primet pyrimethamine tablet

Primet obat apa?

Primet adalah obat untuk mengatasi infeksi parasit atau protozoa yang menyerang tubuh seperti pada penyakit toksosplasmosis atau infeks plasmodium. Obat ini umumnya digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain seperti sulofnamide.

Primet mengandung bahan aktif pyrimethamine, senyawa antagonis asam folat yang dapat digunakan untuk mencegah parasit berkembang dalam tubuh. Ketahui lebih lanjut tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis umum, efek samping, kontraindikasi serta keamanannya jika digunakan oleh ibu hamil dan menyusui pada ulasan berikut ini.

Ringkasan Obat Primet

Jenis obatAntiprotozoa
GolonganObat keras
KandunganPyrimethamine 25 mg
KegunaanTerapi kombinasikan dengan sulfonamid untuk mengatasi toksoplasmosis
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenKimia Farma
HargaRp. 13.000 – 15.000 per strip isi 1o tablet, per box isi 10 strip

Cara Kerja dan Fungsi Obat Primet

Fungsi Primet dalam tubuh adalah untuk mencegah dan mengobati infeksi parasit yang menyerang tubuh. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa pyrimethamine, senyawa anatagonis asam folat yang dapat menghambat enzim dihydrofolat reduktase yang kemudian menghambat biosintesis purin dan pirimidin sehingga parasit kesulitan mereplikasi DNAnya.

Pyrimethamine pada awalnya juga digunakan untuk mengatasi serangan malaria yang dipicu P. falciparum. Namun akibat munculnya resistensi, penggunaan obat ini untuk malaria sudah tidak dianjurkan lagi. Primet lebih efektif mengatasi infeksi yang disebabkan Tokosoplasma gondii yang memicu toksoplasmosis, efek obat ini akan semakin kuat jika dikombinasikan dengan sulfonamide.

Indikasi dan Kegunaan Primet

Primet digunakan untuk mengatasi infeksi parasit yang memicu beberapa penyakit berikut ini:

  • Toksoplasmosis (disebabakan oleh Toksoplasma gondii).
  • Malaria akut yang disebabakan oleh P. falciparum dan belum resisten terhadap Pyrimethamine.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap pyrimethamine atau jenis antagonis asam folat lainnya.
  • Penderita enemia megaloblastik yang dipicu kekurangan asam folat.

Dosis Primet dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Primet untuk mengatasi toksoplasmosis

  • Dosis dewasa: dosis awal 200 mg dibagi dalam beberapa dosis, dilanjutkan 75 – 100 mg sekurang-kurangnya 6 minggu. Dosis pemeliharaan 25 – 50 mg per hari.
  • Dosis anak-anak: 2 mg/kg berat badan per hari selama 2 hari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Primet pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Primet

Primet umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Primet meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Gangguan irama jantung.
  • Hematuria.
  • Reaksi hipersensitivitas.
  • Reaksi anafilaktik.

Efek Overdosis Primet

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis Primet. Namun penggunaan dosis tinggi berlebihan mungkin memicu gejala overdosis. Gejalanya dapat berupa mual dan muntah parah, reaksi hipersensitivitas seperti sindrom Steven Johnson. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat menggunakan obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita kejang, pasien yang sedang diterapi dengan obat yang memengaruhi kadar asam folat seperti fenitoin.
  • Hentikan penggunaan jika timbul ruam pada kulit, bengkak pada wajah, serta nyeri tenggorokan dan sulit menelan.
  • Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Primet untuk ibu hamil?

Bahan aktif Primet berupa pyrimethamine digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil menurut FDA. Hal itu berarti, studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya hanya jika sangat dibutuhkan saja.

Bolehkah Primet untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Primet diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Namun jumlahnya cukup kecil dan dianggap tidak memicu efek berbahaya pada bayi yang menyusu sehingga dianggap cukup aman jika dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Primet bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Primet dengan obat-obat berikut:

  • Sulfonamide, trimetoprim-sulfometoksasol, proguanil, zidovudin, methotrexate, meningkatkan risiko penekanan pada sumsum tulang belakang.
  • Lorazepam, dapat meningkatkan risiko hepatotoksisitas.