Erdosteine obat apa?
Erdosteine adalah obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak atau dikenal sebagai obat golongan mukolitik. Obat ini digunakan dalam terapi bronkitis kronis, juga termasuk gejala akut bronkitis kronis dimana terjadi penumpukan dahak kental di saluran napas yang menyebabkan penderita kesulitan bernapas. Erdosteine membuat dahak ini lebih encer sehingga lebih muda dikeluarkan bersamaan dengan batuk.
Erdosteine merupakan agen mukolitik turunan thiol yang mampu menghambat pelekatan dahak di saluran napas yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini juga dapat membuka ikatan disulfida dalam mukoprotein bronkial, sehingga mengurangi kekentalan dahak dan selanjutnya lebih mudah dikeluarkan.
Ringkasan Obat Erdosteine
Jenis obat | Mukolitik |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengencerkan dahak pada penderita bronkitis kronis termasuk pada fase eksaserbasi akut |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori N (hindari) |
Sediaan | Kapsul: 300 mg; Sirup kering: 75 mg/5ml. |
Merek | Erdosteine, Mucotein, Erdobat, Muctrien, Erdomax, Vectrine, Dosivec, Ethiros, Edopect, Coltin, Edotin, Recustein, Bricox, Lactrin, Vestein, Erdobat, Medistein, Fudostin |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Erdosteine
Fungsi Erdosteine dalam tubuh adalah untuk mengencerkan dahak yang tebal dan sulit dikeluarkan bersama batuk. Obat ini merupakan prodrug yang akan aktif setelah dimetabolisme sehingga terbentuk ikatan thiol bebas. Efeknya terjadi pelepasan ikatan sulfida di mukoprotein bronkial yang menyebabkan dahak jadi lebih encer.
Erdosteine juga diketahui dapat menghambat adhesi bakteri pada sel epitel sehingga dapat mengurangi rekatan dahak pada lapisan epitel paru-paru. Selain itu, adanya ikatan thiol bebas diketahui memiliki efek antioksidan yang signifikan sehingga juga dapat membantu mengurangi radikal bebas yang ada di saluran pernapasan.
Indikasi dan Kegunaan Erdosteine
Erdosteine digunakan untuk mengencerkan dahak kental di saluran pernapasan yang disebabkan oleh beberapa penyakit berikut ini:
- Bronkitis kronis.
- Eksaserbasi akut bronkitis kronis.
- Gangguan pernapasan akut dan kronis lainnya.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat alergi terhadap Erdosteine atau agen mokolitik lainnya.
- Penderita tukak saluran cerna.
- Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal dengan CrCl<25 ml/min.
Dosis Erdosteine dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Erdosteine untuk eksaserbasi akut bronkitis kronis
- Dosis dewasa: 300 mg 2 kali sehari. Lama pengobatan maksimal selama 10 hari.
Aturan pakai:
- Erdosteine dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Minumlah kapsul obat ini secara utuh dan jangan dikunyah.
- Untuk sediaan sirup kering tambahkan air sesuai anjuran sebelum menggunakan obat, simpan obat yang sudah dilarutkan di tempat sejuk dan tidak boleh digunakan lebih dari 1 minggu.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Erdosteine pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Erdosteine
Erdosteine umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Erdosteine meliputi:
- Beberapa efek samping yang paling sering muncul berupa nyeri epigastrik, angiodema dan perubahan kemampuan mencecap.
- Mual, muntah dan diare.
- Sakit kepala.
- Reaksi alergi pada kulit berupa ruam, eritema atau urtikaria.
Efek Overdosis Erdosteine
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran mungkin menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Erdosteine belum diketahui, namun jika terjadi kondisi yang membahayakan seperti nyeri perut parah, mual dan muntah, penanganan suportif untuk gejala yang muncul harus segera dilakukan.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sebelum menggunakan obat ini pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap Erdosteine atau agen mukolitik lainnya.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada orang dengan riwayat tukak saluran cerna serta penderita gangguan fungsi hati dan ginjal ringan hingga sedang.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil atau ibu menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Erdosteine untuk ibu hamil?
Masih sedikit data yang menunjukkan Erdosteine dapat mengganggu kehamilan dan apakah ada efeknya untuk janin. Namun untuk menghindari kemungkinan risiko yang ditimbulkan, konsultasikan dengan dokter Anda atau hindari penggunaan obat ini selama masa kehamilan.
Bolehkah Erdosteine untuk ibu menyusui?
Belum banyak data mengenai efek penggunaan Erdostein pada ibu menyusui dan belum diketahui apakah obat ini dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Oleh karena itu untuk menghindari kemungkinan efek sampingnya pada bayi yang menyusu, sebaiknya obat ini dihindari selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Belum ada laporan yang menunjukkan adanya interaksi Erdostein dengan obat-obatan lainnya, namun potensi interaksi masih mungkin terjadi. Oleh karena itu sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mulai menggunakan dua jenis obat secara bersamaan untuk menghindari kemungkinan interaksi obat, terutama untuk jenis obat keras.