Inilah Tanda-tanda Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Ibu hamil, yuk kenali dengan cermat tanda-tanda air ketuban pecah sebelum waktunya.

Tanda-tanda ketuban pecah sebelum waktunya

Momen kehamilan mampu membawa kebahagiaan dan suka cita bagi setiap pasangan yang telah menikah. Namun, menjaganya sepanjang 9 bulan tidaklah mudah. Terkadang, ada saat kritis atau masalah yang datang menghampiri. Salah satunya di saat air ketuban pecah sebelum waktunya atau disebut ketuban pecah dini (KPD).

Apa itu ketuban pecah dini?

Ketuban pecah dini adalah suatu kondisi pecahnya ketuban sebelum proses persalinan atau sebelum ada tanda-tanda persalinan. Adapula kasus dimana ketuban pecah di saat usia kehamilan belum cukup bulan (sebelum minggu ke-37 kehamilan) yang disebut dengan preterm premature rupture of membrane (PPROM).

Kondisi ini sendiri disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran janin atau tekanan intrauterin yang meningkat atau kombinasi keduanya. Berkurangnya kekuatan membran janin umumnya dipicu oleh adanya infeksi yang berasal dari rahim, mulut rahim atau vagina.

Sementara meningkatnya tekanan intrauterin dapat disebabkan oleh trauma akibat hubungan seksual atau pemeriksaan dalam, hidramnion (jumlah air ketuban melebihi batas normal, >2000 mL), gamelli (kehamilan kembar) dan kelainan letak janin atau rahim (letak sungsang atau letak lintang).

Beberapa faktor risiko atau predisposisi yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya ketuban pecah dini diantaranya seperti faktor keturunan, riwayat KPD sebelumnya, serviks (leher rahim) yang pendek pada usia kehamilan 23 minggu, defisiensi gizi dari tembaga atau vitamin C, merokok, kelainan atau kerusakan selaput ketuban dan lain sebagainya.

Lantas, bagaimana tanda-tanda air ketuban pecah sebelum waktunya?

Tanda-tanda air ketuban pecah sebelum waktunya umumnya ditandai dengan adanya cairan yang keluar secara tidak terduga dari dalam vagina atau jalan lahir. Keluarnya cairan ini akan terjadi secara terus-menerus, cukup deras dan tidak dapat ditahan.

Dalam kondisi normal, air ketuban yang keluar tersebut akan berwarna bening dengan sedikit semburat warna kuning terang atau terdapat sedikit noda darah. Aromanya bisa tidak berbau atau berbau sedikit manis. Berbeda dengan keluarnya urine yang masih dapat dikontrol dan memiliki ciri khas bau pesing atau amoniak.

Kendati demikian, ada beberapa kasus dimana air ketuban hanya menetes atau merembes sedikit-sedikit. Kondisi ini bisa jadi akibat posisi kepala janin yang sudah berada di bawah yang lantas menutupi kebocoran tersebut untuk sementara waktu.

Waspadai, bila air ketuban yang keluar berwarna tidak normal seperti kehijauan, berbau tidak sedap dan disertai gejala lain seperti demam atau nyeri perut. Kemungkinan besar kondisi ini merupakan tanda-tanda infeksi.

Maka untuk lebih memastikan apakah benar yang keluar tersebut air ketuban atau bukan, disarankan untuk bersegera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk dapat menegakkan diagnosis KPD, salah satunya dengan tes lakmus.

Penanganan ketuban pecah dini

Pecahnya air ketuban sebelum waktunya, terlebih saat usia kehamilan belum cukup bulan dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya. Misal seperti chorioamnionitis, kompresi tali pusat dan bayi yang lahir prematur. Karena itu, perlu dilakukan penanganan secepat mungkin guna mencegah kemungkinan buruk lebih jauh.

Penanganan ketuban pecah dini sendiri dilakukan berdasarkan usia kehamilan. Bila usia kehamilan telah menginjak di atas 37 minggu, maka dapat dilakukan proses persalinan. Pada usia kehamilan 34 – 37 minggu, umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan induksi guna mempercepat proses persalinan.

Sementara bila pecahnya ketuban terjadi saat usia kehamilan belum sampai 34 minggu, biasanya dokter akan menunda untuk melakukan persalinan. Pada kondisi ini, ibu hamil diharuskan untuk istirahat total sembari diberikan antibiotik untuk mengurangi morbiditas ibu juga janin dan obat-obatan kortikosteroid untuk mempercepat pertumbuhan paru-paru janin. Persalinan baru dapat dilakukan bila paru-paru bayi telah terdeteksi cukup matang.

Perhatikan! Pada kehamilan cukup bulan, infeksi janin berhubungan langsung dengan lama pecahnya selaput ketuban atau lamanya periode laten. Maka penting untuk segera ke rumah sakit dan mengupayakan persalinan terhitung sebelum 24 jam dari mulai pecahnya ketuban.

#