contrexyn obat penurun panas anak

Contrexyn obat apa?

Contrexyn adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam serta nyeri ringan hingga sedang pada anak-anak akibat flu, sakit gigi atau setelah vaksinasi. Conterxyn mengandung bahan aktif asam asetilsalisilat atau lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin yang masuk dalam kategori OAINS atau obat anti inflamasi non steroid. Obat ini termasuk jenis obat bebas yang cukup aman diberikan pada anak-anak hingga dewasa.

Bahan aktif Contrexyn berupa aspirin memiliki efek anti nyeri dan peradangan (analgesik) serta pereda demam (antipiretik). Bahan aktif lainnya berupa glisin bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan obat di pencernaan sehingga efek samping aspirin yang dapat menyebabkan dispepsia hingga iritasi saluran pencernaan dapat tekan.

Ringkasan Obat Contrexyn

KandunganAspirin/acetylsalicylic acid/acetosal 80 mg, glycine 25 mg
Jenis obatOANIS, analgesik, antipiretik
KategoriObat bebas
KegunaanPenurun panas dan nyeri pada anak
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori N (hindari)
ProdusenSupra Ferbindo Farma
HargaRp. 500 – 800 per strip isi 4 tablet, per box isi 25 strip Rp. 21.000 – 25.000

Cara Kerja dan Fungsi Obat Contrexyn

Fungsi Contrexyn dalam tubuh yaitu sebagai pereda demam, nyeri dan peradangan. Kemampuan ini berkat bahan aktifnya yang  berupa asetosal atau aspirin. Senyawa ini mampu mengganggu produksi prostaglandin dengan menghambat secara selektif dan ireversible enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2).

Sementara prostaglandin adalah enzim penting dalam mekanisme respon tubuh terhadap luka, peradangan, dan munculnya rasa sakit. Dengan menghambat prostaglandin maka rasa nyeri dan sakit dan peradangan akan berkurang.

Efek penurun panas aspirin diperoleh dari kemampuannya menghambat produksi prostaglandin E1 di otak. Penurunan senyawa ini di otak diketahui dapat secara signifikan menurunkan demam. Selain efek pereda nyeri dan demam, aspirin juga memiliki efek anti platelet atau anti pembekuan darah.

Indikasi dan Kegunaan Contrexyn

Contrexyn digunakan untuk meredakan demam dan nyeri serta peradangan pada beragam kondisi, diantaranya yang disebabkan oleh:

  • Flu.
  • Pilek.
  • Sakit kepala.
  • Sakit gigi.
  • Demam akibat luka trauma.

Atau kondisi lain yang menyebabkan demam dan peradangan.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap aspirin atau obat jenis AINS lainnya.
  • Penderita tukak saluran cerna.
  • Penderita penyakit gangguan koagulasi darah seperti hemofilia, trombositopenia.
  • Penderita asam urat.
  • Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal berat.
  • Anak-anak umur kurang dari 16 tahun yang baru saja pulih dari infeksi virus karena dikhawatirkan mengalami sindrom reye, meskipun kondisi ini sangat jarang terjadi.
  • Tidak boleh diberikan sebagai penurun panas pada penderita demam berdarah.
  • Tidak boleh diberikan pada ibu hamil terutama pada dosis lebih dari 100 mg per hari pada kehamilan trimester ke-3, serta pada ibu menyusui.
  • Tidak boleh digunakan bersamaan dengan OAINS jenis lainnya atau methotrexate.

Dosis Contrexyn dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Contrexyn untuk meredakan demam dan nyeri

  • Dosis dewasa: 3 tablet, 3 – 4 kali sehari
  • Dosis anak-anak:
    • Umur 6 – 9 tahun: 3 tablet, 3 – 4 kali sehari.
    • Umur 3 – 6 tahun: 1½ – 2 tablet, 3 – 4 kali sehari.
    • Umur 2 – 3 tahun: 1 – 1½ tablet, 3 –  4 kali sehari.
    • Umur ½ – 1 tahun: 2 – 3 kali sehari ½ tablet.
    • Umur 3 – 6 bulan: 1/3 – 1/2 tablet, 2 – 3 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Contrexyn pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
  • Obat ini kerap menyebabkan keracunan pada anak akibat konsumsi yang berlebihan dikarenakan rasanya seperti permen, untuk itu hindari Contrexyn dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Contrexyn

Contrexyn umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Contrexyn meliputi:

  • Sepertihalnya obat jenis OAINS lainnya, aspirin dalam Contrexyn dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti dispepsia, mual, muntah, iritasi saluran cerna hingga tukak saluran cerna yang dapat berakibat fatal.
  • Penggunaan dosis besar dapat memicu tinitus (gangguan pendengaran berupa dengin di telinga) namun efek ini sifatnya sementara.
  • Sindrom reye, meskipun kondisi ini sangat jarang terjadi namun efeknya bisa fatal. Sindrom ini ditandai dengan ensefalopati akut dan hati yang berlemak. Umumnya kondisi ini terjadi pada anak umur kurang dari 16 tahun yang baru saja sembuh dari infeksi virus seperti cacar air atau flu. Faktor genetik juga dianggap sangat berperan dalam kondisi ini.
  • Obat ini dan beberapa jenis OAINS lainnya seperti ibuprofen dapat menghambat penyembuhan luka kulit.
  • Beberapa orang yang sensitif terhadap aspirin dan OAINS mungkin mengalami reaksi alergi seperti gatal, sakit kepala, bengkak pada wajah atau yang dikenal sebagai intoleransi salisilat.

Efek Overdosis Contrexyn

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dan digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Contrexyn dapat berupa nyeri perut, mual dan muntah, bercak darah pada feses, atau reaksi alergi berupa ruam, dan pembengkakan di wajah serta depresi pernapasan. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap aspirin/acetosal atau OAINS lainnya.
  • Obat ini menyebabkan kantuk, untuk itu hindari mengemudi saat mengonsumsi obat ini. Efek kantuk pada anak-anak akan membuatnya lebih mudah beristirahat.
  • Hati-hati memberikan obat ini pada penderita tukak saluran cerna, asma, alergi, dehidrasi, anemia, menoragia, hipertensi yang tidak terkontrol,
  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal serta ibu hamil.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Contrexyn untuk ibu hamil?

Bahan aktif Contrexyn berupa Aspirin/acetylsalicylic acid/acetosal digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil menurut TGA AU (BPOMnya Australia), sementara FDA (BPOMnya USA) tidak menggolongkan aspirin dalam kategori A, B, C, D maupun X.

Hal ini berarti penggunaan obat ini selama masa kehamilan sebaiknya dihindari terutama pada penggunaan dosis tinggi di trimester 3 kehamilan. Efeknya dapat berupa kelahiran prematur akibat duktrus arteriosis.

Bolehkah Contrexyn untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Contrexyn berupa aspirin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Terutama untuk penggunaan dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari atau gunakan dalam dosis kecil saja dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter Anda.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Contrexyn bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Contrexyn dengan obat-obat berikut:

  • Warfarin, coumarin, fenindione, meningkatkan risiko pendarahan.
  • Kortikosteroid, meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna.
  • Antiplatelet (clopidogrel, dipyridamole), meningkatkan risiko pendarahan.
  • Acetazolamide, meningkatkan risiko asidosis parah dan tekanan pada SSP.
  • Sulfonylureas, meningkatkan efek hipoglikemik.
  • OAINS, dapat meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna yang berakibat fatal.