Cara mengobati PCOS dapat dilakukan melalui pengobatan medis dan penerapan gaya hidup sehat.
Sindrom polikistik ovarium (polycystic ovarian syndrome, PCOS) tergolong kondisi medis yang umum dialami oleh wanita usia subur namun seringkali diabaikan. The National Polycystic Ovary Syndrome Association mendefinisikan kondisi ini sebagai kelainan genetik, hormonal, metabolik dan reproduksi yang memengaruhi wanita.
Kelebihan hormon androgen dan resistensi insulin yang dialami wanita dengan PCOS dapat menimbulkan sejumlah gejala. Diantaranya seperti haid tidak teratur atau henti haid, pertumbuhan rambut berlebih yang tidak diinginkan, kegemukan dan lainnya seperti dijelaskan berikut: 6 Gejala PCOS yang Perlu Dipahami Setiap Wanita
PCOS memang tidak dapat disembuhkan, namun diagnosis dini serta pengobatan yang cepat dan tepat tetap harus dilakukan guna mengendalikan berbagai gejala yang dialami sekaligus mencegah kemungkinan komplikasi jangka panjang seperti diabetes dan penyakit jantung.
Pengobatan PCOS dapat berbeda pada setiap wanita, tergantung pada gejala yang dialami. Umumnya, perawatan yang dilakukan mencakup pengobatan medis dan perubahan gaya hidup. Berikut beberapa opsi pengobatan PCOS yang dapat dilakukan:
Cara mengobati PCOS berdasarkan gejala yang dialami
Pilihan pengobatan medis:
- Untuk mengatasi gangguan menstruasi
Penanganan gejala ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron, cincin vagina (NuvaRing), patch KB atau koyo KB dan terapi progestin. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan metformin untuk menekan resistensi insulin sekaligus membantu memperlancar siklus haid.
Untuk menginduksi ovulasi
Perawatan khas lini pertama untuk infertilitas terkait dengan PCOS adalah Clomid (clomiphene citrate) dan Femara (letrozole), terkadang dikombinasikan pula dengan metformin. Bila tidak berhasil, langkah selanjutnya melalui terapi injeksi gonadotropin untuk meningkatkan jumlah hormon perangsang folikel (FSH). Pilihan terakhir adalah melalui in vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung.
- Untuk mengatasi hiperandrogenisme
Opsi perawatan untuk masalah hirsutisme dan kerontokan rambut diantaranya yakni, pil KB untuk mengurangi produksi androgen, Aldakton (spironolactone) diuretik yang memiliki efek anti-androgenik, Vaniqa (eflornithine hydrochloride) krim topikal untuk menghambat pertumbuhan rambut dan Propecia (finasteride) untuk mengobati kerontokan rambut.
Pilihan lainnya yakni, melalui terapi laser dan elektrolisis. Kedua metode ini dapat merusak folikel rambut dan mencegah rambut tumbuh kembali. Namun, dibutuhkan hingga beberapa kali terapi sebelum terlihat hasilnya.
Selain pertumbuhan rambut berlebih dan kerontokan rambut, kelebihan hormon androgen juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Untuk masalah ini, paling sering diobati dengan krim topikal yang mengandung bahan aktif seperti benzoil peroksida, asam salisilat, retinoid hingga antibiotik.
- Untuk menurunkan berat badan
Obat-obatan medis yang dapat membantu penurunan berat badan diantaranya adalah Xenical (orlistat) obat yang dapat mencegah penyerapan lemak, Qsymia (phentermine/topiramate) atau Belviq (lorcaserin) sebagai penekan nafsu makan, Contrave (naltrexone/bupropion) yang dapat mengekang mengidam makanan dan Saxenda (liraglutide) untuk mengobati resistensi insulin dan obesitas.
- Untuk mengatasi resistensi insulin
Opsi pengobatan meliputi Glucophage (metformin) yang dapat mengendalikan diabetes dan membantu penurunan berat badan, Victoza (liraglutide) obat suntik untuk mengontrol kadar insulin dan glukosa, Actos (pioglitazone) kelas obat injeksi untuk mengurangi gula darah tinggi, Avandia (rosiglitazone) dan Avandamet yang merupakan kombinasi dua obat yaitu, rosiglitazone dan metformin.
Opsi bedah yang mungkin dibutuhkan:
Terapi bedah dapat dilakukan, terutama untuk mengembalikan ovulasi dan sebagai terapi infertilitas pada penderita PCOS yang menginginkan kehamilan. Beberapa opsi diantaranya yakni:
- Pengeboran ovarium laparoskopi. Prosedur bedah minimal invasif untuk mengurangi sekresi androgen dam LH sehingga memicu ovulasi.
- Ooforektomi. Operasi pengangkatan satu atau kedua ovarium (indung telur).
- Histerektomi. Pengangkatan seluruh atau sebagian dari rahim.
- Sedot kista. Prosedur untuk mengeluarkan cairan dalam kista.
- Reseksi ovarium. Melibatkan pemotongan jaringan atau pengangkatan bagian ovarium. Namun jarang dilakukan, karena dapat meningkatkan risiko jaringan parut dan kerusakan ovarium permanen.
Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan:
Selain dengan pengobatan medis, cara mengobati PCOS juga perlu disertai dengan perubahan gaya hidup diantaranya dengan:
- Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal.
- Menerapkan diet sehat dengan konsumsi makanan rendah kalori, tinggi serat dan lemak sehat.
- Menerapkan gaya hidup aktif dan olahraga secara teratur.
- Menjauhi atau mengelola stres dengan baik.
- Menjauhi rokok dan minuman beralkohol.
Untuk memastikan kondisi yang ada serta menentukan pengobatan yang tepat, disarankan untuk berkonsultasi langsung pada dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau dengan dokter spesialis endokrin.