fenobarbital tablet 30 mg

Fenobarbital obat apa?

Fenobarbital atau Phenobarbital adalah obat untuk mengontrol dan mengurangi gejala kejang. Obat anti kejang digunakan untuk mengurangi kemungkinan jatuh, luka atau kondisi lain yang berbahaya pada penderita kejang kambuhan seperti epilepsi. Fenobarbital juga digunakan sebagai obat tidur dengan efek singkat untuk membantu penderita insomnia.

Fenobarbital merupakan obat anti kejang dari golongan barbiturat yang mampu menekan kortek sensorik otak, mengontrol aktivitas listrik abnormal di otak, mengurangi aktivitas motorik, menyebabkan kantuk, sedasi dan hipnosis. Efek anti kejang Fenobarbital diperoleh saat obat digunakan dalam dosis cukup tinggi.

Ringkasan Obat Fenobarbital

Jenis obatAntikonvulsan
KategoriObat keras
KegunaanMengendalikan dan mengurangi kejang
KonsumenDewasaanak-anak
KehamilanKategori D (hindari)
SediaanTablet: 30 mg, 50 mg, 100 mg. Cairan Injeksi: 100 mg/ml
MerekPhenobarbital, Phenobarbital Sodium, Sibital 200, Phental, Sibital

Cara Kerja dan Fungsi Obat Fenobarbital

Fungsi Fenobarbital dalam tubuh adalah untuk mengontrol dan mengurangi kejang pada penderita epilepsi atau kondisi lainnya. Efek itu didapat dari kemampuan Fenobarbital mempengaruhi reseptor GABAA di susunan saraf pusat. Akibatnya terjadi penghambatan aktivitas sinaptik berlebih yang menyebabkan berkurangnya aktifitas kejang.

Fenobarbital juga menghambat kanal kalsium yang menyebabkan penurunan pelepasan transmiter di ujung saraf. Akibatnya terjadi penurunan impuls yang berlebihan pada penderita kejang. Efek sedatif dari Fenobarbital diperoleh akibat pengaruhnya pada polisinaptik di otak tengah yang mengontrol sedasi.

Indikasi dan Kegunaan Fenobarbital

Dengan mekanisme kerja seperti itu, maka Fenobarbital digunakan untuk mengendalikan dan mengurangi kejang jenis tonik klonik atau kortikal lokal serta untuk mengontrol kondisi kejang akut. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kejang akut seperti status epileptikus, colera, meningitis, eklampsia dan tetanus serta pada reaksi keracunan striknina dan anastesi lokal.

Fenobarbital juga digunakan sebagai obat hipnosis untuk membantu tidur pada penderita insomnia serta sebagai sedatif yang digunakan sebelum melakukan operasi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap Phenobarbital.
  • Penderita depresi berat, porfiria intermiten akut, gangguan fungsi ginjal dan hati berat.

Dosis Fenobarbital dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Fenobarbital untuk mengontrol kejang akut dan status epileptikus

  • Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, 100 – 300 mg per hari sebelum tidur.
  • Dosis anak-anak: 3 – 5 mg/kg BB per hari.
  • Dosis Lansia: dengan penyesuaian dosis.

Dosis Fenobarbital untuk mengatasi insomnia

  • Dosis dewasa: 100 – 320 mg. Jangan digunakan lebih dari 2 minggu.
  • Dosis anak-anak: dengan penyesuaian dosis.

Dosis Fenobarbital sebagai sedatif sebelum operasi

  • Dosis dewasa: 30 – 120 mg per hari dibagi dalam 2 – 3 dosis.
  • Dosis anak-anak: 6 mg/kgBB  per hari di bagi dalam 3 dosis.

Aturan pakai:

  • Dalam bentuk tablet obat ini dapat digunakan setelah atau sebelum makan, penggunaan sediaan cairan injeksi sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Fenobarbital pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Fenobarbital

Fenobarbital ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Fenobarbital meliputi:

  • Mual, muntah dan konstipasi.
  • Pusing, mengantuk dan kebingungan.
  • Bradikardia.
  • Sinkop atau pingsan.
  • Depresi pernapasan.
  • Apnea terutama pada penggunaan intravena.

Efek samping fatal namun sangat jarang terjadi dapat berupa sindrom Stevens-Jhonson dan epidermal nekrolisis.

Efek Overdosis Fenobarbital

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Fenobatbital dapat berupa mengantuk, depresi pernapasan, henti jantung, pingsan, dan koma berkepanjangan. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat kecanduan obat-obatan, penyakit pernapasan berat, depresi dan kecenderungan bunuh diri, serta hipoadrenalisme.
  • Penderita gangguan fungsi ginjal ringan hingga sedang sebaiknya di monitor kondisi ginjalnya.
  • Hindari menghentikan penggunaan obat secara mendadak.
  • Hati-hati penggunaan pada ibu hamil, menyusui, lansia dan anak-anak.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Fenobarbital untuk ibu hamil?

Fenobarbital digolongkan sebagai obat kategori D antuk ibu hamil. Hal itu berarti penelitian terhadap obat ini terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan). Oleh karena itu harus dihindari oleh ibu hamil.

Bolehkah Fenobarbital untuk ibu menyusui?

Fenobarbital diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusui. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Fenobarbital bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Fenobarbital dengan obat-obat berikut:

  • Codein, meningkatkan tekanan pada susunan saraf pusat yang menyebabkan tekanan pada pernapasan, koma bahkan kematian.
  • Hydrokodone, tramadol, meningkatkan tekanan pada susunan saraf pusat.
  • Warfarin, menurunkan efektivitas dari warfarin untuk mencegah pemebekuan darah.