pimtrakol sirup rasa ceri lemon melon

Pimtrakol obat apa?

Pimtrakol adalah obat dalam bentuk sirup yang digunakan untuk meredakan gejala-gejala influenza seperti pusing, demam, hidung tersumbat, hidung meler, bersin-bersin dan batuk yang biasa menyertai flu. Obat ini aman dikonsumsi anak-anak hingga dewasa asalkan sesuai dosis anjuran. Pimtrakol sirup terdiri dari 3 varian rasa, cherry, lemon dan melon yang disukai anak-anak.

Pimtrakol sirup mengandung 4 bahan aktif utama berupa paracetamol yang berguna sebagai analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (pereda demam), gliseril guaikolat/guaifenesin bermanfaat sebagai ekspektoran untuk memudahkan keluaran dahak, efedrin HCl yang bersifat dekongestan dan bronkodilator serta chlorfeniramin maleate (CTM) yang bersifat antihistamin.

Ringkasan Obat Pimtrakol

KandunganSirup tiap 5 ml: paracetamol 125 mg, gliseril guaikolat 50 mg, efedrin HCl 2 mg, klorfeniramin maleat 1 mg
Jenis obatAnalgetik, antipiretik, antihistamin
KategoriObat bebas terbatas
KegunaanMeringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, hidung tersumbat, yang disertai batuk
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenPIM Pharmaceutical
HargaRp. 14.500 – 16.000 per botol isi 60 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Pimtrakol

Pimtrakol berfungsi meredakan berbagai gejala yang timbul akibat influenza seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin, hidung meler, hidung tersumbat serta batuk. Manfaat itu didapat dari 4 bahan aktif Pimtrakol seperti dijelaskan berikut ini:

  • Paracetamol, adalah obat jenis pereda nyeri (analgetik) dan demam (antipiretik) yang bekerja mengurangi produksi prostaglandin yang merupakan senyawa mediator pemicu rasa nyeri dan peradangan.
  • Gliseril guaikolat/guaifenesin, adalah ekspektoran yang meningkatkan hidrasi di saluran pernapasan. Akibatnya terejadi penurunan kekentalan dahak di saluran pernapasan. Dengan begitu dahak ini akan lebih mudah di keluarkan bersamaan dengan batuk.
  • Efedrin HCl, adalah obat yang dapat menstimulasi reseptor alpha-adrenergik dan beta-adrenergik, kemudian memicu bronkodilatasi, vasokonstriksi pembuluh darah pheriferal serta menstimulasi susunan saraf pusat. Sehingga jalur napas menjadi lebih lega.
  • Chlorpheniramin maleate, antihistamin yang dikenal sebagai CTM ini merupakan antihistamin yang menghambat secara kompetitif reseptro histamin H1 di saluran pencernaan, saluran pernapasan dan pembuluh darah. CTM dapat membantu mengurangi reaksi alergi yang ditimbulkan oleh influenza.

Indikasi dan Kegunaan Pimtrakol

Pimtrakol digunakan untuk meredakan gejala-gejala influenza seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat atau meler, serta batuk yang biasanya menyertai flu.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terahadap bahan aktif Pimtrakol atau jenis obat analgesik lainnya.
  • Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat.
  • Penderita gangguan fungsi jantung.
  • Penderita diabetes mellitus.
  • Orang yang peka terhadap obat jenis simpatomimetik seperti fenileprin, pseudoefedrine, fenilpropanolamin.
  • Penderita tekanan darah tinggi serta yang mendapat terapi obat penghambat monoamine oksidase (MAOI).

Dosis Pimtrakol dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Pimtrakol untuk meredakan gejala flu

  • Dosis dewasa: 3 sendok takar (15 ml) 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur 6 bulan  –  1 tahun: 2,5 ml 3 – 4 kali sehari.
    • Umur 1 – 6 tahun: 5 ml atau satu sendok takar, 3 – 4 kali sehari.
    • Umur 6 – 12 tahun: 10 ml (2 sendok takar 5 l), 3 – 4 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah setelah atau bersamaan dengan makanan.
  • Kocok dahulu botol obat ini sebelum digunakan agar suspensinya tercampur merata.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Pimtrakol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Pimtrakol

Pimtrakol umumnya ditoleransi baik oleh anak-anak maupun dewasa. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Pimtrakol meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Mengantuk.
  • Mulut kering.
  • Retensi urin.

Efek Overdosis Pimtrakol

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Pimtrakol dapat mual dan muntah, nyeri perut parah, bercak darah pada feses, toksisitas ginjal, serta kejang. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap salah satu bahan aktif obat ini
  • Bila selama 3 hari penggunaan obat ini flu tidak juga reda, sebaiknya segera hubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat.
  • Hentikan penggunaan obat jika terjadi susah tidur jantung berdebar dan pusing.
  • Hindari mengendarai kendaraan atau menggunakan alat berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Pimtrakol untuk ibu hamil?

Bahan aktif Pimtrakol berupa guaifenesine dan ephedrine digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Dimana hal itu berarti studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Sementara bahan aktif lainnya berupa paracetamol dan CTM masing masing masuk kategori A dan B.

Oleh karena itu penggunaan obat ini pada ibu hamil sebaiknya dihindari atau jika sangat dibutuhkan saja.

Bolehkah Pimtrakol untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Pimtrakol berupa guaifenesin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui sehingga berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Pimtrakol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Pimtrakol dengan obat-obat berikut:

  • Warfarin, meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin.
  • Obat jenis hypnotic, anxyolitic, analgesik opioid, neuroleptik, meningkatkan efek sedatif.
  • Obat jenis MAOI, meningkatkan efek antikolinergik dari obat MAOI yang dapat berakibat fatal.
  • Phenytoin, meningkatkan risiko toksisitas phenytoin.
  • Theophylline, meningkatkan kejadian muntah, nervous dan insomnia.