Sejumlah cara membangun ikatan orang tua & anak guna memastikan anak tumbuh dengan karakter yang baik.
Kenakalan remaja dengan segala bentuk penyimpangan yang dilakukannya kerap berakar dari kurangnya perhatian dan tidak terbentuknya ikatan batin yang kuat antara orang tua dengan anak. Kesibukan dan seretnya komunikasi menyebabkan terjadinya dekadensi moral pada anak. Itulah alasan mengapa ikatan batin yang erat harus dipupuk sejak dini.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk membangun sekaligus mempererat ikatan orang tua dengan buah hati kesayangan. Dan semua ini berkaitan erat dengan kebiasaan-kebiasaan baik yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah.
Inilah sejumlah cara membangun ikatan orang tua dan anak yang dapat diterapkan
1. Biasakan untuk Makan Bersama
Salah satu cara membangun ikatan orang tua dan anak yang mudah dilakukan namun justru terlupakan adalah makan bersama keluarga. Duduk bersama di meja makan bukan sekadar mengisi perut, lebih dari itu yakni dapat menjadi momen bicara, tertawa dan saling menunjukkan kasih sayang.
Terbentuknya atmosfer yang positif dan menyenangkan seperti itu tentu akan membekas dalam ingatan anak. Bahkan dalam sejumlah penelitian memiliki manfaat positif bagi keterampilan mental, emosional dan sosial anak serta kinerja akademik yang lebih baik.
Bila waktu untuk makan siang bersama terasa mepet, maka usahakan untuk berkomitmen agar dapat melewati tiap malam dengan makan malam bersama keluarga. Begitupun halnya dengan sarapan di pagi hari. Sesekali waktu, ajaklah anak untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Misal ke pantai dan makan-makan bersama di tepi pantai.
2. Ciptakan Ritual Menyenangkan Sebelum Tidur
Untuk anak yang masih kecil, Ayah Bunda dapat membacakan dongeng sebelum tidur dari buku cerita anak yang memiliki alur sederhana, tidak terlampau panjang namun sarat akan makna. Lewat dongeng, akan tercipta bonding yang kuat antara orang tua dan anak. Selain itu, nasihat dan nilai-nilai kebaikan yang hendak ditanamkan pun akan lebih mudah diresap anak dibandingkan bila disampaikan secara langsung.
Sementara untuk anak yang sudah cukup besar, pillow talk alias ngobrol ngalor ngidul dapat dijadikan ritual yang menyenangkan menjelang tidur. Namun jangan melulu membicarakan seputar sekolahnya seperti PR dan lain sebagainya. Berikan selingan obrolan yang mampu membuatnya tersenyum lebar, misal rencana liburan atau adakah hadiah istimewa yang didambakannya.
Dengarkan keluh kesah anak dengan baik, dan jangan lupa berikan pelukan serta ciuman hangat sebelum membiarkan ia terlelap dalam mimpi indahnya. Sebagai orang tua, jadilah orang pertama yang mengetahui dan memberi solusi tentang apa yang dirasakannya, jangan biarkan ia memendam atau justru lebih nyaman mengutarakannya pada orang lain.
3. Luangkan Waktu untuk Bermain Bersama
Tak ada yang lebih menggembirakan bagi anak, saat kedua orang tuanya dapat meluangkan waktu untuk bermain bersama dengannya. Namun sayang, kebanyakan orang tua saat ini justru lebih memilih membiarkan buah hatinya menghabiskan waktu bersama gadget di genggamannya. Tak heran, kasus kecanduan gadget maupun game saat ini semakin meresahkan.
Padahal, tak ada yang sulit dari sekedar menyisihkan waktu sesaat untuk bermain dengan anak. Ayah Bunda dapat bermain di dalam rumah dengan memanfaatkan permainan board game atau keluar rumah di pagi atau sore hari untuk bersepeda. Dengan begitu, ikatan batin antara orang tua dan anak akan semakin terjalin dan anak pun dapat menahan godaannya dari pengaruh TV dan gadget.
4. Bangun Pondasi Spritual yang Kuat
Hal penting yang tak bisa diabaikan sebagai salah satu cara membangun ikatan orang tua dan anak yakni, dengan menancapkan pondasi spiritual pada anak sejak dini. Seperti yang diketahui, anak-anak merupakan peniru ulung. Mereka dapat dengan mudah menirukan apapun yang mereka lihat dan dengar guna memenuhi hasrat keingintahuannya.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan agama sekaligus menanamkan akhlak yang baik pada anak sedini mungkin agar ia dapat tumbuh dengan pribadi yang luhur serta karakter yang positif. Orang tua dituntut untuk menjadi teladan yang nyata di rumah dengan taat dalam menjalani perintah agama serta pandai dalam menjaga sikap dan lisan saat berada di dekat anak.
5. Tunjukkan Rasa Sayang Setiap Hari
Anak-anak tentu saja dapat berbuat kesalahan dan bersikap menjengkelkan. Hal ini tentu sebuah kewajaran dan sebagai orang tua tak seharusnya bersikap kasar saat dihadapkan pada kondisi seperti ini. Membentak atau menggunakan hukuman fisik bukanlah solusi yang diharapkan anak, lebih jauh justru dapat membuatnya semakin tertekan dan menjauh dari keluarga.
Tetap tunjukkan rasa sayang sekalipun ia berbuat salah. Utarakan nasihat yang ingin disampaikan dengan tegas namun penuh kelembutan. Dengan demikian, anak lebih mudah mencerna dan memahami kesalahan yang telah diperbuatnya.
Rutin melakukan hal-hal kecil seperti menyiapkan bekal makanan, mengantarkannya ke sekolah dan memberi kejutan-kejutan manis juga dapat membuatnya menyadari betapa besar rasa cinta orang tua terhadap dirinya. Dan percayalah, ini semua akan selalu menjadi ingatan manis yang terkenang selama hidupnya. Bahkan, menginspirasinya untuk berbuat hal serupa saat ia sudah dewasa dan kelak memiliki anak.