Jangan pernah menyepelekan teknik menyusui. Sepertinya terlihat mudah, namun jika salah dalam memilih posisi menyusui, maka bisa mempengaruhi terhadap keluarnya produksi ASI. Di samping itu, juga dapat menyebabkan puting susu menjadi lecet, akhirnya pemberian ASI bisa menjadi gagal.
Oleh karena itu sebaiknya Bunda perlu untuk mengetahui bagaimana cara menyusui yang benar demi kelancaran pemberian ASI. Mengingat banyaknya manfaat ASI yang memang sudah menjadi hak sang buah hati.
Berikut beberapa posisi menyusui yang benar yang bisa Anda terapkan mulai sekarang:
Posisi Menyusui Duduk
Cara menyusui dengan posisi duduk dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Melepas BH atau membuka baju Bunda agar bayi tidak terhalang dengan pakaian Bunda, sehingga menyusui menjadi maksimal.
- Pastikan untuk mencuci tangan dengan air bersih sebelum menyentuh bagian payudara, terutama bagian puting susu. Dengan mencuci tangan dapat mengurangi bayi tertular penyakit. Jika tangan Bunda kotor lalu menyentuh bagian payudara, bayi bisa jadi terkena penyakit seperti diare.
- Carilah tempat yang membuat Bunda nyaman jika Bunda tidak sedang di rumah.
- Posisi Bunda dalam keaadan duduk. Bunda bisa duduk di kursi atau di atas tempat tidur. Duduk senyaman mungkin dan santai. Bunda bisa menggunakan bantal untuk menopang bayi. Jika dalam keadaan duduk di kursi kaki Bunda menggantung dan tidak nyaman, Bunda bisa memberikan pengganjal di bagian kaki agar kaki tidak menggantung.
- Sebelum menyusui, tekan bagian aerola (bagian di luar puting), tujuannya agar air susu ibu keluar. Setelah air susu ibu keluar, oleskan ke sekitar puting susu dan aerola. Mengoleskan air susu di sekitar puting dan aerola bertujuan untuk membersihkan payudara ibu. Selain itu mengoleskan air susu ibu memiliki manfaat agar puting payudara kering dan dapat dijadikan sebagai obat bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu.
- Angkat bayi dan meletakan bayi pada satu lengan (kanan atau kiri). Posisi bokong bayi berada di lengan bawah ibu dan posisi kepala tepat di bagian lengkung siku.
- Kepala bayi menghadap payudara, dengan posisi perut bayi dekat dengan posisi perut ibu.
- Gunakan tangan ibu yang lain untuk mengangkat salah satu payudara ibu yang akan di susui oleh bayi. Ibu jari berada di bagian atas dan sisanya berada di bawah payudara untuk menopang payudara.
- Jika bayi membuka mulutnya, segera masukan puting susu dan aerola ke dalam mulut bayi secara hati-hati. Apabila bayi tidak mau membuka mulutnya, gunakan jari kelingking Bunda untuk menyentuh bagian samping bibir bayi, untuk merangsang bayi membuka mulutnya atau dengan menggunakan puting susu Bunda.
- Setelah mulut bayi masuk dan mulai menghisap, usahakan tidak menopang payudara lagi. Bunda cukup memperhatikan bayi saat menyusu, agar hidung bayi tidak tertutup payudara.
Catatan : jangan lupa untuk menyendawakan bayi dengan cara memposisikan bayi bersandar di bahu ibu, lalu menepuk punggung bayi secara perlahan. Tujuannya untuk mengeluarkan kemungkinan udara yang masuk di dalam lambung bayi agar bayi tidak mengalami gumoh (muntah) setelah menyusui.
Posisi Menyusui Berbaring Miring (side-lying)
- Melepas BH atau membuka baju Bunda agar bayi tidak terhalang dengan pakaian Bunda, sehingga menyusui menjadi maksimal.
- Pastikan untuk mencuci tangan dengan air bersih sebelum menyentuh bagian payudara, terutama bagian puting susu. Dengan mencuci tangan dapat mengurangi bayi tertular penyakit. Jika tangan Bunda kotor lalu menyentuh bagian payudara, bayi bisa jadi terkena penyakit seperti diare.
- Carilah tempat yang membuat Bunda nyaman jika Bunda tidak sedang di rumah.
- Pastikan posisi bayi dan Bunda sama tinggi.
- Posisi bayi berada di samping Bunda dan jangan lupa meletakan bantal di samping tubuh bayi, agar bayi tidak terjatuh dan dapat membantu proses menyusui.
- Sebelum menyusui, tekan bagian aerola (bagian di luar puting), setelah itu oleskan ke sekitar puting susu dan aerola. Mengoleskan air susu di sekitar puting dan aerola.
- Kepala bayi menghadap payudara, dengan posisi perut bayi dekat dengan posisi perut ibu.
- Gunakan tangan ibu yang lain untuk mengangkat salah satu payudara ibu yang akan di susui oleh bayi. Ibu jari berada di bagian atas dan sisanya berada di bawah payudara untuk menopang payudara.
- Setelah mulut bayi masuk dan mulai menghisap, usahakan tidak menopang payudara lagi. Bunda cukup memperhatikan bayi saat menyusu, agar hidung bayi tidak tertutup payudara
Namun posisi menyusui berbaring miring (side-lying) tidak terlalu dianjurkan, meskipun sebenarnya boleh untuk dilakukan, karena menyusui dengan posisi berbaring miring memiliki beberapa kekurangan diantaranya :
- Bayi mudah tersedak
- Kemungkinan hidung bayi tertutup jika ibu tidak mengawasinya atau ketiduran
- Menyusui menjadi tidak maksimal
Posisi Menyusui Football Hold
Perbedaan dari teknik menyusui ini adalah posisi bayi bukan berada di depan ibu, melainkan di samping. Posisi bayi seperti terselip di bawah lengan. Posisi kepala bayi seperti memegang bola dan salah satu tangan menyokong kepala bayi. Tubuh bayi berada di lengan ibu. Bunda bisa meletakkan bantal di bawah tubuh bayi untuk membantu menyokong tubuh bayi.
Menyusui dengan cara footbal hold disarankan untuk:
- ibu yang memiliki puting susu masuk ke dalam atau pendek
- ibu yang memiliki bayi kembar
- Ibu post operasi caesar
- Bayi kecil atau lahir premature
Setelah mengetahui posisi menyusui yang baik, hal yang tak kalah penting untuk diingat adalah:
- Dainjurkan untuk menyusui di kedua payudara secara bergantian, agar tidak terasa nyeri akibat air susu yang penuh.
- Jika telah selesai menyusui, jangan langsung menarik payudara Bunda. Caranya yaitu masukan jari kelingking Bunda ke sudut mulut bayi atau dagu bayi di tekan ke bawah. Tujuannya agar puting tidak terjepit saat ditarik.
- Sebelum merapihkan pakaian, oleskan kembali air susu ibu di sekitar puting susu dan aerola.
- Pastikan selalu mencuci tangan baik sebelum atau sesudah menyusui.
Jika bayi sudah berusia 6 bulan, maka perlu juga diberikan MPASI, selangkapnya baca di sini: Contoh Menu MPASI Bayi 6 Bulan