Metformin obat apa?
Metformin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Metformin biasanya dikombinasikan dengan obat antidiabetes lain atau bersamaan dengan pemberian insulin. Namun, obat ini tidak digunakan untuk diabetes melitus tipe 1 (diabetes yang tergantung insulin).
Metformin merupakan obat antihiperglikemia yang unik dibanding obat serupa di kelasnya. Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan menurunkan produksi gula pada hati (glukoneogenesis), menurunkan penyerapan gula di usus, serta meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan penggunaan gula di tingkat jaringan otot.
Ringkasan Obat Metformin
Jenis obat | Antidiabetes tipe biguanid |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori B (boleh dengan syarat) |
Sediaan | Tablet salut selaput: 50o mg, 850 mg. |
Merek | Benofomin, Glikos, Metrormin, Metformin HCl, Glucovance, Durvikmet, Jardiance Duo, Diafac, Metformir XR, Eraphage, Zendiab, Glumin, Glucovel, Trajenta, Diabex, ,Glucovance, Actosmet, Galvusmet, Forbetes, Diabit, Diabexin, Diabemin, Efome Gradiat, Zumamet |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Metformin
Fungsi Metformin dalam tubuh adalah untuk membantu mengurangi kelebihan kadar gula dalam darah. Setelah dikonsumsi obat ini akan masuk dan mempengaruhi produksi gula di sel-sel hati (hepatosit). Selain itu, obat ini juga akan mempengaruhi metabolisme anaerobik glukosa di enterosit (sel-sel yang menyerap air dan nutrisi di usus), akibatnya terjadi penurunan penyerapan gula di pencernaan.
Metformin juga menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin dengan cara meningkatkan pengembalian dan penggunaan glukosa pada jaringan otot. Semua fungsi Metformin ini dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tipe 2, namun tidak sampai menyebabkan hipoglikemia.
Indikasi dan Kegunaan Metformin
Metformin digunakan untuk mengatasi kelebihan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang tidak dapat dikontrol menggunakan diet rendah gula, rutin berolahraga dan penurunan berat badan.
Metformin juga digunakan untuk menangani kasus PCOS (polycystic ovary syndrome) yang picu oleh terganggunya resistensi insulin dan naiknya kadar gula darah. Metformin mengendalikan level insulin, androgen dan serum lipid. Pada umumnya wanita terindikasi PCOS memiliki resistensi insulin lebih tinggi dari normal. Pengukuran resistensi insulin tes HOMA-IR diperlukan dalam kondisi ini.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang menderita penyakit asidosis akut maupun kronis, termasuk diabetes ketoasidosis baik yang disertai atau tanpa koma.
- Pasien yang sedang menjalani operasi atau yang sedang diterapi intravaskular dengan bahan kontras yodium.
- Penderita gangguan fungsi ginjal dengan CrCl < 60 ml/menit.
Dosis Metformin dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Metformin untuk mengatasi diabetes tipe 2
- Dosis dewasa: pemberian awal 500 mg 2 atau 3 kali sehari, atau 850 mg 1 – 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2.000 – 3.000 mg per hari dalam kurun waktu minimal 1 minggu.
- Dosis anak-anak: umur di atas 10 tahun, pemberian awal 500 mg 1 – 2 kali sehari atau 850 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kondisi hingga 2.000 mg per hari dibagi dalam 2 – 3 dosis dalam interval waktu 1 minggu.
- Dosis lansia: penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Metformin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Metformin
Metformin ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Metformin meliputi:
- Mual atau muntah.
- Diare.
- Sakit perut.
- Gangguan pencecap.
- Hepatitis.
- Penurunan penyerapan vitamin B12.
- Eritama.
- Pruritus.
- Urtikaria.
- Peningkatan kadar asam laktat.
Efek Overdosis Metformin
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Metformin dapat berupa hipoglikemia, asidosis laktat (tubuh kelebihan asam laktat). Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi Metformin.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gagal jantung kongestif yang membutuhkan terapi obat, gagal jantung atau pernapasan, baru saja mengalami infark miokard, trauma yang berhubungan dengan demam, trauma, infeksi atau pasca operasi serta gangguan fungsi hati.
- Perhatian perlu diberikan untuk penggunaan pada lansia, anak-anak, wanita hamil, dan ibu menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Metformin untuk ibu hamil?
Metformin digolongkan dalam obat kategori B untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya dianggap cukup aman asalkan sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Bolehkah Metformin untuk ibu menyusui?
Metformin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, namun jumlahnya cukup kecil dan belum diketahui efeknya pada bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya berhati-hati selama masa menyusui terutama untuk bayi lahir prematur atau dengan kelainan fungsi ginjal.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Metformin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Metformin dengan obat-obat berikut:
- Insulin, meningkatkan risiko hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan jika kedua obat ini digunakan bersamaan.
- Furosemide, meningkatkan risiko efek samping Metformin berupa peningkatan asam laktat yang dapat berakibat fatal.
- Alkohol, dapat meningkatkan risiko hipoglikemia dan asidosis laktat.