Merlopam obat apa?
Merlopam adalah obat untuk mengatasi gejala-gejala gangguan kecemasan seperti sering panik, ketakutan, sulit tenang, jantung berdebar-debar, insomnia, sesak napas, serta gejala gangguan kecemasan lain yang berhubungan dengan depresi. Obat ini hanya digunakan untuk terapi jangka pendek dan harus berdasarkan resep dokter.
Merloparm mengandung bahan aktif berupa Lorazepam, senyawa ansiolitik dan sedatif dari kelas benzodiazepine. Obat ini akan membantu menenangkan berbagai gejala gangguan kecemasan. Ketahui lebih lengkap kegunaan, dosis umum, efek samping, kontraindikasi, keamanannya jika dikonsumsi ibu hamil serta kemungkinan interaksinya dengan obat lainnya.
Ringkasan Obat Merlopam
Jenis obat | Ansiolitik (pereda kecemasan) jenis benzodiazepine |
Golongan | Obat keras |
Kandungan | Per tablet salut selaput: lorazepam 2 mg dan 0,5 mg |
Kegunaan | Terapi jangka pendek untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan atau gejala gangguan kecemasan yang berkaitan dengan gejala depresi |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak > 12 tahun |
Kehamilan | Kategori D (hindari) |
Produsen | Mersifarma Tirmaku Mercusana |
Harga |
|
Cara Kerja dan Fungsi Obat Merlopam
Fungsi Merlopam dalam tubuh yaitu sebagai pereda gejala-gejala gangguan kecemasan. Bahan aktifnya berupa lorazepam adalah kelompok obat dari jenis benzodiazepine yang dapat memengaruhi dan menekan susunan saraf pusat (SSP). Obat jenis ini dapat menurunkan kemampuan kerja sistem saraf di otak yang sedang mengalami aktivitas berlebihan pada penderita gangguan kecemasan.
Lorazepam bekerja dengan mengikat secara stereo-spesifik dengan reseptor benzodiazepien pada neuron post-sinaptik GABA pada beberapa area otak, termasuk area limbik dan formasi retikular. Obat ini akan memberikan efek antikonvulsan, hipnosis dan sedasi sehingga akan meredakan gejala-gejala gangguan kecemasan dalam waktu singkat untuk sementara waktu.
Indikasi dan Kegunaan Merlopam
Merlopam digunakan untuk mengatasi gejala-gejala gangguan kecemasan seperti sering gelisah, mudah cemas, mudah marah, ketakutan, insomnia, sulit berkonsentrasi, sesak napas, jantung berdebar-debar, serta otot tegang. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan yang berhubungan dengan depresi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap bahan aktif obat ini.
- Penderita glaukoma sudut sempit, insufisiensi pernapasan parah, miastenia gravis, serta sindrom apnea tidur.
Dosis Merlopam dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Merlopam untuk mengatasi gangguan kecemasan
- Dosis dewasa: 2 – 3 mg/hari di bagi dalam 2 – 3 dosis. Dosis besar diberikan sebelum tidur. Dosis maksimal per hari 10 mg.
- Dosis anak-anak: umur di atas 12 tahun sama dengan dosis dewasa.
Dosis Merlopam untuk mengatasi insomnia yang berhubungan dengan gangguan kecemasan
- Dosis dewasa: diberikan untuk sementara dalam jangka waktu singkat, 2 – 4 mg sebelum tidur.
- Untuk orang dengan kondisi lemah: dosis awal 1 – 2 mg/hari dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan bertahap jika dibutuhkan untuk menghindari efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Merlopam pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Merlopam
Seperti halnya jenis obat lainnya Merlopam juga memiliki kemungkinan menyebabkan efek samping. Efek ini umumnya di awal penggunaan dan akan reda setelah pengobatan dilanjutkan. Efek samping Merlopam meliputi:
- Mengantuk yang diikuti dengan pusing.
- Perasaan lemah dan lesu.
- Efek yang lebih jarang terjadi dapat berupa disorientasi, sakit kepala, mual, depresi, gangguan tidur, peningkatan emosi, gangguan penglihatan sementara, penurunan tekanan darah dan kehilangan daya ingat sementara.
Efek Overdosis Merlopam
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Merlopam dapat berupa mengantuk, kebingungan mental, reaksi paradoks, disartria, serta kelesuan. Untuk kondisi yang parah dapat berupa ataksia, hipotensi, depresi pernapasan, depresi kardiovaskular, hipnosis, koma, bahkan hingga kematian. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat dengan kandungan lorazepam.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita insufisiensi paru kronis, gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari berkendara atau menjalankan alat berat yang memerlukan konsentrasi tinggi.
- Perhatian lebih harus diberikan pada penggunaan untuk ibu hamil dan menyusui serta pada anak-anak di bawah 12 tahun.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Merlopam untuk ibu hamil?
Bahan aktif Merlopam berupa lorazepam digolongkan sebagai obat kategori D untuk ibu hamil. Itu berarti bahan obat ini terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Bolehkah Merlopam untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Merlopam diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko menimbulkan efek sedatif dan kesulitan menyusu pada bayi. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa menyusui sebaiknya dihindari atau digunakan jika sangat dibutuhkan saja.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Merlopam bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Merlopam dengan obat-obat berikut:
- Barbiturat, meningkatkan risiko penekanan pada susunan saraf pusat (SSP).
- Alkohol, meningkatkan efek sedatif dari alkohol.
- Kafein, mengurangi efek sedatif dan ansiolitik dari Merlopam.
- Jus grapefruit, meningkatkan konsentrasi plasma dari obat ini.