Pritacort obat apa?
Pritacort adalah obat yang digunakan untuk mengatasi alergi dan peradangan, terutama pada saluran pernapasan, pencernaan, kulit dan mata. Obat ini merupakan kombinasi dexamethasone yang merupakan kortikosteroid yang bersifat anti peradangan dengan dexchlorpheniramine maleate yang merupakan antihistamin pereda alergi.
Kedua bahan aktif Pritacort tadi dapat membantu mengurangi peradangan dan menekan aktivitas histamin alami tubuh sehingga reaksi alergi dapat dikurangi. Selain itu Pritacort juga memiliki efek imunosupresan dan anti syok yang cukup kuat.
Ringkasan Obat Pritacort
Kandungan | Dexamethason 0,5 mg, dexchlorpheniramine maleate 2 mg |
Jenis obat | Antihistamin, anti inflamasi |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengatasi alergi dan peradangan pada saluran pernapasan, kulit dan mata |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C (hindari) |
Produsen | Molex Ayus Pharmaceutical |
Harga | Rp. 97.000 per box, isi 15 strip, tiap strip isi 10 tablet |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Pritacort
Fungsi Pritacort dalam tubuh adalah sebagai anti alergi, anti peradangan, sekaligus imunosupresan. Kemampuan ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa dexamethason dan dexchlorpheniramine maleate. Kedua bahan aktif ini memiliki fungsi seperti berikut:
- Dexamethason, adalah senyawa glukokortikoid sintetis yang memiliki efek anti inflamasi serta mampu menekan sistem imun. Senyawa ini mampu menembus membran sel dan berikatan pada reseptor sitoplasmik glukokortikoid. Ikatan ini juga dapat mempengaruhi DNA sehingga menyebabkan penghambatan leukosit, menekan fungsi mediator inflamasi, serta menekan respon sistem imun.
- Dexchloropheniramine maleate, adalah antagonis H1 histamin dari kelas alkilamin. Senyawa ini berkompetisi dengan histamin pada reseptor hitamin H1 pada sel-sel efektor di saluran pencernaan, saluran pernapasan serta pembuluh darah. Sehingga dapat meredakan sementara reaksi alergi seperti, bersin-bersin, mata berair dan hidung meler akibat rhinitis alergi atau beberapa kondisi alergi lainnya.
Indikasi dan Kegunaan Pritacort
Pritacort digunakan untuk mengurangi efek alergi serta menekan inflamasi pada beberapa kondisi berikut ini:
- Rhinitis alergi (hay faver) termasuk alergi parenial dan seasonal (alergi tahunan).
- Vasomotor rhinitis.
- Konjungtivitis alergi.
- Urtikaria.
- Angiodema.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap dexamethasone atau dexchloropheniramine maleate atau obat golongan antihistamin dan glukokortikoid lainnya.
- Orang yang baru saja diberikan vaskin hidup atau vaksin yang sudah dilemahkan.
- Pasien yang sedang diterapi dengan obat-obatan penghambat monoamine oksidase (MAOIs).
- Tidak boleh diberikan pada perawatan mata yang terinfeksi virus atau jamur serta optik neuritis (perdangan saraf mata).
Dosis Pritacort dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Pritacort untuk mengatasi alergi dan inflamasi
- Dosis dewasa: 1 tablet 3 kali sehari atau maksimal 4 tablet per hari.
- Dosis anak-anak: anak umur 12 tahun ke atas sama dengan dosis dewasa. Penggunaan pada anak-anak umur kurang dari 12 tahun sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Pritacort pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Pritacort
Pritacort umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Pritacort meliputi:
- Mulut, hidung dan tenggorokan terasa kering.
- Sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Gangguan pencernaan, diare dan konstipasi.
- Peningkatan kadar gula darah.
- Meningkatakan risiko pengeroposan tulang, terutama pada pengguna lansia.
Efek Overdosis Pritacort
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran serta digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Pritacort dapat berupa perubahan tumpukan lemak tubuh, terutama di muka, leher dan punggung, serta sering mengalami perdarahan yang tidak diketahui sebabnya, dan juga gangguan menstruasi. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi saat menggunakan dexamethasone atau dexchloropeniramine maleate.
- Hati-hati penggunaan pada penderita hipotiroidisme, hipertensi, tukak saluran cerna, osteoporosis, glaukoma, dan diabetes.
- Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui serta bayi sebaiknya dihindari.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Pritacort untuk ibu hamil?
Bahan aktif Pritacort berupa dexamethasone digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Sementara dexchloropheniramine maleate masuk kategori B untuk ibu hamil. Oleh karena itu penggunaan Pritacort selama hamil sebaiknya dihindari.
Bolehkah Pritacort untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Pritacort diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaan obat ini sebaiknya dihindari selama menyusui atau digunakan jika manfaatnya dirasa lebih besar dibanding efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Pritacort bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Pritacort dengan obat-obat berikut:
- NSAID, meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna.
- Alkohol, barbiturat, hipnotik, analgesik opioid, meningkatkan efek depresan pada susunan saraf pusat.
- MAOIs, meningkatkan efek samping obat (dikontraindikasikan).
- Cholestiramin, efedrin, menurunkan efektivitas kortikosteroid.
- Vaksin hidup, meningkatkan risiko terserang infeksi karena penurunan kerja sistem imun.