cinolon n krim antibiotik

Cinolon N obat apa?

Cinolon N adalah obat dalam bentuk krim yang digunakan untuk mengatasi kelainan kulit (dermatitis) seperti peradangan, gatal-gatal dan alergi serta dermatitis yang disertai infeksi bakteri yang rentan terhadap nyomycin. Obat ini merupakan obat keras yang sebaiknya digunakan hanya jika disarankan dokter dan penggunaannya harus sesuai dosis anjuran.

Cinolon N mengandung bahan aktif berupa fluocinolone acetonide, senyawa kortikosteroid ini mampu meredakan peradangan, edema dan gatal pada kulit. Bahan lainnya berupa neomycin sulfate merupakan antibotik jenis aminoglikosida yang mampu mengganggu pembentukan protein penting dalam siklus hidup bakteri sehingga dapat membasmi bakteri.

Ringkasan Obat Cinolon N

KandunganFluocinolone acetonide 0.025%, neomycin sulfate 0.5%
Jenis obatKortikosteroid, antibiotik topikal
KategoriObat keras
KegunaanMengatasi kelainan kulit (dermatitis) yang disertai infeksi bakteri yang rentan terhadap neomycin
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (hindari)
ProdusenSanbe Farma
HargaRp. 17.000 – 25.000 per tube isi 10 gr

Cara Kerja dan Fungsi Obat Cinolon N

Fungsi krim Cinolon N pada kulit yaitu untuk meredakan berbagai masalah kulit (dermatitis) seperti peradangan, edema, akibat aktifitas imun yang berlebihan, atau aktivitas mikotik yang disertai infeksi sekunder yang disebabkan bakteri yang rentan terhadap pemberian neomycin. Manfaat itu didapat dari kedua bahan aktifnya yang berupa:

  • Fluocinolone acetonide, merupakan kortikosteroid sintetis yang memiliki efek vasokonstriksi, supresi pada membran permeabel, aktivitas mikotik, menekan sistem imun, dan mengurangi efek mediator inflamasi. Sehingga obat ini dapat menekan peradangan, gatal, edema, deposisi fibrin, serta menekan pembentukan bekas luka.
  • Neomycin sulfate, adalah antibiotik jenis aminoglikosida yang mampu mengikat subunit ribosom bakteri 30S yang memicu kesalahan baca pada t-RNA. Akibatnya bakteri tidak mampu mensintesis protein penting dalam siklus hidupnya dan akhirnya mati. Antibiotik ini paling efektif mengatasi bakteri gram negatif jenis aerobik seperti pseudomonas, acinetobacter, dan enterobacter.

Indikasi dan Kegunaan Cinolon N

Cinolon N digunakan untuk mengatasi masalah kulit (dermatitis) seperti peradangan, edema, gatal kemerahan atau melepuh yang juga disertai infeksi sekunder akibat bakteri yang rentan terhadap pemberian neomycin.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Pernah mengalami reaksi hipersensitivitas/alergi terhadap fluocinolone acetonide atau jenis kortikosteroid lainnya serta alergi neomycin atau antibiotik aminoglikosida lainnya.
  • Penderita infeksi kulit primer yang disebabkan virus, fungi atau bakteri.
  • Tidak boleh diberikan pada area telinga penderita perforasi gendang telinga.

Dosis Cinolon N dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Cinolon N untuk mengobati dermatitis yang disertai infeksi bakteri

  • Dosis dewasa: dioleskan merata pada kulit yang sakit 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini hanya pada area kulit luar dan hindarkan terkena mata.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Setelah pemberian obat bagian kulit yang diobati tidak boleh di tutup perban atau pakaian, kecuali disarankan oleh dokter.

Efek Samping Cinolon N

Cinolon N umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Cinolon N meliputi:

  • Kulit gatal dan serasa terbakar.
  • Iritasi dan kering disekitar kuli yang sakit.
  • Muncul jerawat.
  • Hipopigmentasi.
  • Dermatitis kontak.
  • Folikulitis.
  • Alergi.
  • Miliaria.

Efek Overdosis Cinolon N

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran atau digunakan pada area kulit yang luas dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Cinolon N dapat berupa tekanan pada hypotalmik-pituary-adrenal aksis (HPA), sindrom Cushing, hyperglicemia, nefrotoksisitas, ototoksisitas dan glukosuria pada beberapa pasien. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat jenis kortikosteroid atau antibiotik jenis aminoglikosida.
  • Hati-hati penggunaan pada anak-anak terutama jika kulit yang di beri obat tertutup pakaian atau mudah kotor sehingga menimbulkan efek samping.
  • Jika muncul efek nefrotoksisitas dan ototoksisitas sebaiknya hentikan penggunaan obat ini segera dan konsultasikan dengan dokter.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Cinolon N untuk ibu hamil?

Bahan aktif Cinolon N berupa cluocinolone acetonide dan neomycin sulfate digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya dihindari, meskipun untuk jumlah kecil yang tidak terserap secara sistemik Cinolon N dianggap cukup aman.

Bolehkah Cinolon N untuk ibu menyusui?

Pada umumnya obat jenis kortikosteroid dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui namun untuk penggunaan topikal jumlahnya dianggap sangat kecil dan dapat ditoleransi tubuh. Meskipun begitu, perhatian lebih harus diberikan pada penggunaan untuk ibu menyusui untuk menghindari kemungkinan efek sampingnya pada bayi yang menyusu.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Cinololon N bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Cinolon N dengan obat-obat berikut:

  • Paromomycin, bacitracin, cisplatin, vancomycin, amphotericin B, Polymixin B, meningkatkan efek nefrotoksisitas obat ini.
  • Ethacrynic, furesemide, meningkatkan efek toksik obat.
  • Digoxin, methotrexate, mengurangi penyerapan kedua jenis obat ini.
  • Biosphosphonate, meningkatkan risiko hipokalemia.
  • Antikoagulan, meningkatkan efek obat antikoagulan.