tamsulosin obat prostat merek prostam

Tamsulosin obat apa?

Tamsulosin adalah obat dari golongan penghambat alpha adrenereseptor yang berfungsi seperti beta blocker (obat jantung) melemaskan otot pembuluh darah. Namun Tamsulosin bekerja lebih spesifik pada otot polos saluran kemih dan kelenjar prostat. Sehingga tamsulosin digunakan untuk mengobati gangguan perkemihan yang disebabkan adanya hiperplasia (pembengkakan) kelenjar prostat jinak.

Tamsulosin dapat menghambat kerja adrenoreseptor alpha A1 dan D1 yang sepesifik berada di saluran kemih dan kelenjar prostat. Efeknya akan terjadi pelemasan otot polos di area tersebut dan menyebabkan aliran urine melalui saluran kemih dan prostat jadi lebih lancar. Karena itu obat ini digunakan untuk mengurangi gejala hiperplasia prostat seperti sulit berkemih, aliran kemih lemah, serta juga berpengaruh pada keluaran air mani.

Ringkasan Obat Tamsulosin

Jenis obatAlpha blocker
KategoriObat keras
KegunaanMeredakan gejala-gejala gangguan perkemihan yang disebabkan oleh hiperplasia (pembengkakan) prostat jinak
KonsumenDewasa
KehamilanKategori B (boleh, namun jarang digunakan pada wanita)
SediaanTablet: 0,4 mg.
MerekTamsulosin Hydrochloride, Duodart, Harnal Ocas, Harnal D, Prostam

Cara Kerja dan Fungsi Obat Tamsulosin

Fungsi Tamsulosin dalam tubuh adalah sebagai relaksan otot polos pada saluran uretra dan kelenjar prostat. Otot polos uretra dan prostat yang melemas akan mempermudah aliran urine melalui saluran kemih sehingga air kencing dapat dikeluarkan dengan lebih banyak dan mudah. Kemampuan itu membuat Tamsulosin digunakan untuk mengatasi gejala gangguan perkemihan yang disebabkan oleh hiperplasia prostat jinak atau kondisi lainnya.

Tamsulosin merupakan senyawa antagonis adrenoreseptor alpha A1 dan D1 yang mampu berikatan secara selektif sehingga menghambat kerja reseptor-reseptor ini. Akibatnya terjadi pelemasan otot polos pada saluran kemih dan prostat, area ini merupakan yang paling banyak terdapat adrenoresptor alpha A1 dan D1.

Karena itu, perlu dipahami bawah Tamsulosin tidak dapat mengobati hiperplasia prostat namun hanya mampu mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan. Hiperplasia prostat mungkin terus tumbuh dan perlu penanganan lebih serius seperti operasi.

Indikasi dan Kegunaan Tamsulosin

Tamsulion digunakan untuk mengatasi gejala gangguan perkemihan seperti kesulitan buang air, aliran urine lemah atau sering ingin buang air termasuk pada malam hari yang dapat disebabkan beberapa kondisi berikut:

  • Hiperplasia prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH).
  • Hipertropi prostat (benign prostatic hypertropy).
  • Obstruksi pada saluran uretra.
  • Batu uretra.
  • Disfungsi saluran kemih (dapat terjadi juga pada wanita).

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap tamsulosin atau beta blocker lainnya.
  • Orang dengan riwayat angiodema yang disebabkan oleh obat.
  • Penderita hipotensi ortostatik.
  • Penderita gangguan fungsi hati berat.

Dosis Tamsulosin dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Tamsulosin untuk mengatasi gejala gangguan perkemihan

  • Dosis dewasa: 1 tablet (0,4 mg) sekali sehari. Sebaiknya dikonsumsi langsung setelah sarapan pagi atau makan pertama kali di hari itu.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama. Untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari, dianjurkan setelah sarapan.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Tamsulosin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Tamsulosin

Tamsulosin umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Tamsulosin meliputi:

  • Hipotensi atau tekanan darah turun.
  • Penglihatan kabur.
  • Kantuk.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan ejakulasi.

Efek Overdosis Tamsulosin

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Tamsulosin dapat berupa hipotensi berat yang dapat berujung pada syok ataupun pingsan. Jika kondisi ini terjadi segera bawa penderita ke unit kesehatan terdekat agar dilakukan perawatan supportif sesegera mungkin.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap obat jenis alpha blocker seperti Tamsulosin.
  • Hentikan penggunaan jika muncul reaksi alergi seperti pembengkakan pada wajah, bibir, mata atau kesulitan bernapas.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien yang akan menjalani operasi katarak.
  • Hindari berkendara atau menjalankan alat berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Tamsulosin untuk ibu hamil?

Tamsulosin digolongkan dalam obat kategori B untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi obat ini pada pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu obat ini boleh digunakan ibu hamil, namun untuk indikasi umum obat ini hanya diberikan pada pria dengan masalah prostat. Penggunaan pada wanita secara off label umumnya untuk mengatasi disfungsi perkemihan pada wanita.

Bolehkah Tamsulosin untuk ibu menyusui?

Belum diketahui apakah Tamsulosin dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Penggunaan obat ini pada wanita juga sangat jarang dilakukan.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Tamsulosin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Tamsulosin dengan obat-obat berikut:

  • Warfarin, diklofenak, meningkatkan eliminasi obat ini.
  • Cimetidine, ketokonazole, meningkatkan kadar obat ini dalam tubuh.
  • Silodosin, alfuzosin, meningkatkan efek hipotensi.
  • Furosemid, mengurangi kadar obat ini dalam darah sehingga dapat mengurangi efektivitasnya.
  • Tadalafil, verdenafil, sildenafil, meningkatkan risiko hipotensi.