Banyak hal yang belum diketahui oleh para orang tua mengenai cara merawat bayi baru lahir, padahal ketidaktahuan itu bisa jadi merugikan sang buah hati. Jangan biarkan ketidaktahuan Anda merugikan kesehatan atau bahkan membahayakan karunia yang baru saja diterima.
Oleh sebab itu, tidak diragukan lagi bahwa cara merawat bayi baru lahir yang benar perlu diketahui oleh para orang tua. lalu apa saja yang perlu dilakukan saat melakukan perawatan bayi baru lahir? Simak terus artikel berikut ini.
Perawatan Tali Pusat
Banyak orang tua yang mungkin masih merasa risi/ragu untuk menyentuh dan merawat tali pusat pada bayi. Namun perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus dilakukan dengan baik dan benar. Jika tidak, maka kuman dapat masuk melalui tali pusat.
Merawat tali pusat pada dasarnya cukup mudah yaitu jangan berikan apapun pada tali pusat bayi. Jangan membubuhkan benda-benda seperti kopi, teh, atau ramu-ramuan lain karena serbuk tersebut justru dapat membuat tali pusat bayi infeksi. Biarkan tali pusat di tutup dengan kassa tanpa memberikan apapun. Mengoleskan alkohol atau povione iodine (bethadine) masih diperbolehkan, tetapi bukan untuk dikompreskan pada tali pusat karena dapat menyebabkan tali pusat basah/lembab.
Bila bayi menggunakan celana atau popok, pakaikan celana atau popok di bawah tali pusat (tidak menutupi tali pusat). Usahakan agar tali pusat tidak lembab. Bila tali pusat terkena pipis bayi atau hal lain maka cukup bersihkan dengan air bersih atau menggunakan sabun khusus bayi, setelah itu keringkan perlahan dengan menggunakan kain kering dan bersih. Serta jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih/mengalir sebelum melakukan perawatan tali pusat untuk mengurangi terjadinya infeksi saat melakukan kontak langsung pada tali pusat.
Mencegah Bayi Kehilangan Panas
Perawatan bayi baru lahir sleanjutnya adalah mencegah kehilangan panas. Hal ini penting karena kehilangan panas dapat membuat suhu tubuh bayi menjadi lebih rendah dari normal atau disebut dengan hipotermi. Ini merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh kurang dari 36,5°C. Anda bisa mengukur suhu tubuh bayi menggunakan alat pengukur suhu tubuh (termometer) untuk melihat apakah bayi mengalami kehilangan panas atau tidak.
Untuk menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi, maka lakukanlah beberapa cara merawat bayi baru lahir berikut ini:
- Jangan biarkan bayi terkena paparan udara secara langsung (kipas, AC, jendela yang terbuka)
- Jangan dekatkan bayi pada benda-benda yang dapat membuat tubuhnya kehilangan panas, misalnya meletakan bayi di lantai atau di kain yang basah.
- Jangan biarkan bayi mengenakan pakaian yang basah.
- Apabila popok atau kain bayi basah terkena pipis, maka segera ganti dengan pakaian yang bersih dan kering.
- Jangan menunggu untuk mengganti pakaian bayi yang basah, segera ganti pakaian bayi sudah terasa basah.
Memberikan ASI Eksklusif
ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber makanan terbaik untuk bayi. Maka dari itu menyusui adalah cara merawat bayi yang mutlak diperlukan. Bayi usia 0-6 bulan diharuskan untuk meminum ASI. Jika dalam usia kurang dari 6 bulan bayi sudah diberikan makanan selain ASI, maka pencernaan bayi masih belum siap dan hal ini dapat membahayakan bagi organ pencernaan bayi. Selain itu yang perlu diketahui, pemberian ASI pada bayi memiliki banyak manfaat yaitu memberikan kekebalan pada tubuh bayi, membuat bayi lebih kuat, meningkatkan jalinan kasih sayang anatara ibu dan bayi akibat adanya kontak langsung.
Pada awal pemberian ASI, bila Ibu melihat cairan ASI berwarna kuning, segera berikan pada bayi. Cairan tersebut bernama kolostrum. Banyak yang menganggap cairan ini ada kotoran ASI yang harus dibuang. Padahal kolostrum memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi bayi, yaitu membantu bergai masalah dalam usus bayi, berfungsi sebagai anti virus, bakteri, anti jamur dan anti racun, memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak, serta sangat bagus untuk pertumbuhan bayi.
Berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, apabila bayi tidur bangunkan bayi setiap 2-3 jam sekali untuk memberikan ASI. Memang sepertinya Ibu tidak tega untuk membangunkan bayinya yang sedang tertidur, namun pemberian ASI sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi dan menjaga bayi agar tetap sehat.
Menjaga Kebersihan Bayi
Menjaga kebersihan bayi merupakan cara merawat bayi yang harus rutin dilakukan dan secara menyeluruh. Sering kali bayi mengalami kemerahan atau iritasi pada kulit bayi, hal ini biasanya sering di akibatkan oleh pakaian bayi atau cara yang salah. Ketika pakaian bayi mulai basah segera ganti agar tidak lembab, saat mencuci pakaian bayi sebaiknya pemilihan detergen perlu diperhatikan dan penggunaan air haruslah bersih.
Selain itu saat memandikan bayi harus dilakukan secara hati-hati dan benar, pada bagian kepala bersihkan secara perlahan, gunakan air yang bersih dan hindari pemakain shampo bayi yang mengandung bahan kimia/yang dapat membuat kulit bayi iritasi. Bersihkan bagian mata secara perlahan, orang tua dapat menggunakan kapas dan air hangat untuk membesihkan kotoran mata pada bayi. Untuk membersihkan bagian hidung dan telinga jangan memaksa untuk mengorek-ngorek bagian tersebut karena akan menyebabkan kulit bayi terluka. Lakukan hal yang sama yaitu dengan mengggunakan kapas dan air hangat.
Pastikan dilakukan secara perlahan jangan sampai kapas tertinggal. Mandikan bayi dengan air yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan setiap kali melakukan perawatan bayi baru lahir.
Segera Mengenali Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
Sambil merawat bayi baru lahir dengan benar, maka kita harus cermat dalam mengamati kondisi yang buah hati, oleh sebab itu kenalilah beberapa tanda bahaya berikut ini:
1. Lemah dan Tidak Mau Menyusu
Jika bayi tiba-tiba saja sulit atau tidak mau menyusu, biasanya bayi dalam kondisi lemah. Bila Ibu melihat tanda ini maka segera bawa bayi ke tenaga kesehatan.
2. Bayi Merintih
Jika Ibu atau keluarga mendengar suara rintihan/merintih pada bayi segera konsultasikan pada dokter untuk mengetahui penyebab anak merintih. Merintih merupakan pertanda bahwa bayi sedang sakit
3. Kejang
Kejang pada bayi banyak di sebabkan oleh banyak hal. Jika Ibu melihat Bayi dalam kondisi kejang maka segera bawa ke tenaga kesehatan (dokter).
4. Sesak Napas
Sesak napas adalah kondisi dimana bayi bernapas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit. Ibu dapat melihat gejala sesak napas dengan melihat bagian dadanya. Apabila bayi terlihat kesulitan bernapas dan terlihat adanya tarikan dinding dada, maka segera bawa bayi ke dokter.
5. Pusar Kemerahan
Jika tali pusat yang berwarna hal ini menandakan adanya tanda infeksi. Jika melihat adanya tali pusat yang kemerahan, yang harus dilakukan adalah menjaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Apabila tali pusat mengeluarkan nanah dan bau yang tidak sedap. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering dan bawa bayi ke tenaga kesehatan.
6. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya disebabkan oleh kurangnya pemberian ASI dan merupakan suatu tanda penyakit tertentu. Jika Ibu melihat kulit bayi tiba-tiba berwarna kuning saat kurang dari 24 jam setelah lahir atau lebih dari 14 hari, maka orang tua harus segera membawa bayi ke pada dokter.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,5° C – 37,5° C. Orang tau dapat mengukur suhu tubuh bayi dengan pengukur suhu tubuh (termometer). Jika bayi terlihat seperti mengigil, wajah yang pucat dan bibir yang kebiruan maka itu adalah gejala dari hipotermi atau suhu kurang dari 36,5 ° C. Pada kondisi ini orang tua jangan panik, segera berikan selimut atau pakaian yang dapat menghangatkan bayi. Jika kondisi sebaliknya yaitu suhu diatas 36,5° C atau apabila tubuh bayi saat di sentuh sangat panas, maka segera bawa bayi ke tenaga kesehatan jangan biarkan bayi terlalu lama mengalami demam.
8. Mata Bernanah Banyak
Saat membersihkan mata bayi perhatikan apakah mata bayi bernanah atau tidak. Jika terdapat Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi. Jika orang tua menemukan hal ini, segera bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat. Setelah itu orang tua dapat datang ke tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjutnya.
Itulah beberapa cara merawat bayi baru lahir, semoga bermanfaat.