sporetik 100 mg

Sporetik obat apa?

Sporetik adalah obat yang mengandung antibiotik Cefixime untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri pada tubuh seperti radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, sakit tipes, dan lainnya.

Cefixime yang terkandung dalam Sporetik berfungsi mengganggu proses pembentukan dinding sel bakteri. Sebagai akibatnya, pertumbuhan bakteri menjadi terganggu sehingga tidak dapat membelah diri dan akhirnya mati.

Ringkasan Obat Sporetik

Jenis obatAntibiotik Sefalosporin III
GolonganObat keras
KandunganCefixime 100 mg/kapsul, 200mg/kaspsul, 100mg/5 mL (syrup)
KegunaanMengobati infeksi bakteri yang rentan
KonsumenDewasa dan anak
KehamilanKategori B (boleh)
ProdusenSanbe Farma
  • Sporetik 100 mg: Rp 25.000 – 28.000/kapsul
  • Sporetik 200 mg: Rp 30.000/kapsul
  • Sporetik syrup: Rp 115.000 – 130.000/botol

Cara Kerja dan Fungsi Obat Sporetik

Cefixime masuk dalam golongan antibiotik cephalosporin generasi ketiga yang aktif melawan berbagai jenis bakteri, terutama gram negatif.

Cara kerja cefixime adalah mengikat protein spesifik di dinding sel bakteri, akibatnya dinding sel bakteri menjadi rusak dan tak dapat bertahan hidup.

Fungsi utama Sporetik sebagai pembunuh bakteri diperkuat dengan ketahananannya terhadap enzim betalaktamase. Zat ini digunakan bakteri sebagai benteng pertahanan untuk merusak antibiotik betalaktam (misalya penisilin dan amoxicillin) sehingga bakteri menjadi resisten.

Cefixime yang terkandung dalam Sporetik terbukti tahan terhadap betalaktamase sehingga menjadi salah satu pilihan untuk membasmi bakteri yang sudah kebal atau resisten terhadap antibiotik betalaktam.

Indikasi dan Kegunaan Sporetik

Sporetik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang menyebabkan beberapa penyakit di bawah ini:

  • Infeksi telinga tengah atau otitis media yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae, Moraxela chatarrhalis.
  • Radang tenggorokan atau faringitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.
  • Radang amandel atau tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes.
  • Bronkitis kronis dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzaeStreptococcus pneumoniae.
  • Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri Proteus mirabilis, Echerichia coli.
  • Gonore tanpa komplikasi yang disebkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
  • Demam tifoid atau penyakit tipes yang disebabkan oleh Salmonella sp.

Kontraindikasi

Sporetik tidak boleh digunakan oleh orang yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap Cefixime atau antibiotik jenis cephalosporin lainnya.

Dosis Sporetik dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter. Dokter menyesuaikan dosis dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dan sebagainya. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis umum Sporetik untuk mengatasi infeksi bakteri yang rentan

  • Dosis dewasa dan berat badan anak > 30 kg: 200 – 400 mg dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis per hari.
  • Dosis anak-anak: umur lebih dari 6 bulan dengan berat badan kurang dari 50 kg menggunakan dosis 8 mg/kg berat badan sekali sehari atau dibagi dalam 2 dosis.
  • Demam tifoid anak: 10 – 15 mg / kgBB / hari, terbagi dalam 2 dosis, selama 10 hari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di pencernaan maka konsumsilah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Sporetik pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Sporetik

Seperti penggunaan obat pada umumnya, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Sporetik meliputi:

  • Gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan kembung.
  • Sakit kepala, pusing, mengantuk, susah tidur dan kelelahan.
  • Mulut kering.
  • Efek samping yang jarang terjadi namun dapat berakibat fatal berupa diare dan kolitis yang dipicu bakteri Clostridium difficile pada saluran cerna.

Efek Overdosis Sporetik

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Cefixime dapat berupa nyeri perut atas, mual, muntah, atau munculnya darah di urin. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi saat mengonsumi cefixime atau antibiotik lainnya termasuk jenis penisilin.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita gangguan ginjal penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
  • Hati-hati penggunaan pada anak-anak, wanita hamil atau menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Sporetik untuk ibu hamil?

Cefixime digolongkan sebagai obat kategori B untuk ibu hamil menurut FDA. Artinya, studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.

Oleh karena itu obat ini dibolehkan untuk dikonsumsi ibu hamil asalkan sesuai dosis yang di resepkan dokter.

Bolehkah Sporetik untuk ibu menyusui?

Belum ada data yang menunjukkan bahwa Cefixime ikut keluar bersama ASI atau tidak. Namun beberapa jenis antibiotik golongan chepalosporin lainnya dapat masuk ke dalam ASI, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

Oleh karena itu, penggunaan Sporetik pada ibu menyusui dianggap cukup aman asalkan sesuai anjuran.

Interaksi Obat

Hati-hati penggunaan Sporetik bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Sporetik dengan obat-obat berikut:

  • Furosemide, meningkatkan risiko efek samping obat terhadap ginjal.
  • Obat pengencer darah, dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Aspirin, efek obat aspirin dapat menurun.
  • Carbamazepine. Kadar obat carbamazepine meningkat.