Anemia dapat mengancam keselamatan janin, lakukan cara meningkatkan Hb pada ibu hamil sebelum terlambat.
Hb atau hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah (eritrosit). Fungsi utamanya adalah untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh sekaligus membawa karbon dioksida kembali ke paru.
Di dalam hemoglobin terdapat dua komponen utama, yakni heme yang merupakan derivat porfirin yang mengandung besi dan globin yang merupakan gugus protein yang melingkupi heme. Dua komponen utama inilah yang kemudian menjamin kapasitas hemoglobin dalam mengikat oksigen dan memberi warna merah pada eritrosit.
Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin. Untuk itu, WHO telah membuat suatu ketetapan yang dapat menjadi patokan dalam menilai batas normal hemoglobin dalam tubuh seseorang, diantaranya yakni:
- Anak 6 bulan – 6 tahun = 11,0 gr/dL.
- Anak 6 tahun – 14 tahun = 12,0 gr/dL.
- Pria dewasa = 13,0 gr/dL.
- Wanita dewasa = 12,0 gr/dL.
- Ibu hamil = 11,0 gr/dL (tergantung usia kehamilan).
Baca: Kadar Hb Normal Ibu Hamil yang Harus Dipertahankan
Bila hasil tes lab menunjukkan nilai di bawah angka tersebut, artinya tubuh mengalami kekurangan hemoglobin (Hb).
Kenapa ibu hamil rentan mengalami penurunan hemoglobin?
Pada wanita hamil, penurunan kadar Hb sangat umum dialami lantaran terjadi proses hemodilusi atau pertambahan volume cairan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan efek pengenceran dan turunnya konsentrasi Hb.
Adapun cara meningkatkan Hb pada ibu hamil yakni sebagai berikut:
1. Perbanyak Asupan Makanan Kaya Zat Besi
Langkah pertama yang harus Bunda terapkan guna menaikkan kembali kadar Hb adalah dengan mengonsumsi lebih banyak makanan kaya zat besi. Beberapa diantaranya yakni makanan laut seperti tiram atau udang, daging maupun hati sapi atau ayam, sayur bayam dan kacang-kacangan.
2. Konsumsi Pula Makanan Sumber Folat & Vitamin B12
Folat dan vitamin B12 merupakan substansi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan heme – salah satu komponen utama hemoglobin yang membuat darah berwarna merah. Pada ibu hamil, kecukupan asupan folat dan vitamin B-12 masing-masingnya adalah sebesar 400 mcg/hari dan 2.6 mcg/hari.
Jumlah itu dapat terpenuhi dengan banyak mengonsumsi makanan tinggi folat seperti kacang lentil, sayuran hijau, alpukat dan makanan kaya vitamin B-2 seperti daging merah, daging ikan, susu dan produk olahannya, telur dan sereal yang diperkaya.
3. Maksimalkan Penyerapan Zat Besi
Konsumsi makanan tinggi zat besi harus diimbangi pula dengan asupan dari sumber pangan enhancer agar zat besi yang masuk ke dalam tubuh dapat diserap secara maksimal. Oleh karena itu, konsumsilah makanan yang kaya akan protein, vitamin C, vitamin A dan beta-karoten. Masing-masing diantaranya yakni:
- Makanan tinggi protein. Daging merah, daging unggas, daging ikan, kacang-kacangan, polong-polongan dan biji-bijian.
- Makanan tinggi vitamin C. Buah-buahan seperti jambu biji, pepaya, kiwi, paprika atau jeruk dan sayuran seperti brokoli, kembang kol dan kubis.
- Makanan tinggi vitamin A dan beta-karoten. Ikan berlemak, hati sapi maupun hati ayam, labu kuning, wortel, ubi jalar, mangga dan melon kuning.
4. Hindari Makanan Penghambat Penyerapan Zat Besi
Sumber pangan inhibitor zat besi adalah sumber makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. Beberapa contoh diantaranya yakni makanan tinggi tanin seperti teh dan kopi, makanan yang mengandung fitat seperti tahu dan tempe serta makanan tinggi kalsium seperti susu sapi dan produk turunannya. Dengan demikian, hindari konsumsi secara bersamaan beberapa makanan tersebut saat makan.
5. Minumlah Suplemen Zat Besi
Suplemen zat besi dapat diberikan pada ibu hamil dengan kadar Hb rendah. Salah satu yang paling umum dan sering diberikan oleh dokter adalah Ferrous Sulfate. Suplemen ini dapat dikonsumsi 2 – 3 kali sehari atau sesuai dengan anjuran dokter.
Terakhir, untuk meningkatkan maupun mempertahankan kadar normal Hb selama kehamilan, Bunda diharuskan untuk dapat tidur nyenyak dan berkualitas di malam hari. Di samping itu, lakukan pula olahraga dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki di pagi harinya.
Segera periksakan diri ke dokter, bila Bunda mendapati sejumlah gejala seperti:
- Kulit dan gusi nampak pucat.
- Kelelahan dan kelemahan otot.
- Detak jantung tidak beraturan.
- Sering sakit kepala.
- Mudah memar tanpa sebab yang jelas.
Pada kondisi tersebut, Bunda mungkin disarankan untuk melakukan transfusi sel darah merah guna mencegah kemungkinan lebih buruk.