Mengetahui secara pasti suhu normal bayi sangatlah penting. Begitu didapati hasil tak normal, maka tindakan cepat dan tepat dapat dilakukan.
Suhu normal pada bayi dapat diketahui melalui beberapa metode pemeriksaan dengan alat yang disebut dengan termometer. Saat ini telah tersedia berbagai macam termometer digital sehingga memudahkan para orang tua untuk mengukur suhu tubuh si kecil.
Bagian tubuh bayi yang diperiksa juga bervariasi, umumnya pemeriksaan dilakukan di lipatan ketiak, cara inilah yang sudah populer. Namun, ternyata bagian tubuh lain seperti mulut, anus (rektal), telinga, dan kening juga dapat dijadikan media pengukuran suhu badan bayi.
Setiap bagian tubuh tersebut memiliki suhu yang berbeda sehingga standar nilai yang digunakan untuk menentukan suhu bayi normal juga berbeda di setiap bagian yang diperiksa.
Kisaran Normal Suhu Badan Bayi
Ada banyak versi kisaran suhu normal bayi, tidak ada angka pasti yang benar-benar disepakati oleh ahli dunia. Angka kisaran suhu tubuh normal bayi yaitu 36.7 °C – 37.9 °C bila diukur dari dubur (suhu rektal) dan 35.6 °C – 37.2 °C bila diukur dari ketiak.
Meskipun begitu, semua ahli sepakat bahwa dikatakan suhu tubuh meningkat atau demam apabila suhu tubuh bayi mencapai lebih dari 38 °C bila diukur dari dubur (suhu rektal), sekitar 37,5 °C bila diukur dari mulut, atau sekitar 37,2 °C bila diukur dari ketiak.
Perbedaan hasil pengukuran dari setiap bagian tubuh yang diperiksa dipengaruhi oleh letaknya dan pengaruh lingkungan. Kita ambil contoh suhu rektal yang hasilnya lebih tinggi karena memang berada di dalam tubuh dan tidak terlalu dipengaruhi oleh lingkungan.
Oleh sebab itu, hasil pengukuran suhu rektal adalah hasil paling akurat yang mewakili suhu tubuh sebenarnya. Seperti diketahui bahwa rata-rata subuh tubuh normal manusia adalah 37 °C, angka ini mengacu pada suhu rektal, bukan ketiak.
Selanjutnya mungkin timbul masalah, karena pemeriksaan suhu rektal tidak mudah sehingga jarang dilakukan. Bagian tubuh yang sering diperiksa suhu tubuhnya adalah ketiak.
Solusi dari masalah ini yaitu dengan mengkonversi hasil pemeriksaan sehingga tetap dapat mewakili suhu tubuh sebenarnya atau setidaknya mendekati.
Inilah konversi antara suhu rektal, oral, telinga, ketiak, dan dahi:
- Suhu rektal adalah 0,5 ° F (0,3 ° C) hingga 1 ° F (0,6 ° C) lebih tinggi dari suhu oral.
- Suhu telinga adalah 0,5 ° F (0,3 ° C) hingga 1 ° F (0,6 ° C) lebih tinggi dari suhu oral.
- Suhu ketiak adalah 0,5 ° F (0,3 ° C) hingga 1 ° F (0,6 ° C) lebih rendah dari suhu oral.
- Pemindai dahi adalah 0,5 ° F (0,3 ° C) sampai 1 ° F (0,6 ° C) lebih rendah dari suhu oral.
Seain suhu tubuh, ada indikator kesehatan bayi lainnya, baca: Tanda-Tanda Vital (TTV) Bayi
Cara Akurat Mengukur Suhu Tubuh Bayi
Meskipun setiap bagian tubuh dapat diukur suhunya, namun ada bagian tubuh yang paling direkomendasikan sesuai dengan usianya untuk mengetahui suhu bayi normal atau tidak.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan bagian tubuh berikut untuk mengukur suhu badan bayi:
- Baru lahir – 3 bulan : Rektal
- Bayi 3 bulan – 3 tahun : Rektal, ketiak, telinga
- Anak 4- 5 tahun : Rektal, oral, ketiak, telinga
- Anak 5 tahun ke atas: Oral, ketiak, telinga.
Untuk hasil terbaik pada bayi dan balita hingga usia 3 tahun, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk mengukur suhu rektal, dengan memasukkan ujung termometer di anus bayi. Metode ini paling akurat dan memberikan pembacaan cepat suhu tubuh bayi sesungguhya.
Saat ini, juga ada metode yang lebih baru untuk mengukur suhu tubuh dengan akurat yaitu termometri arteri temporal. Dengan cara ini, termometer khusus mengukur suhu darah yang mengalir melalui arteri temporal, di dahi.
Termometri arteri temporal menjadi solusi dari kesulitan dan ketidaknyamanan termomteri rektal. Lebih praktis, cepat, dan tidak mengganggu kenyamanan bayi. Namun alat yang digunakan terbilang mahal.
