lapisiv tablet dan lapisiv sirup

Lapisiv obat apa?

Lapisiv adalah obat untuk meringankan gejala flu, pilek dan batuk yang dipicu oleh alergi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup dan tergolong obat bebas terbatas yang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter. Namun, tetap harus hati-hati menggunakannya dan tidak boleh berlebihan agar terhindar dari kemungkinan efek sampingnya.

Lapisiv dikombinasikan dan beberapa bahan aktif yang dapat meredakan alergi (antihistamin), mengencerkan dahak (ekspektoran), menekan batuk (antitusif), serta melegakan hidung mampet (dekongestan). Bahan aktif pada sediaan sirup lebih lengkap di banding tablet dengan tambahan menthol dan bahan lain yang membantu meredakan batuk dan melegakan pernapasan dan tenggorokan.

Ringkasan Obat Lapisiv

KandunganTablet: dextromethorphan HBr 10mg, glyceryl guaiacolate 150mg, diphenhydramine HCl 15mg; Sirup: diphenhydramine HCl 12.5 mg, phenylpropanolamine HCl 6 mg, dextromethorphan HBr 7.5 mg, ammonium Cl 100 mg, glyceryl guaiacolate 75 mg, Na citrate 50 mg, menthol 0.75 mg
Jenis obatAntitusif, ekspektoran, antihistamin, dekongestan
KategoriObat bebas terbatas
KegunaanMeringankan gejala flu dan batuk yang disertai alergi
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (hindari)
ProdusenLAPI Laboratories
HargaRp. 12.000 – 17.000 per strip isi 10 tablet, per box isi 10 strip; Rp. 15.000 – 20.000 per botol isi 100 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Lapisiv

Fungsi Lapisiv dalam tubuh adalah sebagai pereda berbagai gejala flu atau pilek serta alergi pada saluran pernapasan atas. Gejala-gejala itu dapat berupa bersin-bersin, hidung meler atau hidung mampet, batuk berdahak, serta batuk berdahak. Lapisiv meredakan gejala-gejala ini dengan mengombinasikan beberapa jenis obat dengan rincian seperti berikut:

  • Diphenhydramine HCl, adalah antihistamin dengan efek antikolinergik dan sedatif. Obat ini bekerja dengan cara berkompetisi dengan histamin endogen untuk berikatan pada reseptor histamin H1 pada sel efektor di saluran pernapasan sehingga dapat meredakan efek negatif dari kelebihan histamin endogen yang berupa reaksi alergi.
  • Phenylpropanolamine HCl, adalah obat jenis simpatomimetik yang bekerja secara tidak langsung meredakan hidung mampet dengan menyebabkan vasokonstriksi di mukosa saluran pernapasan dan memberikan efek melegakan napas.
  • Dextromethorphan HBr, adalah obat antitusif atau penekan batuk yang bekerja langsung mempengaruhi pusat batuk di otak dengan mempengaruhi reseptor sigma dan menurunkan sensitivitas reseptor batuk tersebut. Akibatnya rasa ingin batuk jadi berkurang.
  • Glyceryl guaiacolate, adalah obat ekspektoran yang dapat meningkatkan hidrasi pada kelenjar di saluran pernapasan yang memicu peningkatan volume dan viskositas dahak. Akibatnya dahak jadi lebih encer dan mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk.
  • Menthol, memberikan efek hangat dan melegakan pada saluran pernapasan.

Indikasi dan Kegunaan Lapisiv

Lapisiv digunakan untuk meredakan batuk dan flu yang dipicu oleh alergi. Gejalanya berupa bersin-bersin, hidung meler atau hidung mampet, mata perih dan berair, serta batuk baik berdahak atau kering.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap bahan aktif obat ini atau jenis obat simpatomimetik lainnya.
  • Penderita hipertiroidisme, tekanan darah tinggi, jantung koroner, nefropati.
  • Orang yang sedang diterapi menggunakan obat jenis penghambat monoamine oksidase (MAOI).

Dosis Lapisiv dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Lapisiv untuk meredakan batuk dan flu akibat alergi

  • Dosis dewasa: sediaan tablet, 1 tablet 3 – 4 kali sehari. Sediaan sirup, 2 sendok takar (10 ml) 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur 2  –  6 tahun: sediaan sirup, 2,5 ml 3 – 4 kali sehari.
    • Umur 6 – 12 tahun: sediaan tablet ¼ – ½ tablet, 3 – 4 kali sehari. Sediaan sirup, 1 sendok takar (5 ml), 3 – 4 kali sehari.
    • Umur di atas 12 tahun: sama dengan dosis dewasa.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Lapisiv pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Lapisiv

Lapisiv umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Lapisiv meliputi:

  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Mulut kering.
  • Ruam kulit.

Efek Overdosis Lapisiv

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Lapisiv dapat berupa gangguan pencernaan, mual dan muntah, tekanan pada susunan saraf pusat, peningkatan tekanan darah, depresi pernapasan hingga gagal napas. Jika kondisi ini terjadi segera bawa penderita ke unit kesehatan terdekat agar mendapatkan pertolongan tepat sesegera mungkin.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap bahan aktif obat ini atau obat jenis simpatomimetik.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita gangguan jantung, diabetes melitus, galaukoma, gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari mengendarai kendaraan atau alat berat yang menuntut konsentrasi tinggi.
  • Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil atau pada anak-anak di bawah umur 2 tahun.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Lapisiv untuk ibu hamil?

Salah satu bahan aktif Lapisiv yaitu phenilpropanolamin dan dextromethorpane diketahui tergolong sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa kehamilan sebaiknya dihindari atau dikonsultasikan dahulu dengan dokter kandungan Anda.

Bolehkah Lapisiv untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Lapisiv berupa diphenhydramine diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Lapisiv bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Lapisiv dengan obat-obat berikut:

  • Obat jenis antihistamin, dapat meningkatkan efek penekanan pada susunan saraf pusat.
  • Obat jenis MAOI, meningkatkan efek obat termasuk juga efek sampingnya berupa peningkatan tekanan darah yang dapat berakibat fatal.