Ikuti panduan dan cara menurunkan kolesterol berikut sebelum timbul masalah kesehatan lain yang lebih berat.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat berakibat pada penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis). Bila tidak ditangani dengan segera, maka akan menyebabkan komplikasi serius berupa penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar kolesterol sudah berada dalam jumlah tinggi (LDL>190 mg/dL atau total kolesterol>240 mg/dL), maka segera lakukan berbagai tindakan agar kadar kolesterol kembali normal.
Ada berbagai cara menurunkan kolesterol yang dapat dilakukan. Utamanya sekali terkait dengan gaya hidup sehat, seperti melakukan diet sehat dan meningkatkan aktivitas fisik. Bila memang dibutuhkan, maka dapat mengonsumsi obat penurun kolesterol yang telah diresepkan dokter.
Cara menurunkan kolesterol melalui perubahan gaya hidup & obat resep
1. Terapkan Diet Sehat
Penerapan diet sehat pada penderita kolesterol tinggi dilakukan dengan memperbanyak konsumsi sumber makanan yang mengandung lemak sehat, termasuk asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6, makanan tinggi serat larut dan makanan sehat yang mengandung fitosterol.
Di samping itu, wajib menghindari berbagai jenis makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Makanan tinggi kolesterol seperti daging merah, makanan laut seperti udang dan kerang-kerangan, jeroan dan lainnya harus dibatasi.
Beberapa rekomendasi makanan yang perlu dimasukkan sebagai bagian dari menu diet sehat sehari-hari diantaranya yakni, ikan berlemak, gandum utuh sebagai pengganti nasi putih, buah-buahan tinggi pektin, biji-bijian seperti chia seeds atau flaxseeds dan sebagainya seperti dijelaskan berikut: Kolesterol Tinggi? Atasi dengan Makanan Penurun Kolesterol Ini
2. Tingkatkan Aktivitas Fisik
Meningkatkan aktivitas fisik, termasuk dengan rutin berolahraga menjadi salah satu cara menurunkan kolesterol yang wajib dipatuhi. Tak hanya meningkatkan kebugaran, penerapan gaya hidup aktif dan olahraga secara teratur 3-4 kali seminggu bermanfaat untuk menurunkan kadar LDL sekaligus meningkatkan kadar HDL.
Mulai dengan hal-hal kecil seperti lebih memilih anak tangga dibanding lift atau eskalator, memilih bersepeda atau jalan kaki bila ingin menuju ke lokasi yang tidak terlalu jauh, memarkirkan kendaraan jauh dari tempat tujuan dan sebagainya. Setelah itu, tingkatkan lagi ke aktivitas yang lebih banyak menguras keringat, misal aerobik, bermain basket, futsal, lari, dll.
3. Turunkan Berat Badan
Obesitas yang menetap dapat menyebabkan gangguan sistem metabolik berupa hiperkolesterolemia yang memicu kedatangan penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke yang dapat berujung pada kematian. Karena itu, penting untuk menurunkan berat badan hingga mencapai angka ideal.
Sejumlah penelitian bahkan menyebutkan bahwasanya, penurunan berat badan setiap 4 kg dapat memangkas kadar LDL hingga 8%. Selain itu, berat badan ideal disertai penerapan gaya hidup sehat juga diketahui dapat menurunkan pembentukan kolesterol baru di hati.
4. Jauhi Rokok & Minuman Beralkohol
Kebiasaan merokok ditambah pula dengan kegemaran mengonsumsi minuman beralkohol dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Salah satunya yakni, tingginya kadar kolesterol jahat dalam darah. Hal ini ini lantaran zat kimia pada rokok seperti tar dapat menghambat transportasi lemak maupun kolesterol dari pembuluh darah menuju kembali ke hati.
Akibatnya, lemak dan kolesterol akan terus mengendap dan menumpuk di dalam pembuluh darah sehingga menciptakan plak yang akan menghambat aliran darah ke seluruh organ tubuh, termasuk jantung, otak dan ginjal. Maka dari itu, jauhi rokok dan tinggalkan pula kebiasaan minum minuman beralkohol sedari sekarang.
5. Minum Obat Penurun Kolesterol
Dalam beberapa kasus, dimana kadar kolesterol sudah sangat tinggi, biasanya dokter akan meresepkan obat penurun kolesterol, diantaranya yakni:
- Statin.
- Fibrat.
- Sekuestran asam empedu.
- Ezetimibe.
Obat lainnya yang mungkin dibutuhkan seperti suplemen niasin, suplemen serat, suplemen omega-3 dan obat pengencer darah atau aspirin untuk menekan risiko aterosklerosis pada pasien lansia atau yang berusia di atas 40 tahun. Pastikan untuk selalu berkonsultasi pada dokter sebelum menggunakan jenis obat tertentu atau saat menjumpai efek samping tak biasa.