fluimucil tablet sirup cairan injeksi dan effervescent

Fluimucil obat apa?

Fluimucil adalah obat dari golongan mukolitik yang digunakan untuk mengencerkan dahak kental dan tebal pada saluran pernapasan. Dahak yang kental ini disebabkan oleh beragam penyakit bronkial dan paru kronis maupun akut, pulmonari emfisema, mukovisidosis, serta bronkiektasis.

Fluimucil tersedia dalam bentuk kaplet, sirup kering, tablet effervescant, cairan injeksi dan inhalasi serta bentuk granula dengan bahan aktifnya berupa N-acetylcistein. Bahan aktif ini bersifat mukolitik (mengencerkan dahak) karena memiliki grup sulfidril bebas yang dapat membuka ikatan disulfida dari mukoprotein sehingga menyebabkan dahak jadi lebih encer dan lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk.

Ringkasan Obat Fluimucil

KandunganKaplet: N-acetylcistein 200 mg; Sirup kering: N-acetylcistein 100 mg/5 ml; Tablet effervescant: N-acetylcistein 600 mg; Cairan inhalasi: N-acetylcistein 100 mg/ml; Granula: N-acetylcystein 200 mg per sachet
Jenis obatMukolitik
KategoriObat keras
KegunaanMengencerkan dahak yang tebal pada saluran napas akibat penyakit paru kronis maupun akut, bronkitis kronis atau berulang serta emfisema paru
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori B (boleh dengan syarat)/ kontraindikatif dalam sediaan granul
ProdusenZambon SPA untuk Erla, Tunggal Idaman Abadi dan Dankos
HargaRp. 219.000 per pak isi 60 kaplet, Rp 35.000 per botol isi 75 gr; Tablet effervescant Rp 180.000 per box isi 20 tablet

Cara Kerja dan Fungsi Obat Fluimucil

Fungsi Fluimucil adalah sebagai pengencer dahak yang kental dan tebal di saluran pernapasan. Manfaat ini didapat dari kandungan bahan aktifnya yang berupa acetylcysteine. Senyawa acetylcysteine ini merupakan prodrug yang setelah dikonsumsi akan dikonversi menjadi cystein dengan bantuan enzim pencernaan.

Acetylcysteine mengandung ikatan sulfidril bebas yang dapat membuka ikatan sulfida pada mukoprotein. Akibatnya ikatan mukoprotein pada dahak dapat dipecah dan menjadikannya lebih encer dan lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan batuk. Senyawa ini juga memiliki efek sitoprotektif yang dapat membantu mengembalikan gluthation hati yang hilang akibat keracunan acethaminophene. Sehingga kerap digunakan untuk mengatasi keracunan acetaminophen.

Indikasi dan Kegunaan Fluimucil

Fluimucil digunakan untuk mengencerkan dahak kental di saluran pernapasan yang  disebabkan oleh beberapa penyakit berikut:

  • Bronkitis.
  • Pneumonia.
  • Bronkitis.
  • Emfisema.
  • Bronkokiektasis.
  • Trakeobronkitis.
  • Komplikasi paru akibat sistik fibrosis.

Secara off label obat ini juga digunakan pada pasien overdosis paracetamol atau acetaminophen.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap acetylcysteine.
  • Untuk sediaan granula tidak boleh diberikan pada penderita intoleransi sukrosa, malabsorbsi glukosa-galaktosa serta defisiensi sukrosa-isomaltase.

Dosis Fluimucil dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Fluimucil untuk mengencerkan dahak

  • Dosis dewasa: dalam sediaan kapsul, 1 kapsul 2 – 3 kali sehari. Dalam sediaan sirup kering 2 sendok takar (10 ml) atau setara acetylcysteine 200 mg, diminum 2 – 3 kali sehari. Dalam sediaan ampule menggunakan nebulizer, 1 ampule digunakan 1 – 2 kali sehari selama 5 – 10 hari.
  • Dosis anak-anak: umur 6 – 14 tahun, 1 kapsul 2 kali sehari. Untuk anak usia di atas 2 tahun, digunakan sediaan sirup kering 1 sendok takar (5 ml) setara 100 mg acetylcysteine, diminum 2 – 3 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan.
  • Untuk sediaan sirup kering harus di larutkan dengan dahulu dengan air. Untuk sediaan ampul penggunaan secara intravena atau dengan bantuan nebulizer.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera menggunakannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Fluimucil pada jadwal penggunaan berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Fluimucil

Fluimucil umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Fluimucil meliputi:

  • Gangguan pencernaan.
  • Mual dan muntah.
  • Diare.
  • Reaksi alergi pada kulit.
  • Urtikaria.
  • Bronkospasme.
  • Stomatitis, pusing dan tinitus (jarang terjadi).

Efek Overdosis Fluimucil

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Fluimucil dapat berupa ataksia, hipoaktivitas, cyanosis, pernapasan lemah, kejang-kejang dan kehilangan kemampuan gerak refleks. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi acetylcystein.
  • Penderita asma bronkial harus selalu dimonitor akan kemungkinan munculnya bronkospasme.
  • Orang dengan riwayat gastritis harus mengonsumsi obat ini setelah makan untuk mengurangi efeknya pada pencernaan.
  • Penderita diabetes hanya boleh menggunakan obat ini jika level gula darahnya terkontrol.
  • Penggunaan awal Fluimucil mungkin dapat meningkatkan volume dahak secara berlebihan.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Fluimucil untuk ibu hamil?

Bahan aktif Fluimucil berupa acetylcystein digolongkan dalam obat kategori B untuk ibu hamil. Studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama kehamilan dianggap cukup aman. Namun untuk sediaan granule sebaiknya dihindari selama kehamilan.

Bolehkah Fluimucil untuk ibu menyusui?

Belum diketahui apakah bahan aktif Fluimucil dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Namun untuk menghindari kemungkinan risiko pada bayi yang menyusu, sebaiknya obat ini dihindari atau menyusui dilanjutkan setelah 30 jam penggunaan obat ini.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Fluimucil bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Fluimucil dengan obat-obat berikut:

  • Obat jenis antitusif, penggunaan bersamaan dengan antitusif dapat menyebabkan dahak sulit keluar karena antitusif dapat menekan reflek untuk batuk sehingga penggunaannya harus berhati-hati.
  • Antibiotik jenis tetrasiklin, pemberian jarak kurang lebih 2 jam harus dilakukan untuk menghindari kemungkinan efek samping.
  • Glycerol trinitrate, meningkatkan efek vasodilatasi yang memicu peningkatan aliran darah.