Decolgen obat apa?
Decolgen adalah obat untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin atau hidung gatal. Obat ini merupakan kombinasi tiga jenis obat berupa pereda nyeri dan demam, pereda hidung tersumbat, dan meredakan bersin dan hidung gatal akibat alergi.
Decolgen mengandung bahan aktif berupa parsetamol, phenylpropanolamine HCl, serta chlorpheniramine maleate. Obat dapat bebas di beli di toko obat atau apotek karena masuk kelas obat bebas terbatas. Namun penggunaannya harus sesuai dosis anjuran dan tidak berlebihan untuk menghindari kemungkinan efek samping mungkin ditimbulkan.
Ringkasan Obat Decolgen
Jenis obat | Analgetik, antipiretik, dekongestan, antihistamin |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kandungan | Tiap tablet mengandung: paracetamol 400 mg, phenylpropanolamine HCl 12,5 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg |
Kegunaan | Meredakan gejala flu seperti pusing, demam, bersin-bersin dan hidung tersumbat |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Darya Varia |
Harga | Rp. 1.500 – 2.500 per strip isi 4 tablet, per box isi 20 strip catch cover |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Decolgen
Fungsi Decolgen dalam tubuh yaitu sebagai pereda demam dan sakit kepala, melegakan hidung tersumbat serta mengurangi bersin-bersin dan rasa gatal di hidung yang disebabkan oleh flu. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa:
- Paracetamol, adalah obat pereda nyeri dan penurun panas yang bekerja meredakan nyeri dengan menghambat impuls nyeri. Sementara untuk meredakan demam, obat ini mempengaruhi pusat pengendali suhu tubuh di hipotalamus.
- Phenylpropanolamine HCl, adalah obat jenis simpatomimetik yang memiliki efek dekongestan atau melegakan saluran pernapasan.
- Chlorpheniramine maleate, atau dikenal juga sebagai CTM ini merupakan antihistamin untuk meredakan reaksi alergi yang memicu bersin-bersin atau hidung gatal pada penderita flu.
Indikasi dan Kegunaan Decolgen
Decolgen digunakan untuk meredakan berbagai gejala flu seperti:
- Sakit kepala.
- Demam.
- Hidung tersumbat.
- Bersin-bersin serta hidung gatal.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap bahan aktif obat ini.
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap obat simpatomimetik seperti efedrin, pesudoefedrin, dan fenileprin.
- Penderita tekanan darah tinggi berat atau yang tidak terkontrol.
- Pasien yang sedang diterapi menggunakan obat jenis MAOI.
- Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat serta diabetes mellitus.
Dosis Decolgen dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Asetilsistein untuk mengencerkan dahak
- Dosis dewasa: 1 tablet 3 – 4 kali sehari.
- Dosis anak-anak: tidak direkomendasikan untuk anak-anak, disarankan menggunakan sediaan sirup untuk penggunaan pada anak-anak.
Aturan pakai:
- Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di pencernaan gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Decolgen pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Decolgen
Decolgen umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Decolgen meliputi:
- Mengantuk.
- Mulut kering.
- Mual dan muntah.
- Retensi urin.
- Jantung berdebar-debar.
Efek Overdosis Decolgen
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Decolgen dapat berupa gangguan fungsi hati dan ginjal atau hingga tahap keracunan hati dan ginjal, pendarahan saluran cerna, serta gangguan fungsi jantung. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat dengan kandungan yang sama dengan Decolgen.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal ringan, diabetes, serta gangguan fungsi jantung.
- Obat ini menyebabkan kantuk, hindari berkendara atau menggunakan alat berat saat mengonsumsi obat ini.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Decolgen untuk ibu hamil?
Bahan aktif Decolgen berupa phenylpropanolamin digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya berhati-hati atau menggunakan dosis kecil saja.
Bolehkah Decolgen untuk ibu menyusui?
Belum diektahui apakah bahan aktif Decolgen dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Namun sebagian besar obat antihistamin dapat masuk dan memengaruhi ASI ibu menyusui dan memicu kantuk dan ruam pada bayi yang menyusu. Oleh karena itu hati-hati menggunakan obat ini selama menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Decolgen bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Decolgen dengan obat-obat berikut:
- Antikoagulan (warfarin), meningkatkan risiko pendarahan.
- Obat jenis MAOI, dapat memicu krisis hipertensi yang berakibat fatal (kontraindikasi).
- Metoclopramide, meningkatkan efek analgetik dari paracetamol.