Apapun alat termometer yang akan digunakan, pastikan dalam keadaan bersih. Cucilah bagian yang akan menyentuh bagian tubuh bayi dengan sabun atau dilap dengan alkohol. Lalu tunggu sampai benar-benar kering. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman sehingga terhindar dari risiko penyebaran penyakit.
Cara Mengukur suhu aksila (ketiak) bayi
Agar mendapatkan hasil optimal, lakukan lagkah-langkah berikut saat mengukur suhu dari ketiak bayi:
- Nyalakan termometer.
- Sisihkan baju atau kain yang menghalangi lipatan ketiak bayi
- Letakkan termometer pada ketiak bayi dan astikan ujung termometer yang berwarna metal menyentuh bagian kulit ketiak tanpa terhalang apa pun.
- Posisikan bayi senyaman mungkin, baik berbaring ataupun dalam dekapan.
- Jaga posisi termometer agar tidak terlepas dari jepitan ketiak bayi.
- Tunggulah hingga pengukuran selesai yang ditandai dengan bunyi.
- Lepaskan termometer secara perlahan kemudian baca hasilnya.
Cara Mengukur suhu oral (mulut) bayi
Sebelum mengukur suhu bayi dari mulut, pastikan pengukuran tidak dilakukan segera setelah bayi makan atau minum. Tunggulah setidaknya 15 menit setelah bayi minum susu atau mengonsumsi makanan apa pun.
Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengukur suhu badan bayi dari mulut:
- Nyalakan termometer digital yang sudah dibersihkan.
- Letakkan ujung termometer di bawah lidah bayi.
- Pastikan bibir bayi selalu tertutup rapat.
- Jaga termometer pada posisi tersebut.
- Tunggulah beberapa detik hingga berbunyi yang menandakan bahwa proses pengukuran telah usai.
- Lalu tarik termometer secara perlahan dan baca hasilnya.
Perhatian!
Pengukuran suhu mulut atau ketiak bayi hanya sebagai pemeriksaan awal. Ketika didapati suhu bayi tidak normal, baik tinggi ataupun rendah, maka sebaiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan suhu rektal atau arteri temporal untuk mengetahui suhu tubuh bayi sebenarnya.
Cara Mengukur suhu rektal atau anus Bayi
- Bersihkan ujung termometer dengan alkohol atau sabun dan air; bilas dengan air hangat dan keringkan. Oleskan sedikit pelumas, seperti petroleum jelly, di ujungnya.
- Terlentangkan bayi di pangkuan. Pegang bayi dengan meletakkan telapak tangan di punggung bawahnya. Atau, letakkan anak menghadap ke atas dan tekuk kakinya ke dada.
- Tangan lainnya menyalakan termometer, dan masukkan ½ hingga 1 inci ke dalam lubang anus (tidak terlalu dalam). Pertahankan termometer pada tempatnya dan tunggu beberapa detik sampai berbunyi yang menandakan pengukuran selesai.
- Tarik secara perlahan dan baca hasilnya.
- Bersihkan kembali. Pastikan termometer diberi label untuk mencegah tidak sengaja digunakan di mulut.
Cara mengukur suhu arteri temporal bayi
- Bersihkan bagian yang akan menyentuh kulit bayi.
- Tempatkan sensor termometer di tengah dahi bayi.
- Tekan dan tahan tombol pindai.
- Perlahan gerakkan termometer di dahi menuju bagian atas telinga bayi. Pastikan selalu menyentuh kulit.
- Berhenti di garis rambut dan lepaskan tombol pindai.
- Lepaskan termometer dan baca suhunya.
Jika Suhu Bayi Tidak Normal
Bawa bayi ke dokter jika hasil pengukuran suhu rektal atau arteri temporal menunjukkan anak demam yakni 38 °C atau lebih dengan ketentuan sebagai berikut:
- Bayi kurang dari 3 bulan, suhu tubuh mencapai lebih dari 38 °C.
- Bayi dan anak usia 3-36 bulan, suhu tubuh mencapai lebih dari 39 °C.
- Demam pada bayi dan anak usia 3-36 bulan terjadi selama lebih dari 3 hari.
- Demam lebih dari 40,5 °C kecuali demam turun dengan mudah dan anak merasa nyaman.
- Pernah demam datang dan pergi hingga seminggu atau lebih, bahkan jika demamnya tidak terlalu tinggi.
- Demam yang disertai dengan gejala lain seperti ruam kulit, sesak napas, kesadaran menurun, kaku leher, muntah-muntah dan ubun-ubun bayi tampak menonjol atau cekung.
- Memiliki penyakit medis yang serius, seperti masalah jantung, anemia sel sabit, diabetes, atau fibrosis kistik.
- Baru menjalani imunisasi.
Selain demam, suhu badan bayi yang turun terlalu rendah hingga 35 °C atau kurang (hipotermia) juga harus diwaspadai. Bawalah segera ke dokter sambil melakukan upaya menghangatkan tubuhnya.
Jadi, sangat penting mengetahui suhu normal bayi sehingga setiap orang tua menjadi cepat tanggap ketika si kecil mengalami kenaikan atau penurunan suhu yang perlu diwaspadai. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika mengkhawatirkan kondisi bayi Anda.