coparcetin kaplet dan sirup

Coparcetin obat apa?

Coparcetin adalah obat dalam bentuk tablet dan sirup yang digunakan untuk meredakan gejala-gejala flu atau pilek berupa demam, sakit kepala, nyeri badan, bersin-bersin, hidung meler, hidung tersumbat atau batuk. Obat ini merupakan kombinasi dari beberapa jenis obat yang bermanfaat meredakan gejala flu seperti paracetamol, guafenesin, ephedrine serta CTM.

Bahan aktif Coparcetin ini memiliki fungsinya masing-masing dalam meredakan gejala flu dan pilek. Paracetamol bermanfaat meredakan demam, pusing, serta nyeri badan. Ephedrine HCl membantu melegakan pernapasan, sementara guaefenesin meredakan batuk dan mengencerkan dahak. Kemudian chlorpheniramine maleate atau CTM bermanfaat untuk meredakan alergi yang memicu bersin-bersin atau hidung meler.

Ringkasan Obat Coparcetin

KandunganKaplet: paracetamol 500 mg, guaifenesin/glyceryl guaiacolate 8 mg, ephedrine HCl 100 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg; Sirup: paracetamol 120 mg, guaifenesin 4 mg, ephedrine HCl 50 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg
Jenis obatAnalgesik, antipiretik, ekspektoran, antihistamin
KategoriObat bebas terbatas
KegunaanMeringankan gejala flu atau pilek berupa demam, sakit kepala, nyeri badan, bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat, serta batuk
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (hindari)
ProdusenSampharindo Perdana
HargaRp. ; Rp . 85.000 – 10.000 per botol isi 60 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Coparcetin

Fungsi Coparcetin dalam tubuh adalah sebagai pereda berbagai gejala yang disebabkan oleh flu, pilek atau gangguan pernapasan atas lainnya. Hal itu didapat dari kandungan bahan aktifnya yang masing-masing manfaatnya dijelaskan berikut ini:

  • Paracetamol, atau acetaminophen adalah obat dari golongan analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (pereda demam). Obat ini meredakan nyeri dengan mengganggu produksi enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1 dan COX-2) sehingga menghambat pembentukan prostaglandin yang merupakan mediator nyeri. Sementara untuk menurunkan demam, paracetamol menghambat kerja COX-3 di susunan saraf pusat pengendali panas tubuh sehingga demam dapat diredakan.
  • Guaifenesin/glyceryl guaiacolate, adalah obat jenis ekspektoran yang bekerja dengan meningkatkan hidrasi pada saluran pernapasan sehingga meningkatkan volume serta viskositas dahak. Dengan begitu dahak lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk.
  • Ephedrine HCl, adalah bentuk garam dari ephedrine. Senyawa obat ini mampu menstimulasi reseptor alpha dan beta adrenergik yang merupakan bagian dari sistem saraf simpatetik. Stimulasi terhadap alpha dan beta adrenergik akan menyebabkan bronkodilatasi, vasokonstriksi perifer, dan stimulasi susunan saraf pusat yang menyebabkan saluran pernapasan jadi lebih lega.
  • Chlorpheniramine maleate, atau dikenal sebagai CTM merupakan obat dari jenis antihistamin yang bekerja dengan cara berkompetisi dengan histamin alami untuk berikatan dengan reseptor histamin H1 saluran pencernaan, pernapasan dan pembuluh darah. Akibatnya efek negatif histamin endogen berupa bersin, hidung meler dan gatal, serta ruam kulit dapat diredakan.

Indikasi dan Kegunaan Coparcetin

Coparcetin digunakan untuk meredakan berbagai gejala flu atau pilek seperti:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Bersin-bersin.
  • Hidung mampet atau meler.
  • Batuk.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap bahan aktif Coparcetin atau jenis obat analgesik seperti ibuprofen atau paracetamol.
  • Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat, gangguan fungsi jantung, dan diabetes melitus.
  • Orang dengan riwayat alergi terhadap obat simpatomimetik seperti fenilprin, pseudoephedrine, dan fenilpropanolamin.
  • Penderita darah tinggi yang sedang diterapi menggunakan obat penghambat monoamine oksidase (MAOI).

Dosis Coparcetin dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Coparcetin untuk meredakan gejala flu atau pilek yang disertai batuk

  • Dosis dewasa: dalam sediaan tablet, 1 tablet 2 – 3 kali sehari. Dalam sediaan sirup, 2 sendok takar (10 ml) 2 – 3 kali sehari.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur < 6 tahun: harus dengan resep dokter.
    • Umur 6 – 12 tahun: 1 sendok takar (5 ml) 2 – 3 kali sehari atau seusai petunjuk dokter.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Coparcetin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Coparcetin

Coparcetin umumnya dapat ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Coparcetin meliputi:

  • Mulut kering.
  • Mengantuk.
  • Mual atau muntah.
  • Retensi urin (jarang terjadi).

Efek Overdosis Coparcetin

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Coparcetin dapat berupa nyeri perut parah, bercak darah di feses, toksisitas ginjal, dan kejang. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap bahan aktif obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat jika terjadi susah tidur dan jantung berdebar-debar serta pusing.
  • Jangan mengemudi kendaraan atau alat berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi karena obat ini menyebabkan kantuk.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Coparcetin untuk ibu hamil?

Bahan aktif Coparcetin berupa ephedrin HCl dan guaifenesin digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Sementara untuk bahan aktif lainnya berupa paracetamol dan CTM masuk dalam kategori A dan B.

Oleh karena itu penggunaan obat ini selama kehamilan sebaiknya dihindari atau digunakan jika sangat diperlukan saja dan sebaiknya berdasarkan resep dokter.

Bolehkah Coparcetin untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Copercetin berupa guaifenesin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Coparcetin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Coparcetin dengan obat-obat berikut:

  • Obat jenis analgesik opioid, hypnotik, neuroleptik, anxyolitic, meningkatkan efek sedatif dari obat ini.
  • Warfarin, meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin.
  • Phenytoin, meningkatkan risiko toksisitas phenytoin.
  • Obat jenis MAOI, meningkatkan efek antikolinergik dari obat MAOI yang dapat berakibat fatal.