sagestam salep tetes mata dan ampul

Sagestam obat apa?

Sagestam adalah obat golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit, mata, saluran kemih ataupun infeksi bakteri sistemik seperti meningitis. Sagestam mengandung bahan aktif gentamicin yang merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat membasmi berbagai jenis bakteri, utamanya jenis bakteri aerob dan gram negatif.

Gentamicin pada Sagestam merupakan antibiotik jenis aminoglikosida spektrum luas yang mampu mengganggu sintetis protein bakteri sehingga bakteri sulit berkembang, terutama pada bagian dinding sel bakteri yang menyebabakn bakteri lisis dan mati. Namun, obat ini kurang efektif untuk membasmi bakteri jenis anaerobik, virus serta fungi.

Ringkasan Obat Sagestam

Jenis obatAntibiotik
GolonganObat keras
Kandungan
  • Sagestam Salep : gentamicin 1 mg/gr,
  • Tetes mata dan telinga: gentamicin 3 mg/ml,
  • Cairan injeksi: gentamicin 40 mg/ml,
  • Sagestam Salep mata: gentamicin 3 mg/gr,
  • Sagestam Krim: gentamicin 1 mg/gr
KegunaanMencegah dan mengobati infeksi bakteri yang rentan terhadap gentamicin
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori D untuk sediaan cairan injeksi (dilarang); Kategori C untuk sediaan salep, krim dan tetes mata (hindari)
ProdusenSanbe Farma
Harga
  • Salep: Rp. 27.000 per tube 10 gr,
  • Tetes mata dan telinga: Rp. 40.000 per botol 5 ml,
  • Cairan injeksi: Rp. 14.000 per ambul 2 ml,
  • Salep mata: Rp. 18.000 per tube 10 gr,
  • Krim: Rp. 18.000 per tube 10 gr

Cara Kerja dan Fungsi Obat Sagestam

Fungsi Sagestam dalam tubuh adalah untuk meredakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bahan aktif Sagestam berupa gentamicin diketahui sangat efektif membasmi berbagi jenis bakteri terutama gram negatif dan jenis aerob. Gentamicin dapat berikatan dengan subunit ribosom S30 bakteri dan menyebabkan bakteri kesulitan mensintesis protein penting dalam proses pertumbuhannya, terutama pada dinding sel. Akibatnya bakteri akan sulit tumbuh dan akhirnya mati.

Gentamicin yang merupakan antibiotik aminoglikosida, sangat efektif membasmi beberapa jenis bakteri seperti PseudomonasAcinetobacter, dan Enterobacter. Dalam kondisi tertentu gentamicin juga efektif terhadap Mycobateria yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. Sementara untuk bakteri gram positif, antibiotik jenis lainnya dianggap lebih kuat dibanding gentamicin.

Indikasi dan Kegunaan Sagestam

Sagestam digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti berikut ini:

  • Sediaan salep/krim: impetigo, folikulitis, frunkulosis, dermatitis seboroik yang terinfeksi bakteri, jerawat terinfeksi bakteri, psoriasis pustular terinfeksi bakteri, luka bakar dangkal yang terinfeksi bakteri atau sebagai pencegahan infeksi.
  • Sediaan tetes mata dan telinga: infeksi mata, konjungtivitis, otitis eksterna,
  • Sediaan Cairan injeksi: meningitis bakterialis, infeksi saluran pernapasan parah, infeksi saluran kemih parah.
  • Sediaan salep mata: infeksi mata, konjungtivitis.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap gentamicin atau jenis antibotik aminoglikosida lainnya.
  • Penderita perforasi gendang telinga tidak boleh menggunakan obat ini untuk mengobati infeksi telinga.

