Ibuprofen obat apa?
Ibuprofen adalah obat pereda nyeri, demam, dan peradangan. Rasa nyeri atau sakit yang dapat diatasi oleh Ibuprofen yaitu nyeri ringan hingga sedang, seperti pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi dan lainnya. Obat ini juga dapat menurunkan demam akibat penyakit apa pun.
Efek tersebut dapat dicapai karena Ibuprofen masuk dalam golongan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) yang bekerja dengan cara menghambat suatu enzim dalam tubuh sehingga produksi prostaglandin yang menyebabkan demam, rasa sakit, dan peradangan dapat ditekan.
Ringkasan Obat Ibuprofen
Jenis obat | OAINS |
Kategori | Obat bebas |
Kegunaan | Meredakan rasa sakit ringan hingga sedang serta peradangan |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (hindari) |
Sediaan | Tablet: 50 mg, 100 mg, 200 mg, 350 mg, 400 mg; Tablet salut selaput: 100mg, 200 mg, 400 mg; Suspensi: 100 mg/5 ml, 200 mg/ 5 ml; Cairan injeksi: 100 mg/ml |
Merek | Aknil, Mofen, Alaxan, Anafen, Moris, Arbupon, Arfen, Neo Linucid, Neo Rheumacyl, Arthrifen, Axofen, Neralgin, Nofena, Bigestan, Novaxifen, Bimacyl, Bintang Toedjoe Puyer 16, Bodrex Extra, OKB, Galin, Oraprofen, Brufen, Oskadon Extra, Ostarin, Bufect, Bufenol, Pamol Migra, Bunofa, Pamol Plus, Dofen, Paramex Nyeri Otot, Dolofen F, Procold, Profen, Etafen, Profenal, Ethifen, Prointi, Farsifen, Proris, Febryn, Fenatic, Fenida, Fenkid, Prosic, Fenris, Prosinal, Provinas, Flurofen, Hufagripp Tmp, Pyremol Cap 38, Ibol, Ratnacap, Ibrosic, Ibufen, Remasal Pro, Remastop, Remix Cap 38, Ibufenz, Rhelafen, Ibukal, Ribunal, Ibuprofen, Salfenal, Spedifen, Ifen, Sudrex, Inolin, Insic, Tamaprofen, Insic, Inufen, Iprox, Tifalsic, Tikaren, Iremax, Trobuges, Lexaprofen, Ultradolore, Xepafen, Liflamal, Yariven, Mecoprofen, Yariven, Zentarin, Medicol, Mimsone |
Mekanisme Kerja dan Fungsi Obat Ibuprofen
Fungsi Ibuprofen dalam tubuh yaitu sebagai penghambat non selektif enzim siklooksigenase (COX). Ketika kerja enzim ini berhasil dihambat, maka sintesis prostaglandin yang merupakan mediator dalam proses terjadinya rasa nyeri dan peradangan dapat ditekan.
Ketika sintesis prostaglandin dapat ditekan, maka juga akan berefek pada pusat pengaturan suhu yang ada di hipotalamus di otak. Akibatnya, terjadilah peningkatan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan pori-pori kelenjar keringat ikut melebar (berkeringat).
Dengan demikian, Ibuprofen memiliki khasiat sebagai Analgetik (anti nyeri), Antiinflamasi (anti peradangan), dan Antiperetik (anti demam).
Namun, penghambatan sintesis prostaglandin oleh Ibuprofen tersebut memiliki efek samping, terutama pada lambung. Seperti diketahui bahwa prostaglandin juga bertugas melindungi lapisan lambung dari ganasnya asam lambung. Jika sintesis prostaglandin berkurang (terutama pada penggunaan Ibuprofen dosis tinggi), maka efeknya dapat meningkatkan risiko perlukaan pada lapisan lambung.
Indikasi dan Kegunaan Ibuprofen
Ibuprofen digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, peradangan dan demam pada kondisi berikut ini:
- Sakit kepala dan nyeri akibat flu.
- Nyeri menstruasi.
- Demam oleh sebab apa pun.
- Nyeri akut akibat gout.
- Arthritis reumathoid.
- Osteoarthritis.
- Dismenore primer.
- Sakit gigi.
- Nyeri otot.
