnya.

Obat TBC ini akan memakan waktu setidaknya enam bulan untuk dapat menyembuhkan Penyakit TBC, bahkan terkadang lebih lama dari itu. Penting sekali untuk mematuhi jadwal obat dan menyelasikan pengobatan dengan penuh. Jika Anda tidak menyelesaikannya sesuai anjuran dokter, infeksi TBC akan kembali kambuh dan akan lebih sulit untuk disembuhkan karena bakteri TBC mungkin sudah menjadi resisten (kebal) terhadap obat sebelumnya.

#