Allopurinol adalah obat penurun asam urat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi gout yaitu penyakit sendi akibat penumpukan asam urat berlebih di persendian dan kondisi lain yang berkaitan dengan peningkatan asam urat (hiperurisemia) seperti efek menjalani kemoterapi.
Allopurinol bekerja dengan cara menghambat enzim xantin oxidase yang terlibat dalam proses pembentukan asam urat dalam tubuh. Oleh sebab itu obat ini digolongkan ke dalam obat penghambat enzim xantin oksidase.
Sekilas Tentang Obat Allopurinol
Jenis obat | Penghambat Enzim Xantin Oksidase |
Golongan | Obat Resep |
Kegunaan | Mengatasi gout (penumpukan asam urat di persendian) dan kondisi asam urat berlebih (hiperuresemia) lainnya seperti efek penggunaan obat kanker. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak-anak |
Bentuk obat | Tablet |
Merek dagang | Allopurinol, Alluric, Alodan, Alofar, Benoxuric, Favolar, Goutric, Hanoric, Isoric, Kemorinol, Licoric, Linogra, Lopuric, Mediuric, Omeric, Ponuric, Pritanol, Prouric, Puricemia, Purinic, Reucid, Rinolic, Selespurin, Tynolic, Urica, Villurol, Zyloric |
Mekanisme Kerja Allopurinol
Di dalam tubuh, allopurinol dimetabolisme menjadi senyawa aktifnya yaitu oxypurinol. Senyawa ini menghambat aktivitas enzim xantin oksidase yang terlibat dalam proses pembentukan asam urat melalui jalur katabolisme purin, namun tidak mengganggu sintesis purin itu sendiri.
Enzim xantin oksidase berperan dalam proses perubahan hypoxantin menjadi xantin yang selanjutnya menjadi asam urat. Allopurinol sebagian besar dimetabolisme di hati, sehingga jika terjadi gangguan hati dapat menyebabkan akumulasi obat di dalam tubuh.
Indikasi dan Kegunaan
Allopurinol obat apa? obat ini sering digunakan untuk mengatasi masalah gout dan peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia) lainnya. Kondisi hiperurisemia terbagi menjadi 2, sebagai berikut:
- Hiperurisemia primer, yaitu peningkatan kadar asam urat yang tidak diketahui penyebabnya misalnya berkaitan dengan genetik, hormonal atau enzim.
- Hiperurisemia sekunder, yaitu peningkatan kadar asam urat yang diketahui penyebabnya misalnya berkaitan dengan pola makan, obesitas, konsumsi obat, konsumsi alkohol dan penyakit darah.
Kontraindikasi
Hati-hati! Tidak semua orang aman menggunakan obat ini, ada beberapa kondisi dimana orang tidak direkomendasikan menggunakan allopurinol diantaranya:
- Orang yang memiliki riwayat alergi terhadap allopurinol atau komponen-komponen obat lain di dalamnya.
- Pada penderita yang mengalami serangan gout akut.
Dosis Allopurinol dan Cara Pemakaian
Allopurinol tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan dosis 100 mg dan 300 mg per tablet. Dosis lazim penggunaannya adalah sebagai berikut:
Dewasa | Dosis awal 100-300 mg/hari, dosis selanjutnya 200-600 mg/hari. Dosis maksimal sekali pakai 300 mg sedangkan dosis maksimal sehari 800 mg. Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar asam urat dalam air seni setelah pemakaian 1-3 minggu. Penyesuaian dosisnya untuk kondisi ringan 100-200 mg/hari, kondisi sedang 300-600 mg/hari, kondisi berat 700-900 mg/hari. |
Anak-anak | 100-400 mg/hari. Anak usia < 6 tahun maksimal 150 mg/hari. Anak usia 6-10 tahun maksimal 300 mg/hari. Penggunaan pada anak-anak khususnya untuk penderita kanker terutama leukemia dan kelainan enzim tertentu misalnya penyakit Lesch-Nyhan. |
Penggunaan pada pasien yang menjalani kemoterapi, diberikan 1-2 hari sebelum kemoterapi. Penyesuaian dosis juga diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
Efek Samping Allopurinol
Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, allopurinol juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi diantaranya:
- Gejala alergi seperti gatal, kemerahan dan bengkak pada kulit.
- Gangguan pencernaan misalnya mual, muntah, diare, konstipasi, iritasi lambunh dan kembung.
- Sakit kepala, veritigo dan mengantuk.
- Gangguan darah misalnya leukopenia (penurunan jumlah sel darah putih), trombositopenia (penurunan kadar trombosit) dan anemia.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Jika terjadi efek samping allopurinol yang parah dan tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan kepada dokter atau apoteker.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat allopurinol ini, perhatikan hal-hal berikut:
- Jangan menggunakan obat ini tanpa resep dokter dan harus dikonsumsi sesuai dosis dan aturan pemakaian yang disampaikan oleh dokter atau apoteker.
- Tidak boleh mengonsumsi obat lain tanpa sepengetahuan dokter atau apoteker. Hal ini dikarenakan ada beberapa obat yang mempengaruhi kerja allopurinol misalnya probenesid, warfarin, merkaptopurin dan klorpropamid.
- Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal.
- Pada penderita kerusakan hati, dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal pengobatan.
- Obat ini dapat menyebabkan kantuk, sehingga hati-hati penggunaannya pada orang yang harus bekerja dengan konsentrasi tinggi seperti mengemudi dan menjalankan mesin.
- Sebaiknya allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi efek samping iritasi lambung.
- Dianjurkan untuk banyak mengonsumsi air putih ketika mengonsumsi obat ini untuk menghindari terjadinya batu ginjal.
- Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui harus hati-hati. Allopurinol termasuk kategori C untuk kehamilan dan dapat dikeluarkan melalui ASI, sehingga sampaikan kepada dokter jika Anda sedang atau memiliki rencana hamil atau sedang menyusui.
- Jika mengalami efek samping allopurinol yang parah dan tidak kunjung sembuh segera konsultasikan kepada dokter atau apoteker.