Neurofenac obat apa?
Neurofenac adalah obat berbahan aktif natrium diklofenak untuk meredakan nyeri intensitas sedang hingga berat seperti pada nyeri sendi, nyeri tulang, sakit gigi, dan sebagainya. Juga digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf seperti neuritis dan neuralgia.
Neurofenac digolongkan dalam jenis obat keras, oleh karena itu penggunaannya tidak boleh sembarangan dan harus dengan resep dokter. Sebagai tambahan informasi berikut kami ulas kegunaan, dosis lazim, efek samping, kontraindikasi, interaksi, dan informasi keamanan Neurofenac untuk ibu hamil dan menyusui.
Ringkasan Obat Neurofenac
Jenis obat | Anti-inflamasi non steroid (NSAID) |
Kategori | Obat keras |
Kandungan | Natrium diclofenac |
Kegunaan | Meredakan nyeri sedang hingga berat, dan nyeri yang disertai neuritis atau neuralgia |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori D pada trimester I dan Kategori C pada trimester II, III |
Produsen | Merck Indonesia |
Harga | t.a.d |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Neurofenac
Cara kerja Neurofenac dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa natrium diclofenac. Senyawa obat ini merupakan jenis anti-inflamasi non-steroid dari golongan asam asetat. Efek anti-inflamasi non-steroidal diyakini berasal dari kemampuannya menghambat migrasi leukosit dan enzim siklookisgenase (COX-1 dan COX-2), yang mengarah pada penghambatan sintesis prostaglandin.
Penghambatan prostaglandin menghasilkan efek analgesik (pereda nyeri) diclofenac. Sementara efek antipiretik disebabkan oleh aksi obat ini pada hipotalamus yang menyebabkan dilatasi perifer, peningkatan aliran darah ke kulit dan disipasi panas.
Indikasi dan Kegunaan Neurofenac
Neurofenac digunakan sebagai terapi pereda nyeri dan peradangan sedang hingga berat seperti:
- Artritis reumathoid.
- Ankylosing spondilitis.
- Osteoarthritis.
- Spondilarthritis.
- Dismenore.
- Inflamasi okular.
- Rematik non-artikular.
- Serangan akut gout.
- Nyeri pasca bedah.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap aspirin atau obat jenis NSAID lainnya .
- Orang yang memiliki riwayat stroke, serangan jantung, trauma otak, infark miokard, baypass jantung, hipertensi yang tidak terkontrol, serta gagal jantung.
- Penderita asma bronkial.
- Penderita polisitemia vera.
- Sedang menderita atau memiliki riwayat tukak saluran cerna.
Dosis Neurofenac dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Neurofenac untuk meredakan nyeri
- Dosis dewasa: 1 tablet 3 kali sehari.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Neurofenac pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Neurofenac
Neurofenac umumnya ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Neurofenac tersebut meliputi:
- Nyeri pada pencernaan.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Dispepsia.
- Anoreksia.
- Kebingungan.
- Sakit kepala dan kelelahan.
Efek Overdosis Neurofenac
Penggunaan Neurofenac dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan efek overdosis. Gejala yang mungkin timbul seperti kehilangan kesadaran, meningkatnya tekanan intrakarnial, dan kesulitan bernapas. Jika kondisi ini terjadi segeralah bawa penderita ke unit kesehatan terdekat agar ditangani dengan benar sesuai dengan gejala yang timbul.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini atau jenis obat NSAID lainnya seperti aspirin atau ibuprofen. Jika saat mengonsumsinya muncul reaksi alergi seperti pembengkakan di wajah, tenggorokan dan kesulitan bernapas segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, penyesuaian dosis mungkin dibutuhkan.
- Pada penderita gangguan atau tukak saluran pencernaan Neurofenac dapat meningkatkan risiko perdarahan pencernaan.
- Penderita hipertensi harus diperhatikan perubahan tekanan darahnya karena Neurofenac dapat meningkatkan tekanan darah.
- Hati-hati penggunaan jangka panjang karena dapat merusak ginjal.
- Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena sensitivitas mereka lebih tinggi.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Neurofenac untuk ibu hamil?
Bahan aktif Neurofenac yang berupa natrium diclofenac digolongkan dalam kategori D untuk ibu hamil pada 3 bulan pertama kehamilan dan menjadi kategori C untuk trimester 2 dan 3.
Untuk kategori D menandakan obat tersebut terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Sementara kategori C menandakan studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan Neurofenac sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Bolehkah Neurofenac untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Neurofenac dapat terekskresi dan mengontaminasi ASI ibu menyusui sehingga berpotensi mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Untuk itu penggunaan selama masa menyusui sebaiknya dihindari.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan obat ini bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Neurofenac dengan obat-obat berikut:
- Aspirin dan prednisone. Meningkatkan risiko efek samping berupa pendarahan saluran cerna.
- Hydrochlorothiazide. Meningkatkan efek samping berupa peningkatan tekanan darah.
- Lisinopril. Mengurangi efektivitas lisinopril dalam menurunkan tekanan darah.
- Rivaroxaban. Meningkatkan risiko pendarahan.