Acyclovir adalah salah satu jenis obat antivirus. Di Indonesia obat ini dikenal sebagai obat bagi penyakit herpes atau yang juga biasa disebut sebagai dompo. Beberapa jenis infeksi virus yang dapat diatasi dengan obat ini antara lain herpes simpleks, dan varisela (cacar api).

Acyclovir bekerja dengan cara menghambat proses sintesis DNA pada virus sehingga virus tidak dapat memperbanyak diri. Meskipun demikian, obat ini tidak dapat sepenuhnya menghilangkan virus dari dalam tubuh. Selain untuk mengobati infeksi virus, obat antivirus ini juga dapat digunakan untuk mencegah penularan virus terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang relatif rendah.

Sekilas Tentang Obat Acyclovir

Jenis obatAntivirus
GolonganObat Resep
KegunaanMenangani dan mengcegah infeksi virus herpes simpleks, varisela, Epstein-Barr Virus, dan cytomegalovirus
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Bentuk obatTablet dan Cream Topikal
Merek dagangAcifar, Acyclovir, Clinovir, Clopes, Danovir, Herax, Herpiclof, Licovir, Lovires, Molavir, Palovir, Poviral, Scanovir, Temiral, Viralis, Vircovir, Vireth, Virules, Zoter, Zovirax, Zyclorax

Acyclovir

Mekanisme Kerja Acyclovir

Acyclovir  adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap virus Herpes. Ketika dikonsumsi dan diserap ke dalam sel, obat ini akan diubah menjadi acyclovir trifosfat. Zat ini secara kompetitif akan menghambat dan menonaktifkan DNA-polimerase pada virus kerpes. Ketika DNA-polimerase berhenti bekerja, maka proses sintesis benang DNA virus akan terhenti juga. Dengan begitu virus tidak dapat memperbanyak diri. Proses ini berlangsung dalam sel tangpa mengganggu proses intraselular lainnya.

Indikasi dan Kegunaan

Acyclovir obat apa? Acyclovir merupakan obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi:

  • Infeksi virus herpes simpleks pada kulit & membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan berulang/kambuhan.
  • Infeksi virus varisela zoster (cacar air), cytomegalovirus (CMV), dan Epstein-Barr Virus (EBV).
  • Mencegah pebularan virus herpes terutama bagi pasien dengan daya tahan tubuh rendah.

Kontraindikasi

Harap perhatikan! Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Acyclovir tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh orang dengan kondisi sebagai berikut:

  • Pasien dengan hipersensitivitas atau alergi terhadap acyclovir atau bahan pendukung lain di dalam obat ini.

Dosis Acyclovir dan Cara Pemakaian

Acyclovir tersedia dalam bentuk tablet dan cream topikal

Dosis untuk infeksi herpes zoster dan varisela

  • Dewasa : Acyclovir 800 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 7 – 10 hari.
  • Anak 2 – 12 tahun : Acyclovir 400 – 800 mg 4 kali sehari, selama 5 kali.
  • Anak dibawah 2 tahun : Acyclovir 200 mg atau 20 mg/kg BB 4 kali sehari, selama 5 hari.
  • Pengobatan harus dimulai sedini mungkin dan pada saat awal timbulnya gejala infeksi
  • Dosis untuk pemakaian cream topikal: Acyclovir salep kulit 5 % dapat dioleskan pada kulit yang teinfeksi dengan dosis anak dan dewasa sekitar 1 cm salep sebanyak 5 – 7 kali sehari selama 5-10 hari. Sedangkan Acyclovir salep kulit 3 % dapat dioleskan pada kulit sekitar mata dengan dosis anak dan dewasa sekitar 1 cm salep sebanyak 5 kali sehari selama 7 hari dan dilanjutkan hingga 3 hari setelah sembuh sempurna.

Dosis untuk Infeksi herpes genitalis

  • Infeksi herpes genitalis inisial pada dewasa : Acyclovir 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 – 10 hari. Anak dibawah 2 tahun : ½ dosis dewasa. Untuk penderita “immunocompromised” atau kelainan absorbsi pada usus dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg, atau sebagai alternatif diberikan pengobatan secara intravena. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin, untuk rekuren sebaiknya pada periode mulai terjadinya lesi pertama.
  • Pengobatan supresi infeksi herpes genitalis rekuren : Acyclovir 400 mg 2 kali sehari atau 200 mg 2 – 5 kali sehari, selama 12 bulan.
  • Pengobatan intermitten infeksi herpes genitalis rekuren : Acyclovir 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 hari.

Efek Samping Acyclovir

Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, acyclovir juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi diantaranya:

  • Gangguan sistem pencernaan diantaranya mual, muntah, dan diare.
  • Gangguan pada kulit meliputi ruam kulit, kulit kering dan mengelupas, serta rasa perih seperti terbakar yang berlangsung semantara waktu
  • Reaksi neurologis seperti pusing dan halusinasi
  • Serta kerontokan rambut namun efek samping ini sangat jarang terjadi.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat acyclovir ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Pada pasien usia lanjut dengan gangguan fungsi ginjal, takaran obat harus dikurangi.
  • Tidak boleh digunakan selama masa kehamilan kecuali bila manfaat yang didapat jauh lebih besar daripada risikonya baik terhadap ibu maupun janin.
  • Pemberian pada pasien wanita yang sedang menyusui harus diberikan dengan sangat hati-hati.
  • Pengobatan harus dimulai sedini mungkin dan pada saat awal timbulnya gejala infeksi.
  • Penderita yang mengalami gangguan fungsi ginjal diperlukan penyesuaian dosis.