Vitacid obat apa?
Vitacid adalah obat dalam bentuk krim, gel atau lotion yang digunakan untuk mengobati jerawat serta gangguan kulit lainnya seperti hiperpigmentasi, kerutan pada kulit, serta flek coklat pada kulit akibat sinar matahari. Obat ini mengandung bahan aktif berupa retinoic acid atau dikenal juga sebagai tretinoin, asam retinoat, atau all-trans-retinoic acid (ATRA).
Retinoic acid adalah senyawa alami turunan vitamin A (retinol) yang bersifat keratolitik serta anti acne. Saat digunakan pada kulit, obat ini dapat menstimulasi mitosis sel sehingga dapat mengurangi kekompakan sel-sel epitel kulit. Jika diberikan pada jerawat atau komedo obat ini dapat menyebabkan ekstrusi serta mencegah pembentukan jerawat atau komedo baru.
Ringkasan Obat Vitacid
Kandungan | Krim: retinoic acid 0,025%, 0,05% dan 0,1% ; gel: retinoic acid 0,025% ; lotion: retinoic acid 0,05% |
Jenis obat | Vitamin |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengobati acne vulgaris, perawatan kulit hiperpigmentasi, kerutan pada kulit serta flek coklat di wajah akibat sinar matahari |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Surya Dermato Laboratories |
Harga |
|
Cara Kerja dan Fungsi Obat Vitacid
Fungsi Vitacid dalam tubuh yaitu sebagai agen keratolitik (menghilangkan lapisan keratin pada kulit ) dan anti acne. Manfaat Vitacid ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa retinoic acid. Senyawa turunan vitamin A (retinol) ini merupakan senyawa yang berperan penting dalam mengatur pembelahan, proliferasi dan diferensiasi sel.
Retinoic acid digunakan untuk mengobati jerawat terutama acne vulgaris serta fotodamage (flek coklat pada kulit akibat paparan sinar matahari).
Cara kerja retinoic acid belum diketahui secara pasti namun beberapa bukti menunjukkan efektivitas retinoic acid terhadap acne terutama dalam kemampuannya mempengaruhi keratine yang tidak normal. Dimana jerawat dan komedo umumnya terbentuk akibat meningkatnya epitel keratin berlebih di folikel.
Indikasi dan Kegunaan Vitacid
Vitacid digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti :
- Acne vulgaris.
- Hiperpigmentasi kulit.
- Kerutan kulit.
- Melasma/flek coklat akibat sinar matahari.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap retinoic acid.
- Ibu hamil pada trimester pertama.
- Penderita dermatitis akut, rocasea, dan eksema.
- Tidak boleh digunakan bersamaan dengan vitamin A dosis tinggi.
Dosis Vitacid dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Vitacid untuk mengatasi acne vulgaris
- Dosis dewasa: dalam sediaan krim/gel/solusi 0,01% – 0,1%, aplikasikan 1 atau 2 kali sehari, terutama sebelum tidur. Area yang akan diobati harus dibersihkan dahulu dari make up atau kelebihan minyak wajah. Efek akan terlihat maksimal pada penggunaan 6 – 8 minggu.
Dosis Vitacid untuk mengatasi hiperpigmentasi, melesma dan kerutan wajah
- Dosis dewasa: dalam sediaan krim 0,02 – 0,05%. Keluarkan krim secukupnya dan aplikasikan pada kulit wajah sekali sehari pada saat malah hari sebelum tidur. Efek obat akan terlihat setelah penggunaan 6 bulan.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini hanya untuk pemakaian luar dan hindari kontak dengan mata, mulut, hidung, dan jaringan mukosa lainnya.
- Vitacid adalah obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Oleh karena itu, selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
Efek Samping Vitacid
Vitacid umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Vitacid dapat berupa:
- Iritasi kulit.
- Rasa menyengat dan hangat di kulit.
- Kulit menjadi kering.
- Eritema.
- Pruritus.
- Kulit mengelupas.
- Melepuh.
- Kulit berkerak.
- Efek yang jarang muncul dapat berupa hipo atau hiperpigmentasi sementara, edema, atrofi, fotosensitivitas.
Efek Overdosis Vitacid
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Vitacid dapat berupa hipervitaminosis A yang reversibel (gejalanya berupa sakit kepala, mual, muntah serta mukokutan), sakit perut, ataksia dan cheilosis. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi menggunakan obat dengan kandungan retinoic acid.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita eksim, kulit terbakar sinar matahari, memiliki riwayat kanker kulit, atau sedang menjalani terapi pada kulit seperti dermabrasi, peeling, atau pelaseran kulit.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati, anak-anak serta wanita hamil.
- Saat menggunakan obat ini, hindari paparan sinar matahari dan sinar UV langsung.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Vitacid untuk ibu hamil?
Bahan aktif Vitacid berupa retinoic acid digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari terutama pada trimester pertama kehamilan.
Bolehkah Vitacid untuk ibu menyusui?
Belum diketahui apakah bahan aktif Vitacid dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya juga memperhitungkan risiko yang mungkin ditimbulkan.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Vitacid bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Vitacid dengan obat-obat berikut:
- Tetrasiklin, meningkatkan risiko psikomotor serebri, tekanan darah intrakarnial.
- Obat topikal mengandung alkohol, anstringen, asam salisilat, meningkatkan efek iritasi kulit.
- Agen pengoksidasi (seperti benzoil peroksida), mengurangi efektivitas obat.