berotec semprot dan nebu

Berotec obat apa?

Berotec adalah obat untuk meredakan sementara serangan asma akut serta pencegahan asma yang dipicu oleh olaharaga. Obat dalam sediaan cairan inhalasi dan semprot ini juga digunakan untuk terapi simtomatik (menghilangkan gejala sementara) pada gangguan penyempitan saluran pernapasan lain yang memicu sesak napas seperti bronkitis dan PPOK.

Berotec mengandung bahan aktif fenoterol hydrobromide yang merupakan senyawa beta agonis yang dapat melebarkan saluran pernapasan dengan merelaksasi otot polos paru, memberi efek bronkodilatasi, dan meningkatkan aliran udara dari dan ke paru-paru.

Ringkasan Obat Berotec

Jenis obatBronkodilator
GolonganObat keras
KandunganCairan inhalasi: fenoterol HBr 0,1%; obat semprot: 100 mcg/semprot
KegunaanTerapi simptomatik pada serangan asma akut, serangan asma akibat olahraga dan gangguan kesehatan akibat penyempitan saluran napas lainnya
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori B (boleh)
ProdusenBoehringer Ingelheim
Harga
  • Rp. 160.000 -170.000 per obat semprot
  • Rp. 400.000 – 420.000 per botol 50 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Berotec

Fungsi Berotec dalam tubuh yaitu sebagai bronkodilator yang dapat meredakan sesak napas pada serangan asma akut atau yang terjadi berulang. Bahan aktif Berotec berupa fenoterol HBr merupakan senyawa beta-2 stimulan yang dapat meredakan bronkokonstriksi pada bronkus serta merelaksasi otot polos paru-paru, akibatnya aliran udara dari dan ke paru-paru meningkat dan sesak napas dapat dikurangi.

Fenoterol adalah senyawa yang bekerja langsung secara selektif terhadap beta-2 adreno reseptor yang dapat melemaskan otot polos paru dengan menghindari terjadinya bronkokonstriksi yang dipicu oleh histamin atau paparan alergi seperti debu atau udara dingin. Dengan begitu saluran paru akan terbuka dan meningkatkan aliran udara dan mengurangi sesak napas.

Indikasi dan Kegunaan Berotec

Berotec digunakan untuk mengatasi bronkospasme pada saluran pernapasan pada beberapa kondisi berikut:

  • Serangan asma akut.
  • Bronkospasma akut.
  • Pencegahan serangan asma akibat olahraga.
  • Obsturksi saluran pernapasan berulang.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap bahan aktif obat ini.
  • Penderita hipertrofi kardiomiopati obstruktif dan takiaritmia.

Dosis Berotec dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Berotec untuk mengatasi serangan asma akut

  • Dosis dewasa: dalam sediaan obat semprot (100 mcg/dosis), 1 semprotan saat dibutuhkan dan jika gejala sesak napas masih berlangsung setelah 5 menit, dosis selanjutnya dapat diberikan. Dalam sediaan cairan inhalasi (50 mcg/drop), dosisnya 0,5 ml (10 drop atau 500 mcg). Untuk kondisi yang lebih parah dosis dapat ditingkatkan menjadi 1 – 1,25 ml (20 drop atau 1.000 mcg)
  • Dosis anak-anak:
    • Umur 6 – 12 tahun dengan berat badan 22 – 36 kg: dalam sediaan cairan inhalasi 0,25 – 0,5 ml (5 – 10 tetes/250-500 mcg). Untuk kasus yang lebih parah dosis dapat ditingkatkan hingga 1 ml ( 20 drop atau 1.000 mcg).

Dosis Berotec untuk pencegahan serangan asma akibat olahraga

  • Dosis dewasa: dalam sediaan semprot: 1 – 2 semprot saat dibutuhkan. Maksimal 8 semprot per hari. Dalam sediaan cairan inhalasi (50 mcg/drop), dosisnya 0,5 ml (10 drop atau 50 mcg) digunakan 4 kali sehari.

Dosis Berotec untuk mengatasi bronkospasme akut

  • Dosis dewasa: dalam sediaan cairan inhalasi (50 mcg/drop)2,5 – 5 mg 3 kali sehari. Maksimal 15 mg per hari.

Aturan pakai:

  • Cara penggunaan yang benar sangat memengaruhi keberhasilan obat asma, terutama untuk sediaan obat semprot.
  • Untuk sediaan inhalasi semprot pastikan menggunakannya dengan benar, buka tutup pengamannya, arahkan ke mulut, buang napas kemudian semprotkan sekali dan tarik napas dalam-dalam.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakan obat ini.

Efek Samping Berotec

Berotec umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Berotec dapat berupa:

  • Iritasi lokal pada saluran napas.
  • Sakit kepala, pusing.
  • Mual dan muntah.
  • Reaksi hipersensitivitas.

Efek Overdosis Berotec

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Berotec dapat berupa angina, nyeri dada, pusing, mulut kering, gejala seperti flu, detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, insomnia, tremor dan kejang. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat mengandung fenoterol.
  • Jika muncul reaksi paradoksial bronkospasme, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter Anda.
  • hati-hati penggunaan dosis tinggi pada penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol, baru saja mengalami infark miokard, kelainan jantung, hipertiroidisme dan paeochromocytoma.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Berotec untuk ibu hamil?

Bahan aktif Berotec berupa fenoterol HBr digolongkan dalam jenis obat kategori B untuk ibu hamil. Hal itu menunjukkan bahwa studi bahan obat ini pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya dibolehkan asal berdasarkan saran dokter.

Bolehkah Berotec untuk ibu menyusui?

Belum diketahui apakah bahan aktif Berotec dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan bagaimana efeknya pada bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter Anda.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Berotec bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Berotec dengan obat-obat berikut:

  • Obat jenis beta adrenergik, meningkatkan efek farmakologis Berotec.
  •  Antikolinergik, turunan xantin (teofilin), meningkatkan efek samping obat.
  • Kortikosteroid, turunan xantin, diuretik, peningkatan risiko hipokalemia yang disebabkan oleh obat jenis agonis beta-2-adrenergik.
  • Obat antidepresan jenis MAOI atau trisiklik, meningkatkan risiko efek samping obat.