antrain injeksi

Antrain Injeksi obat apa?

Antrain injeksi adalah obat untuk meredakan nyeri parah serta demam seperti nyeri pasca operasi atau nyeri kolik. Obat ini tersedia dalam bentuk ampul kemasan 2 ml dan dapat digunakan untuk injeksi intramuskular dan injeksi intravena.

Antrain injeksi mengandung bahan aktif metamizole sodium yang merupakan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) yang memiliki efek meredakan nyeri (analgetik), meredakan spasme dan menurunkan demam (antipiretik). Di beberapa negara metamizole sudah tidak diedarkan lagi karena diketahui memiliki efek samping berbahaya seperti agranulositosis (penurunan jumlah sel darah putih), terutama untuk penggunaan dalam jangka waktu lama.

Ringkasan Obat Antrain Injeksi

KandunganMetamizole sodium 500 mg per ampul (2 ml)
Jenis obatOAINS
KategoriObat keras
KegunaanMeredakan nyeri parah dan demam, terutama pasca operasi
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori N (dilarang)
ProdusenInterbat
HargaRp. 50.000 per box isi 5 ampul

Cara Kerja dan Fungsi Obat Antrain Injeksi

Fungsi Antrain Injeksi pada tubuh adalah sebagai pereda nyeri parah dan menurunkan demam. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa metamizole sodium yang merupakan obat golongan anti inflamasi non steroid (OAINS) dengan efek analgetik, antipiretik dan anti inflamasi.

Obat ini mampu mengurangi produksi prostaglandin yang merupakan mediator pemicu nyeri dan peradangan dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2). Obat ini juga menstimulasi beta-endorphine pada kelenjar pituari di hipotalamus, sehingga menurunkan level pyrogen endogen yang memicu penurunan panas tubuh oleh termoregulator di hipotalamus.

Meskipun cukup efektif meredakan nyeri parah dan demam, metamizole sodium dianggap tidak aman untuk penggunaan jangka panjang. Beragam efek samping berbahaya seperti agranulositosis dapat menyerang penggunanya. Beberapa negara bahkan sudah menarik izin edar metamizole. Namun untuk penggunaan dosis kecil dalam waktu singkat, metamizole dianggap masih cukup aman.

Indikasi dan Kegunaan Antrain Injeksi

Antrain Injeksi digunakan untuk meredakan nyeri parah dan demam serta spasme otot pencernaan, terutama nyeri, demam dan spasme pasca operasi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap metamizole.
  • Penderita asma, urtikaria atau rhinitis alergi.
  • Orang yang sedang diterapi menggunakan obat jenis OAINS atau analgetik lainnya.
  • Penderita gangguan hematopoietik seperti anemia aplastik, agranulositosis, leukopenia.
  • Orang dengan kondisi kardiovaskular tidak stabil.
  • Penderita gangguan fungsi ginjal dan hati parah.
  • Anak-anak di bawah umur 3 tahun atau dengan berat kurang dari 5 kg.
  • Ibu hamil dan ibu menyusui.

Dosis Antrain Injeksi dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Antrain Injeksi untuk meredakan nyeri parah dan demam

  • Dosis dewasa: 1 gr digunakan sebanyak 4 kali sehari atau 2,5 gr, 2 kali sehari diberikan melalui injeksi intravena selama 5 mniet atau melalui injeksi intramuskular. Peningkatan dosis dapat dilakukan menyesuaikan penerimaan dan keparahan nyeri. Maksimal penggunaan 5 gram per hari.
  • Dosis anak-anak: dosis harus dalam pengawasan dokter.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini hanya jika dibantu oleh tenaga medis profesional.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk menggunakannya pada jam yang sama setiap hari.

Efek Samping Antrain Injeksi

Antrain Injeksi umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Antrain Injeksi meliputi:

  • Hipotensi atau tekanan darah rendah.
  • Nyeri dada.
  • Mual, muntah dan rasa tidak nyaman di pencernaan.
  • Peradangan pada area yang disuntik.
  • Pusing atau vertigo.
  • Syok anafilaktik, agranulositosis, anemia aplastik, anemia hemolitik, dan sindrom Staven Jhonson (dapat berakibat fatal).

Efek Overdosis Antrain Injeksi

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Antrain Injeksi dapat berupa mual, muntah, nyeri perut, gagal ginjal akut, mengantuk, pusing, vertigo, hipotensi, takikardia, kejang hingga koma. Jika kondisi ini terjadi segera bawa penderita ke unit kesehatan terdekat agar mendapat penanganan tepat sesuai gejala yang timbul.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi metamizole atau jenis obat OAINS lainnya.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita hipotonia, hipovolemia, dehidrasi, kardiovaskular tidak stabil, tukak lambung dan duodenum, asma bronkial, intoleransi alkohol.
  • Penderita gangguan fungsi ginjal dan hati ringan hingga sedang.
  • Perhatian lebih perlu dilakukan untuk penggunaan pada anak-anak.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Antrain Injeksi untuk ibu hamil?

Bahan aktif Antrain Injeksi berupa metamizole sodium diketahui dapat menyebabkan gangguan kehamilan pada penggunaan di trimester ke 3 kehamilan. Oleh karena itu penggunaan obat ini dilarang selama masa kehamilan, terlebih pada trimester 3 kehamilan.

Bolehkah Antrain Injeksi untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Antrain injeksi dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu selama menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Antrain Injeksi bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Antrain Injeksi dengan obat-obat berikut:

  • Obat jenis antikoagulan, meningkatkan risiko trombositopenia.
  • Phenotiazine, chlorpromazine, meningkatkan risiko hipotermia parah.
  • MAOI, TCA, allupurinol, kontrasepsi oral, meningkatkan efek samping dan toksisitas obat.
  • Barbiturate, glutethimide, phenylbutazone, menurunkan efektivitas ketiga obat ini.