alganax 1 mg, 0,5 mg dan 0,25 mg

Alganax obat apa?

Alganax adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan (ansietas) atau serangan panik. Ansietas dan serangan panik membuat penderitanya kerap merasa takut, tidak tenang, merasa rendah diri dan depresi. Obat ini bermanfaat menenangkan dan mengurangi gejala-gejala ansietas dan serangan panik tersebut.

Alganax tersedia dalam bentuk tablet dengan 3 variasi dosis 1 mg, 0,5 mg dan 0,25 mg. Bahan aktifnya berupa alprazolam merupakan senyawa obat jenis benzodiazepine yang mempengaruhi reseptor benzodiazepine sterospesifik pada GABA di susunan saraf pusat, dan sistem limbik di otak. Akibatnya terjadi efek menenangkan pada sistem saraf, merelaksasi otot dan meredakan kejang.

Aprazolam secara off label atau di luar indikasi juga digunakan untuk mengatasi insomnia, pre menstrual sindrom (PMS) serta depresi, terutama yang berhubungan dengan gangguan kecemasan.

Ringkasan Obat Alganax

KandunganAlprazolam: 1 mg, 0,5 mg dan 0,25 mg
Jenis obatBenzodiazepine, ansiolitik
KategoriObat keras
KegunaanMengatasi ansietas/gangguan kecemasan, antidepresan terkait ansietas, dan mengobati serangan panik dengan atau tanpa agorafobia (fobia keramaian)
KonsumenDewasa
KehamilanKategori D (hindari)
ProdusenGuardian Pharmatama
HargaRp. 225.000 – 250.000 per blister isi 20 tablet 1 mg, per box isi 2 blister; Rp. 150.000 – 200.000 per blister isi 20 tablet 0,5 mg, per box isi 2 blister; Rp. 120.000 – 160.000 per blister isi 20 tablet 0,25 mg, per box isi 2 blister

Cara Kerja dan Fungsi Obat Alganax

Fungsi Alganax dalam tubuh yaitu sebagai penenang untuk meredakan berbagai gejala gangguan kecemasan/ansietas dan serangan panik seperti rasa takut berlebihan, cemas, depresi, takut keramaian (agoraphobia). Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa Aprazolam, senyawa yang dapat berinteraksi dengan reseptor benzodiazepine dan reseptro GABA di otak.

Kemampuan aprazolam mempengaruhi otak ini memicu sedasi dan relaksasi serta juga mempengaruhi memory, relaksasi otot, anti kejang dan membuat penggunanya lebih tenang sehingga gejala gangguan kecemasan dan serangan panik dapat ditekan. Namun obat ini memiliki efek ketergantungan sehingga penggunaannya tidak boleh sembarangan dan penghentian penggunaan harus dengan menurunkan dosisnya secara berkala.

Indikasi dan Kegunaan Alganax

Alganax digunakan untuk mengatasi berbagai gejala gangguan kecemasan/ansietas seperti takut berlebihan, cemas, murung, menarik diri secara sosial, depresi serta juga untuk mengatasi serangan panik seperti fobia keramaian (agoraphobia). Secara off label atau di luar indikasi obat ini juga kerap digunakan untuk mengatasi insomnia dan PMS.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap aprazolam.
  • Penderita mistenia gravis, insufisiensi pernapasan berat, sindrom apnea tidur, glaukoma sudut sempit serta gangguan hati berat.
  • Tidak boleh digunakan bersamaan dengan penghambat CYP3A4 (ketoconazole, itraconazole).

Dosis Alganax dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Alganax mengatasi ansietas dalam jangka waktu singkat

  • Dosis dewasa: 250 – 500 mcg, 3 kali sehari, dapat ditingkatkan 3 – 4 hari sehingga total 3 – 4 mg per hari sesuai kebutuhan. Durasi perawatan tidak lebih dari 8 – 12 minggu, termasuk proses tappering off.
  • Dosis lansia: pemberian awal, 250 mcg 2 – 3 kali sehari, dapat ditingkatkan secara berkala sesuai kebutuhan.

Dosis Alganax untuk mengatasi serangan panik

  • Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, pemberian awal 0,5 mg 3 kali sehari, dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan. Peningkatan tidak lebih dari 1 mg setiap 3 – 4 hari hingga 10 mg per hari.
  • Dosis lansia: pemberian awal, 250 mcg 2 – 3 kali sehari, dapat ditingkatkan secara berkala jika ditoleransi dengan baik sesuai kebutuhan.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika dikonsumsi sebelum makan dapat mengurangi efek mengantuk.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Alganax pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Alganax

Alganax ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Alganax meliputi:

  • Efek samping yang mempengaruhi SSP seperti ataksia, pusing, kantuk, kelelahan, lekas marah, gangguan memori, sedasi.
  • Penurunan/peningkatan libido.
  • Efek gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dispepsia, perubahan nafsu makan.
  • Kesulitan berkemih.
  • Dismenore.
  • Gangguan seksual.
  • Infeksi pernapasan atas.
  • Ruam kulit.
  • Penglihatan kabur.

Efek Overdosis Alganax

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Alganax dapat berupa depresi susunan saraf pusat dalam bentuk kantuk hingga koma, dalam kasus yang lebih berat dapat terjadi ataksia, hipotonia, hipotensi, depresi pernapasan, koma hingga kematian. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi aprazolam.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan tanda-tanda kelainan depresi atau kecenderungan bunuh diri atau insufisiensi pernapasan kronis, riwayat penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
  • Penggunaan jangka panjang dapat memicu ketergantungan.
  • Hindari penghentian mendadak penggunaan obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan hati dan ginjal ringan hingga sedang, pasien lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Alganax untuk ibu hamil?

Bahan aktif Alganax berupa aprazolam digolongkan dalam jenis obat kategori D untuk ibu hamil. Hal tersebut berarti obat ini terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan). Oleh karena itu penggunaannya selama kehamilan sebaiknya dihindari.

Bolehkah Alganax untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Alganax diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui meskipun efeknya pada bayi yang menyusu belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama menyusui sebaiknya dihindari.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Alganax bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Alganax dengan obat-obat berikut:

  • Obat jenis penekan SSP, meningkatkan efek aditif dari obat ini.
  • Obat jenis penghambat CYP3A4 (nefazodone, fluvoxamine, cimetidine, diltiazem, atau antibiotik makrolida), dapat meningkatkan konsentrasi plasma.
  • Digoxin, meningkatkan konsentrasi digoxin.
  • Ketoconazole, itraconazole, konsentrasi obat dapat meningkat dan meningkatkan efek samping yang dapat berakibat fatal.