utrogestan 100 dan 200

Utrogestan obat apa?

Utrogestan adalah obat yang mengandung hormon progesteron sintesis termikronisasi. Utrogestan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hormon progesteron pada wanita yang mengalami gangguan kesehatan reproduksi akibat kekurangan hormon tersebut. Utrogestan juga digunakan sebagai penguat kandungan pada wanita dengan riwayat keguguran berulang serta haid tidak teratur akibat disovulasi.

Hormon progesteron secara alami diproduksi oleh tubuh untuk siklus reproduksi wanita. Saat hormon alami ini tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup, beberapa gangguan kesehatan bisa terjadi seperti anovulasi, keguguran, dan hot flashes pada wanita menopause. Utrogestan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan mengganti atau memenuhi kebutuhan hormon progesteron.

Ringkasan Obat Utrogestan

KandunganProgesteron 100 mg dan 200 mg
Jenis obatHormon sintetis
KategoriObat keras
KegunaanGangguan kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan defisiensi progesteron, mengatasi haid tidak teratur karena disovulasi, sebagai obat penguat kandungan, terapi hormon pada wanita menopouse
KonsumenWanita dewasa dan lansia
KehamilanKategori B (boleh)
ProdusenPT. Lapi Laboratories
HargaUtrogestan 100 mg: kisaran harga Rp 14.000 – 16.000 per soft kapsul, tiap blister berisi 15 soft kapsul; Utrogestan 200 mg: kisaran harga Rp 27.000 – 28.000 per soft kapsul, tiap blister berisi 8 atau 7 soft kapsul

Cara Kerja dan Fungsi Obat Utrogestan

Fungsi Utrogestan dalam tubuh sama halnya dengan hormon progesterone alami. Saat wanita mengalami pubertas, tubuh mulai melepaskan sel telur setiap bulannya. Setelah pelepasan sel telur, korpus luteum akan memicu produksi hormon progesterone. Jika terjadi pembuahan, hormon progesteron akan diproduksi lebih banyak untuk membantu mempersiapkan rahim selama kehamilan.

Namun jika tidak terjadi pembuahan, makan hormon progesteron akan diproduksi lebih sedikit. Akibatnya lapisan dalam rahim akan mudah meluruh dan terjadilah menstruasi. Saat wanita kekurangan atau tidak memproduksi progesterone secara alami maka proses ovulasinya tidak terjadi atau disebut juga anovulasi.

Hormon progesteron berperan penting dalam beberapa kondisi berikut ini:

  • Mempersiapkan jaringan rahim untuk menerima penempelan sel telur yang sudah terbuahi.
  • Menjaga fungsi endometrium selama kehamilan.
  • Mencegah pelepasan sel telur hingga akhir kehamilan.
  • Mencegah pembuahan lebih dari satu sel telur dalam satu waktu.
  • Mengurangi kontraksi otot pada tuba falopi saat sel telur bergerak menuju rahim.
  • Berperan penting dalam perkembangan janin selama kehamilan.
  • Mempersiapkan jaringan payudara untuk memproduksi ASI.
  • Memperkuat otot-otot dinding panggul dalam mempersiapkan persalinan.

Indikasi dan Kegunaan Utrogestan

Utrogestan digunakan untuk membantu meningkatkan kadar progesterone tubuh pada beberapa kondisi berikut ini:

  • Penguat kandungan, terutama pada wanita dengan riwayat keguguran berulang.
  • Amenore sekunder atau primer karena disovulasi akibat kekurangan hormon.
  • Penggunaan vaginal untuk membantu siklus fertilisasi invirto (IVF) pada prosedur bayi tabung. Atau jika alternatif secara oral tidak dapat dilakukan.
  • Pendarahan jalur lahir disfungsional.
  • Hiperplasia endometrium yang disebabkan estrogen terkonjugasi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap obat ini.
  • Penderita alergi kacang.
  • Menderita gangguan fungsi hati parah.
  • Mengalami pendarahan jalur lahir yang tidak terdiagnosis.
  • Penderita kanker payudara.
  • Penderita tromboemboli.
  • Penderita pendarahan otak dan porfiria.

Dosis Utrogestan dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Utrogestan sebagai penguat kandungan

  • Dosis dewasa: 1 kapsul 100 mg sekali sehari. Maksimal 200 mg per hari.

Dosis Utrogestan untuk kekurangan hormon progesterone

  • Dosis dewasa: 200 – 300 mg per hari dibagi dalam 1 – 2 dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga 600 mg/hari dalam 3 dosis pada perencanaan kehamilan. Melalui rute jalur lahir, 1 kapsul lunak per hari. Durasi pemberian tergantung kondisi pasien.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan, disarankan saat perut kosong sebelum tidur.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Utrogestan pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Utrogestan

Utrogestan ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Utrogestan meliputi:

  • Perubahan siklus menstruasi.
  • Ketidaknyamanan pada payudara.
  • Retensi cairan.
  • Ruam kulit.
  • Perubahan berat badan.
  • Gangguan pencernaan.
  • Sakit kepala.
  • Penggunaan melalu jalur lahir mungkin menyebabkan iritasi lokal.

Efek Overdosis Utrogestan

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Utrogestan dapat berupa peningkatan gejala efek samping menjadi lebih intens, terutama sakit kepala, ruam kulit, retensi cairan dan rasa tidak nyaman pada payudara. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada wanita pasca menopouse, kondisi yang dapat memperburuk retensi cairan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan ginjal, epilepsi, migrain, asma, riwayat depresi, diabetes, disfungsi hati ringan hingga sedang.
  • Hindari mengemudikan kendaraan atau alat berat saat menggunakan obat ini.
  • Perhatian harus diberikan pada penggunaan untuk ibu hamil atau menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Utrogestan untuk ibu hamil?

Bahan aktif Utrogestan berupa progesterone sintetis digolongkan dalam obat kategori B untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Namun karena hormon progesterone juga diproduksi secara alami oleh ibu hamil maka Utrogestan dianggap aman untuk ibu hamil bahkan dapat menguatkan kandungan untuk ibu hamil yang kekurangan progesterone.

Bolehkah Utrogestan untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Utrogestan diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Meskipun belum diketahui efeknya pada bayi yang menyusu. Namun untuk menghindari kemungkinan risiko pada bayi makan sebaiknya dihindari selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Utrogestan bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Utrogestan dengan obat-obat berikut:

  • Rifampin, meningkatkan risiko efek samping pada hati.
  • Carbamezepine, phenobarbital, phenytoin,  meningkatkan risiko kejang.