garamycin salep antibakteri kulit

Garamycin Salep obat apa?

Garamycin Salep adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri pada kulit baik itu infeksi primer ataupun sekunder. Garamycin mengandung bahan aktif berupa gentamicin sulfate, senyawa antibakteri dari jenis aminoglikosida yang mampu membasmi berbagai jenis bakteri seperti P. aeruginosa, Proteus spp, E. coli, Klebsiella-Enterobactor-Serratia spp, Citrobacter spp dan Staphylococcus spp.

Bahan aktif Garamycin Salep mampu menghambat pertumbuhan bakteri bahkan membunuhnya dengan mempengaruhi sintesis protein bakteri. Caranya dengan berikatan pada subunit ribosom 30S dan 50S yang menyebabkan terganggunya pembentukan membran sel sehingga menyebabkan kematian bakteri.

Ringkasan Obat Garamycin Salep

KandunganGentamicin sulfat 0,1%
Jenis obatAntibiotik topikal
KategoriObat keras
KegunaanMencegah dan mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap gentamicin
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (hindari)
ProdusenSchering Plough
HargaRp. 45.000 per tube 5 gr atau Rp. 93.000 per tube 15 gr

Cara Kerja dan Fungsi Obat Garamycin Salep

Fungsi Garamycin Salep pada kulit tubuh adalah untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri yang rentan terhadap gentamicin. Bahan aktif Garamycin Salep ini merupakan senyawa antibiotik dari golongan aminoglikosida yang dijadikan pilihan utama untuk membasmi bakteri jenis gram negatif seperti Pseudomonas, Acinetobacter, dan Enterobacter.

Gentamicin mampu berikatan secara spesifik dan reversibel dengan ribosom subunit 30S dan 50S. Akibatnya terjadi kesalahan baca pada tRNA bakteri yang memicu gagalnya sintesis protein yang berperan penting dalam pertumbuhan bakteri, salah satunya pembentuk dinding sel bakteri. Dengan begitu bakteri akan sulit tumbuh dan akhirnya mati.

Indikasi dan Kegunaan Garamycin Salep

Garamycin Salep digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri pada kulit yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap gentamicin, baik itu berupa infeksi primer maupun sekunder seperti pada beberapa kondisi berikut:

  • Luka pada kulit yang terinfeksi bakteri.
  • Dermatitis ekzematoid menular.
  • Folikulitis superfisialis.
  • Impetigo kontagiosa.
  • Akne pustular.
  • Psoriasis pustular.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap gentamicin ataupun jenis amanioglikosida lainnya.
  • Penggunaan secara topikal ke telinga penderita perforasi gendang telinga tidak boleh dilakukan.

Dosis Garamycin Salep dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Garamycin Salep untuk infeksi bakteri pada kulit

  • Dosis dewasa: dalam sediaan salep 0,1%, aplikasikan merata pada area kulit yang terinfeksi bakteri sebanyak 3 – 4 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.

Aturan pakai:

  • Sebelum menggunakan obat ini bersihkan dahulu area kulit yang terinfeksi.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengaplikasikan obat ini pada jam yang sama setiap hari.
  • Penting untuk menggunakan obat ini sesuai dosis dan jangka waktu yang diresepkan oleh dokter agar infeksi bakteri dapat diatasi sempurna dan tidak kembali kambuh.

Efek Samping Garamycin Salep

Garamycin Salep umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Garamycin Salep meliputi:

  • Iritasi kulit.
  • Eritema.
  • Pruritus atau gatal pada kulit.

Efek Overdosis Garamycin Salep

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran, seperti digunakan pada area kulit yang terlalu luas dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Garamycin dapat berupa ototoksisitas yang menyebabkan penurunan kemampuan pendengaran serta efek nefrotoksisitas. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami riwayat alergi saat menggunakan gentamicin atau antibiotik topikal jenis aminoglikosida lainnya.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, diabetes, gangguan auditori vestibular, serta otitis media.
  • Penggunaan pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui sebaiknya dihindari.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Garamycin Salep untuk ibu hamil?

Bahan aktif Garamycin Salep berupa gentamicin sulfate diketahui masuk dalam golongan obat kategori C untuk ibu hamil. Dimana hal itu berarti studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama kehamilan sebaiknya dihindari.

Bolehkah Garamycin Salep untuk ibu menyusui?

Gentamicin pada Garamycin Salep diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Terutama untuk penggunaan topikal yang cukup luas sehingga dapat berdampak sistemik pada tubuh. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama menyusui sebaiknya dihindari digantikan dengan obat lain yang lebih aman.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Garamycin Salep bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Garamycin Salep dengan obat-obat berikut:

  • Obat dengan efek neurotoksik dan nefrotoksik seperti (sefalosporin, metisilin B, siklosporin, furosemid), dapat meningkatkan efek aditif.
  • Warfarin dan fenindione, meningkatkan efek antikoagulan kedua obat ini.
  • Bifosfonat, meningkatkan risiko hiperkalsemia.