Dextral obat apa?
Dextral adalah obat untuk meredakan batuk dan gejala-gejala flu seperti hidung tersumbat dan bersin-bersin. Tersedia dalam sediaan kaplet dan juta sirup obat ini masuk golongan obat bebas terbatas sehingga dapat dibeli tanpa resep dokter namun harus memperhatikan dosis anjuran dan kemungkinan efek sampingnya.
Dextral merupakan kombinasi dari beberapa bahan aktif yang berfungsi meredakan gejala flu seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, hidung meler serta batuk, terutama untuk batuk tidak berdahak. Ketahui lebih lengkap tentang kegunaan, dosis umum, kontraindikasi serta keamanan obat ini untuk ibu hamil dan juga kemungkinan interaksinya dengan obat lain pada ulasan berikut ini.
Ringkasan Obat Dextral
Jenis obat | Antitusif, ekspektoran, dekongestan hidung, antihistamin |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kandungan | Per kaplet/5 ml sirup: dextromethorphan HBr 10 mg, glyceryl guaiacolate 50 mg, phenylpropanolamine HCl 12.5 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg; Per kaplet forte: dextromethorphan HBr 15 mg, glyceryl guaiacolate 75 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg |
Kegunaan | Meringankan batuk dan gejala flu seperti hidung tersumbat dan bersin bersin |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Molex Ayus |
Harga |
|
Cara Kerja dan Fungsi Obat Dextral
Fungsi Dextral dalam tubuh adalah sebagai obat untuk meredakan batuk, melegakan pernapasan serta meredakan gejala-gejala flu. Manfaat ini diperoleh dari mengombinasikan beberapa bahan aktif seperti berikut:
- Dextromethorphan HBr, adalah obat antitusif yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat dengan menekan pusat batuk di otak sehingga mengurangi keinginan untuk batuk.
- Glyceryl guaiacolate, adalah obat dengan efek ekspektroan yang dapat meningkatkan volume dahak dan mengurangi kekentalannya sehingga lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk.
- Phenylpropanolamine HCl, adalah dekongestan hidung yang bekerja meredakan hidung tersumbat.
- Chlorpheniramine maleate, adalah antihistamin yang dapat meredakan reaksi alergi seperti bersin-bersin, hidung meler, mata dan hidung gatal serta gatal pada kulit.
Indikasi dan Kegunaan Dextral
Dextral digunakan untuk meredakan batuk dan flu yang ditandai dengan hidung tersumbat, meler, dan bersin-bersin.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitif/alergi terhadap bahan aktif obat ini.
- Penderita asma akut, bronkitis, glaukoma sudut sempit, hipertropi prostat dan obstruksi leher saluran kemih.
- Pasien yang sedang diterapi dengan obat anti depresan jenis MAOI.
- Anak-anak di bawah umur 6 tahun.
Dosis Dextral dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Dextral untuk meredakan batuk dan gejala flu
- Dosis dewasa: dalam sediaan kaplet biasa maupun forte, 1 kaplet 3 kali sehari. Dalam sediaan sirup, 1 sdt 3 kali sehari.
- Dosis anak-anak: umur 6 – 12 tahun, dalam sediaan sirup, ½ sdt 3 kali sehari. Dalam sediaan kaplet, ½ kaplet 3 kali sehari.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di pencernaan, konsumsilah obat ini setelah makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Dextral pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Dextral
Dextral ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul mulai dari yang ringan hingga yang perlu diperhatikan. Efek samping Dextral meliputi:
- Mulut kering.
- Nyeri perut.
- Diare.
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Peningkatan tekanan darah.
Efek Overdosis Dextral
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Dextral dapat berupa mual, muntah, jantung berdebar-debar, kenaikan tekanan darah, aritmia, apnea dan kejang. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumi obat dengan kandungan yang sama dengan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita epilepsi, gangguan fungsi jantung parah, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan fungsi ginjal.
- Penggunaan pada anak-anak usia di bawah 12 tahun sebaiknya hanya jika disarankan oleh dokter.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil dan menyusui serta lansia.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Dextral untuk ibu hamil?
Beberapa bahan aktif utama Dextral digolongkan dalam jenis obat kategori C untuk ibu hamil. Obat kategori C berarti, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya pada wanita hamil dibolehkan namun perlu hati-hati penggunaannya.
Bolehkah Dextral untuk ibu menyusui?
Belum diketahui apakah bahan aktif Dextral dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada ibu menyusui sebaiknya berhati-hati atau digunakan dalam dosis kecil.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Dextral bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Dextral dengan obat-obat berikut:
- Indometacine, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
- Amantadine, berisiko meningkatkan efek psikosis obat ini.
- MAOI, meningkatkan risiko krisis hipertensi yang dapat berakibat fatal.
- Alkohol, meningkatkan efek tekanan pada susunan saraf pusat.