- Nyeri sendi
- Nyeri pasca operasi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap Ibuprofen dan OAINS lainnya.
- Orang dengan riwayat pendarahan, perforasi, ulserasi saluran cerna akibat terapi OAINS.
- Menderita tukak, perforasi dan pendarahan saluran cerna.
- Menderita asma.
- Penderita gagal jantung parah atau pernah menjalani operasi cangkok baypass arteri koroner.
- Penderita gangguan fungsi ginjal dan hati berat.
- Kehamilan pada trimester ke 3.
Dosis Ibuprofen dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Ibuprofen untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang
- Dosis dewasa: dalam bentuk tablet 200 – 400 mg 4 atau 6 jam sekali. Maksimal penggunaan 1,2 gram per hari. Maksimal durasi penggunaan 10 hari.
- Dosis anak-anak:
- Umur 6 bulan atau lebih: 4 – 10 mg/kg berat badan 6 atau 8 jam sekali. Maksimal 400 mg/dosis atau 40 mg/kg berat badan per hari.
- Umur di atas 12 tahun: sama dengan dosis dewasa.
Dosis Ibuprofen untuk meredakan demam
- Dosis dewasa: 200 – 400 mg setiap 4 atau 6 jam sekali. Maksimal penggunaan 1,2 gram per hari. Penggunaan maksimal 3 hari.
- Dosis anak-anak: Umur di atas 6 bulan, 5 – 10 mg/kgBB 6 – 8 jam sekali. Maksimal 40 mg/kgBB per hari. Maksimal 400 mg per dosis.
Dosis Iburofen untuk meredakan nyeri arthrisit reumthoid atau osteoarthritis
- Dosis dewasa: 400 – 800 mg 3 – 4 kali sehari. Maksimal penggunaan 3,2 gram per hari.
- Dosis anak-anak: untuk anak yang menderita juvenil reumathoid arthritis, 30-40 mg/kg berat badan di bagi dalam 3 – 4 dosis. Maksimal 2,4 gram per hari.
Dosis Ibuprofen untuk meredakan dismenore primer
- Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, 200 – 400 mg setiap 4 – 6 jam sekali. Jika dibutuhkan dapat ditingkatkan hingga 2,4 gram per hari di bagi dalam dua dosis.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Ibuprofen pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Ibuprofen
Ibuprofen ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Ibuprofen meliputi:
- Mual dan muntah.
- Perut kembung dan diare.
- Sembelit.
- Nyeri ulu hati.
- Nafsu makan menurun.
- Sakit kepala.
- Muntah darah.
- Feses berwarna kehitaman tanda perdarahan saluran cerna.
Efek Overdosis Ibuprofen
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Ibuprofen dapat berupa sakit kepala, pusing, mengantuk, tekanan pada susunan saraf pusat, tinitus, mual dan muntah, hipotensi, kesulitan bernapas, kerusakan ginjal dan hati, koma. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap Ibuprofen atau jenis OAINS lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, gagal jantung, hiperlipidemia.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, serta gangguan perdarahan.
- Penggunaan pada wanita hamil trimester 1 dan 2, ibu menyusui, lansia, dan anak-anak sebaiknya diberikan perhatian khusus akan kemungkinan efek samping obat ini.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Ibuprofen untuk ibu hamil?
Ibuprofen digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil trimester 1 dan 2. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya dihindari.
Lain halnya untuk ibu hamil trimester 3, Ibuprofen digolongkan dalam kategori D. Hal itu bararti hasil penelitian membuktikan bahan ini menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Oleh karena itu obat ini dikontraindikasikan untuk ibu hamil trimester 3.
Bolehkah Ibuprofen untuk ibu menyusui?
Ibuprofen diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, meskipun jumlahnya sangat kecil. Namun untuk menghindari kemungkinan risiko kesehatan pada bayi yang menyusu maka sebaiknya obat ini dihindari selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Ibuprofen bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Ibuprofen dengan obat-obat berikut:
- OAINS (Aspirin, diklofenak), meningkatkan ulserasi, perforasi dan perdarahan pada saluran cerna.
- Siklosporin, tacrolimus, meningkatkan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal.
- Litium, methotrexate, meningkatkan risiko toksisitas obat.
- Obat penghambat ACE, dapat menurunkan efektivitas antihiptertensi.