Dosis Sagestam dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan kondisi penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Sagestam untuk mengobati infeksi mata

  • Dosis dewasa: sediaan tetes mata 0,3% teteskan 1 – 2 tetes pada mata yang terinfeksi sebanyak 6 kali sehari. Untuk kasus infeksi mata berat dapat diberikan 1 – 2 tetes sebanyak 15 kali per hari. Dosis dapat dikurangi jika kondisi mulai membaik. Dalam bentuk salep mata 0,3% aplikasikan pada kelopak mata sebanyak 2 – 3 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.

Dosis Sagestam untuk mengobati infeksi telinga (otitis eksterna)

  • Dosis dewasa: sediaan sagestam drop 0,3% teteskan 2 – 3 tetes pada telinga yang terinfeksi 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.

Dosis Sagestam untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit

  • Dosis dewasa: dalam sediaan krim atau salep 0,1 % oleskan secara merata pada area yang terinfeksi bakteri sebanyak 3 – 4 kali sehari. Kulit yang terinfeksi sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberikan obat ini.
  • Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.

Dosis Sagestam untuk infeksi sistemik parah

  • Dosis dewasa: 3 – 5 mg/kg BB/hari dengan injeksi intramuskular atau digunakan sebagai campuran cairan infus selama 30-120 menit.
  • Dosis anak-anak: 3 -7,5 mg/kg BB/hari  dibagi dalam 3 dosis.

Aturan pakai:

  • Untuk sediaan salep gunakanlah obat ini setelah membersihkan area kulit yang terinfeksi terlebih dahulu.
  • Untuk sediaan cairan injeksi hanya boleh digunakan jika dibantu oleh tenaga kesehatan terampil.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk menggunakannya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera menggunakannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Sagestam pada jadwal penggunaan berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Sagestam

Sagestam ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Sagestam meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan elektrolit tubuh.
  • Atrofi atau nekrosis di tempat injeksi.
  • Gangguan pendengaran dan tinitus.
  • Fotosensitifitas pada penggunaan topikal.
  • Efek samping fatal namun jarang terjadi dapat berupa nefrotoksisitas, paralisis muskular, serta depresi pernapasan.

Efek Overdosis Sagestam

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Sagestam dapat berupa ototoksisitas dengan gejala penurunan kemampuan mendengar, tinitus, serta efek nefrotoksisitas. Jika kondisi ini terjadi segera konsiltasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Hindari penggunaan obat ini jika pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat ini atau antibiotik jenis aminoglikosida lainnya.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita mistenia gravis, diabetes, parkinson, disfungsi auditori vestibular, dan otitis media.
  • Penyesuaian dosis mungkin diperlukan untuk penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Perhatian lebih harus diberikan jika obat ini digunakan pada anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Sagestam untuk ibu hamil?

Bahan aktif Sagestam berupa gentamicin digolongkan sebagai obat kategori D untuk  ibu hamil pada sediaan cairan injeksi. Hal itu berarti Sagestam cairan injeksi terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).

Sementara untuk sediaan Sagestam salep, krim, salep mata, tetes mata dan telinga digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil. Dimana hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari.

Bolehkah Sagestam untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Sagestam berupa gentamicin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Sehingga berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Jika tetap harus menggunakan obat ini selama menyusui karena mempertimbangkan kondisi ibu maka perhatian lebih harus diberikan pada bayi yang menyusu dari kemungkinan diare, ruam popok, sariawan, serta radang usus terkait penggunaan antibiotik. Namun lebih disarankan menghindari penggunaan obat ini selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Sagestam bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Sagestam dengan obat-obat berikut:

  • Warfarin dan fenindion, dapat meningkatkan risiko pendarahan karena mempotensiasi efek antikoagulan kedua obat ini.
  • Indometasin, meningkatkan konsentrasi gentamicin, terutama penggunaan pada neonatus.
  • Neostigmin, piridostigmin, menurunkan efek kedua obat ini.
  • Bifosfonat, meningkatkan risiko hiperkalsemia.
  • Toksin butolinum, berisiko menyebabkan blokade neuromuskular.
  • Obat jenis neurotoksik, dapat menyebabkan efek aditif.