ataroc tablet dan sirup

Ataroc obat apa?

Ataroc adalah obat berbentuk tablet dan sirup untuk mengatasi dyspnea atau susah napas pada penderita asma, bronkitis kronis maupun akut, serta emfisema pulmonal. Obat ini termasuk obat keras dan penggunaannya harus dengan resep dokter.

Ataroc mengandung bahan aktif berupa procaterol HCl, agonis beta-2 ini merupakan bronkodilator yang dapat melegakan saluran pernapasan. Ketahui lebih lengkap kegunaan obat ini, dosis umum, efek samping, kontraindikasi, keamanannya untuk ibu hamil serta kemungkinan interakisnya dengan obat lain pada ulasan berikut ini.

Ringkasan Obat Ataroc

Jenis obatAgonis beta-2 (bronkodilator)
GolonganObat keras
KandunganTablet: procaterol HCl 25 mcg dan 50 mcg; Sirup: 25 mcg/5 ml
KegunaanMengatasi dyspnea (susah nafas) pada penderita asma, bronkitis kronis maupun akut, serta emfisema pulmonal
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (boleh dengan syarat)
ProdusenNovell Pharmaceutical Lab
Harga
  • Tablet 25 mcg: Rp. 18.000 – 20.000 per strip isi 10 tablet, per box isi 10 strip
  • Tablet 50 mcg: Rp. 15.000 – 18.000 per strip isi 10 tablet, per box isi 10 strip
  • Sirup: Rp. 35.000 – 40.000 per botol isi 60 ml

Cara Kerja dan Fungsi Obat Ataroc

Fungsi Ataroc dalam tubuh yaitu sebagai bronkodilator (pelega saluran napas) pada penderita asma, bronkitis kronis maupun akut serta penderita emfisema pulmonal. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa procaterol hydrochloride.

Procaterol HCl merupakan senyawa agonis reseptor beta-2 adrenergik yang bekerja secara long-acting atau efeknya dapat terasa selama 8 sampai 12 jam. Obat ini dapat menstimulasi paru-paru dengan memicu relaksasi pada otot polos bronkial, menyebabkan bronkodilatasi dan meningkatkan aliran udara pada saluran bronkial yang kemudian melegakan napas.

Indikasi dan Kegunaan Ataroc

Ataroc digunakan untuk mengatasi dyspnea (kesulitan napas) atau bronkospasme pada penderita asma, bronkitis akut maupun kronis serta penderita emfisema pulmonal.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap bahan aktif obat ini tidak boleh menggunakannya.

Dosis Ataroc dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Ataroc untuk mengatasi dyspnea atau susah nafas pada penderita asma, bronkitis dan emfisema

  • Dosis dewasa: dalam sediaan tablet, 50 mcg 2 kali sehari. dalam sediaan sirup, 50 mcg (2 sendok takar 25 mgc/5 ml), 2 kali sehari.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur di atas 6 tahun: 25 mcg (1 tablet 25 mcg atau 1 sendok takar 5 ml) 2 kali sehari.
    • Umur di bawah 6 tahun: 1,125 atau 0,2-0,25 mg/kg berat badan, 2 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Ataroc pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Ataroc

Ataroc umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Ataroc meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Ruam kulit.
  • Palpitasi.
  • Takikardia.
  • Tremor.

Efek Overdosis Ataroc

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Ataroc dapat berupa nyeri dada (angina), pusing, mulut kering, gejala seperti flu, sakit kepala, tekanan darah tinggi atau rendah, gula darah tinggi, insomnia, kram otot, denyut jantung cepat, kejang, dan tremor. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat dengan kandungan procaterol.
  • Sampaikan pada dokter Anda jika pernah atau sedang menderita hipertiroidisme, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes mellitus.
  • Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, anak-anak dan lansia.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Ataroc untuk ibu hamil?

Bahan aktif Ataroc berupa procaterol HCl digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil menurut FDA (BPOMnya Amerika). Hal itu berarti studi bahan aktif ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya dibolehkan namun perlu berhati-hati dan harus berdasarkan saran dokter.

Bolehkah Ataroc untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Ataroc diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, meskipun begitu efeknya pada ibu menyusui dan bayinya belum diketahui. Oleh karena itu penggunaan obat ini pada ibu menyusui sebaiknya berhati-hati.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Ataroc bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Ataroc dengan obat-obat berikut:

  • Ephineprine, isoprotenol, dapat memerparah kondisi bronkospasma.
  • Betamethasone, prednisolon, hidrokortison, furosemid, meningkatkan risiko efek samping berupa hiperkalemia.