sifrol 0,25 dan 0,125 obat asma

Sifrol obat apa?

Sifrol adalah obat untuk meringankan gejala-gejala penyakit parkinson seperti kesulitan gerak, gerakan melambat, tremor, otot kaku atau gangguan keseimbangan. Obat jenis dopamin agonis ini juga dapat digunakan untuk mengatasi sindrom kaki gelisah dimana penderitanya kesulitan menggerakkan tungkai.

Sifrol mengandung bahan aktif Pramipexole dHCl, senyawa non-ergot dopamin agonis yang dapat menstimulasi dopamin di otak sehingga dapat membantu meringankan gejala parkinson.

Ringkasan Obat Sifrol

Jenis obatAntiparkinson
GolonganObat keras
KandunganPramipexole dihydrochloride monohidrate 0,125 mg dan 0,25 mg
KegunaanTerapi meringankan gejala penyakit parkinson dan sindrom kaki gelisah
KonsumenDewasa
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenBoehringer Ingelheim
Harga
  • Rp. 10.000 – 11.000 per tablet, per alublister isi 10 tablet, per box isi 3 alublister
  • Rp. 19.000 – 20.000 per tablet, per alublister isi 10 tablet, per box isi 3 alublister

Cara Kerja dan Fungsi Obat Sifrol

Fungsi Sifrol dalam tubuh adalah sebagai stimulator reseptor dopamin yang dapat meningkatkan konsentrasi dopamin di otak. Peningkatan dopamin dapat membantu mengurangi gejala-gejala penyakit parkinson. Penyakit parkinson disebabkan oleh kerusakan atau kematian sel saraf di substantia nigra otak yang menyebabkan turunnya level dopamin di area ini. Akbiatnya terjadi gangguan  kemampuan gerak seperti gerakan melambat, kesulitan gerak, atau otot kaku.

Bahan aktif Sifrol berupa pramipexole dihydrochloride monohidrate adalah senyawa non-ergot agonis dopamin yang dapat berikatan secara spesifik dengan sub-bagian reseptor D2 dopamin. Senyawa ini juga dapat berikatan dengan sub-bagian reseptor D3 dan D4 dopamin. Aktivitas ini akan meningkatkan level dopamin pada saraf-saraf striatum dan substanti nigra di otak sehingga membantu mengurangi gejala parkinson.

Selain itu, pramipexole diHCl juga dapat melindungi dopamin saraf dari efek degenaratif yang disebabkan neurotoksisitas akibat iskemia dan penggunaan metamfetamin.

Indikasi dan Kegunaan Sifrol

Sifrol digunakan sebagai terapi mengurangi gejala-gejala penyakit parkinson seperti kesulitan gerak, gerakan lambat, kaku otot, gangguan keseimbangan, tremor pada bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki. Obat umumnya digunakan dalam sediaan tunggal atau dikombinasikan dengan levadopa. Selain itu, Sifrol juga digunakan sebagai terapi untuk mengatasi sindrom kaki gelisah primer dari yang sedang hingga berat.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap Pramipexole dihydrochloride monohidrate tidak boleh menggunakan obat ini.

Dosis Sifrol dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Sifrol untuk mengatasi gejala penyakit Parkinson

  • Dosis dewasa: dalam sediaan tablet, dosis awal 0,125 mg 3 kali sehari. Dosis perawatan 1,5 – 4,5 mg per hari dibagi dalam 2 – 3 dosis disesuaikan dengan kondisi dan toleransi pasien. Maksimum dosis 4,5 mg per hari.

Dosis Sifrol untuk mengatasi gejala sindrom kaki gelisah

  • Dosis dewasa: dosis awal 0,125 mg sekali sehari 2 atau 3 jam sebelum tidur. Dosis dapat ditingkatkan 0,125 setiap 4 atau 7 hari penggunaan. Dosis maksimal harian 0,5 mg sekali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Untuk mengurangi kemungkinan rasa tidak nyaman dipencernaan, konsumsilah obat ini bersamaan dengan makanan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Sifrol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Sifrol

Sifrol umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Sifrol meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Diare.
  • Konstipasi.
  • Mengantuk dan lemas.
  • Mulut kering.
  • Sering berkemih.
  • Pembengkakan pada lengan dan tungkai.
  • Sering mimpi buruk atau berhalusinasi.

Efek Overdosis Sifrol

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Sifrol dapat berupa sakit kepala, hidung tersumbat, mulut kering, mual dan muntah, keringat berlebih, batuk, halusinasi visual, sering mimpi buruk. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi saat mengonsumsi obat mengandung pramipexole.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada orang dengan riwayat halusinasi, kelainan psikosis, gangguan kadriovaskular parah dan gangguan fungsi ginjal.
  • Disarankan memonitor tekanan darah pada awal pemberian obat.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari berkendara atau menggunakan alat berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
  • Tidak boleh diberikan pada anak-anak umur kurang dari 18 tahun karena efektifitas dan keamanan penggunaan obat ini pada anak-anak umur kurang dari 18 tahun belum diketahui.
  • Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Sifrol untuk ibu hamil?

Bahan aktif Sifrol berupa pramipexole dihydrochloride monohidrate digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya dibolehkan asalkan seusai dosis yang disarankan oleh dokter.

Bolehkah Sifrol untuk ibu menyusui?

Belum diketahui apakah bahan aktif Sifrol dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Percobaan pada hewan memperlihatkan bahwa pramipexole dapat masuk dan mengontaminasi ASI hewan percobaan, namun studi pada ibu menyusui belum pernah dilakukan.

Pramipexole diketahui dapat menurunkan konsentrasi hormon prolaktin, hormon ini penting untuk ibu menyusui terutama pada awal masa menyusui. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada ibu menyusui sebaiknya hanya jika manfaatnya dirasa lebih besar dari efek samping yang ditimbulkan dan harus berdasarkan resep dokter.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Sifrol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Sifrol dengan obat-obat berikut:

  • Cimetidine, meningkatkan waktu pembersihan obat oleh ginjal pada kedua jenis obat ini.
  • Amantadine, meningkatkan risiko over stimulasi dopamin dengan gejala diskinesia, agitasi dan halusinasi.
  • Obat anti-psikotik, meningkatkan risiko efek samping kedua jenis obat ini.