Alofar obat apa?
Alofar adalah obat yang mengandung Allopurinol untuk mengurangi kelebihan asam urat dalam tubuh. Asam urat berlebih dapat terjadi akibat pola makan yang salah, penyakit tertentu atau akibat penggunaan obat kemoterapi. Beberapa penyakit dapat mengalami keparahan saat asam urat tinggi seperti gout kronis dan batu ginjal.
Alofar mengandung bahan aktif berupa allopurinol yang merupakan obat untuk menurunkan asam urat dari jenis penghambat xanthine-oksidase. Senyawa obat ini mampu menghambat pembentukan enzim xanthine-oksidase yang merupakan senyawa yang berperan penting dalam pembentukan asam urat di tubuh, akibatnya kadar asam urat yang naik dapat dikurangi.
Ringkasan Obat Alofar
Kandungan | Allopurinol 100 mg dan 300 mg |
Jenis obat | Penghambat xanthine-oksidase |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengurangi pembentukan asam urat pada penderita hiperuricemia, pencegahan serangan gout, mengobati batu ginjal akibat kelebihan asam urat, serta mencegah peningkatan asam urat pada pasien kemoterapi kanker |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (hindari) |
Produsen | IFARS Indonesia |
Harga | Rp 4.700 – 5.000 per strip isi 10 tablet, Rp 8.500 – 9.000 per strip isi 10 tablet; 1 box isi 10 strip |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Alofar
Fungsi Alofar dalam tubuh adalah sebagai penurun kadar asam urat yang berlebih. Kelebihan asam urat dalam darah dapat terjadi akibat asupan berlebih pada makanan, gangguan fungsi hati serta pengaruh penggunaan obat kemoterapi. Alofar dengan bahan aktifnya berupa allopurinol dapat mengatasi kondisi itu dengan menghambat enzim xanthine-oksidase.
Enzim xanthine-oksidase diproduksi di hati, fungsinya sebagai konverter hypoxanthine menjadi xanthine dan xanthine menjadi asam urat. Allopuriol setelah dikonsumsi akan dirubah menjadi metabolit aktif berupa oxypurinol (alloxanthine). Metabolit aktif inilah yang berperan langsung menghambat enzim xanthine-oksidase.
Allupurinol juga bertindak sebagai katabolisme purin sehingga dapat menurunkan kadar uric acid atau asam urat tanpa mengurangi produksi purin vital yang dibutuhkan tubuh.
Indikasi dan Kegunaan Alofar
Alofar digunakan untuk mengatasi kelebihan asam urat dalam darah. Berbagai kondisi yang dapat diatasi dengan Alofar diantaranya yaitu:
- Pencegahan serangan gout pada penderita gout kronis.
- Mengobati hiperuricemia.
- Mengurangi tingginya kadar asam urat akibat penggunaan obat kemoterapi kanker.
- Mengobati batu ginjal yang disebabkan oleh kelebihan asam urat dan kalsium oksalat.
- Sebagai terapi tambahan pada penderita epilepsi refrakter.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap allopurinol atau obat jenis penghambat xanthine-oksidase.
- Obat ini tidak digunakan untuk mengatasi serangan gout akut.
Dosis Alofar dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Alofar untuk mengatasi gout dan hiperuricemia
- Dosis dewasa: pemberian awal 100 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan bergantung pada konsentrasi serum asam urat. Dosis perawatan asam urat ringan hingga sedang 100-300 mg per hari, untuk kondisi berat dosis dapat ditingkatkan hingga 600 mg per hari. Dosis lebih dari 300 mg per hari harus dibagi dalam beberapa dosis penggunaan.
Dosis Alofar untuk terapi hiperuricemia akibat kemoterapi
- Dosis dewasa: 600 – 800 mg per hari dibagi dalam 2 – 3 dosis, diberikan 2 – 3 hari sebelum kemoterapi kanker dilakukan.
- Dosis anak-anak: umur kurang dari 15 tahun 10-15 mg/kg per hari. Maksimal 400 mg/hari.
Dosis Alofar untuk mengatasi batu ginjal
- Dosis dewasa: 200 – 300 mg per hari dibagi dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 – 3 dosis.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makan untuk meminimalisir gangguan pencernaan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Alofar pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Alofar
Alofar ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Alofar meliputi:
- Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah munculnya ruam makulapopular dan pruritus.
- Demam atau perasaan dingin.
- Limfadenopati, leukopenia, eosinofelia, dan artraglia.
- Vaskulitis atau radang pembuluh darah yang bisa memicu kerusakan ginjal dan hati.
Efek samping yang lebih jarang terejadi seperti:
- Kejang.
- Parasthesia/kesemutan.
- Neuropati perifer.
- Tekanan darah tinggi.
- Gangguan indra pencecap.
- Mual, muntah, sakit perut, diare.
- Vertigo.
- Gangguan penglihatan.
- Efek yang dapat berakibat fatal berupa reaksi hipersensitivitas (ruam yang mengelupas, sindrom Steven-Johnson, nekrolisis epidermal toksis), keracunan hati, supresi sumsum tulang dan granulositopenia.
Efek Overdosis Alofar
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Alofa dapat berupa mual, muntah, diare dan pusing dengan intensitas tinggi. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi allopurinol atau obat jenis penghambat xanthine-oksidase lainnya.
- Obat ini tidak diberikan pada serangan gout akut.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada wanita hamil atau ibu menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Alofar untuk ibu hamil?
Bahan aktif Alofar berupa allopurinol digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama kehamilan sebaiknya dihindari atau jika sangat dibutuhkan saja dan dengan pengawasan dokter.
Bolehkah Alofar untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Alofar berupa allopurinol diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, namun efeknya pada bayi belum diketahui. Jika ibu menyusui harus mengonsumsi obat ini, perlu diperhatikan kemungkinan munculnya ruam atau alergi pada bayi yang menyusu.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Alofar bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Alofar dengan obat-obat berikut:
- Mercaptopurine, azathioprine, menghambat metabolisme kedua obat ini.
- Warfarin, antikogulan kumarin lainnya, meningkatkan efek antikoagulan obat ini.
- Salicylates, agen urikosurik, peningkatan ekskresi oksipurinol (metabolit).
- Diuretik thiazide, beberapa jenis antibakteri, obat antineoplastik, antidibeteik sulfonilurea, theophylline, vidarabine, meningkatkan efek toksis obat.