Grathazon obat apa?
Grathazon adalah obat untuk mengatasi berbagai kondisi yang menyebabkan peradangan, alergi dan reaksi berlebihan sistem imun tubuh seperti pada rhinitis alergi, arthritis reumathoid, dermatitis alergi, asma bronkial serta meningitis atau kondisi lainnya. Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet dengan bahan aktif berupa dexamethason yang termikronisasi.
Bahan aktif Grathazon merupakan obat jenis aminoglikosida yang masuk kelas kortikosteroid. Senyawa ini dapat dapat meredakan peradangan, alergi dan menekan sistem imun. Dexamethason juga dapat masuk hingga ke sawar otak sehingga dapat digunakan untuk mengatasi edema otak dan meningitis serta juga digunakan untuk mengatasi peradangan pada mata.
Ringkasan Obat Grathazon
Kandungan | Dexamethasone (micronized) 0,5 mg |
Jenis obat | Kortikosteroid |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mengatasi peradangan dan alergi yang responsif terhadap pemberian kortikosteroid seperti pada asma bronkial, artritis reumathoid, dan rinitis alergi |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (hindari) |
Produsen | Graha Farma Indonesia |
Harga | Rp. 2.500 per strip isi 10 kaplet, per box isi 20 strip |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Grathazon
Fungsi Grathazon dalam tubuh adalah sebagai pereda peradangan, alergi dan menekan kerja sistem imun. Sehingga obat ini dapat meredakan peradangan atau alergi yang disebabkan sistem imun yang bekerja hiperaktif. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa dexamethasone.
Dexamethasone adalah obat jenis long-acting glukokortikoid sintetis yang bertindak sebagai agen anti inflamasi. Obat ini bekerja dengan menekan kerja neutrofil, mengurangi produksi mediator penyebab inflamasi (prostaglandin), meningkatkan permeabilitas kapiler dan menekan kerja normal sistem imun. Akibatnya peradangan dan reaksi alergi dapat dikurangi.
Indikasi dan Kegunaan Grathazon
Grathazon digunakan untuk mengatasi peradangan, alergi serta edema seperti pada beberapa kondisi berikut ini:
- Asma bronkial.
- Artritis reumathoid.
- Sindrom nefrotik.
- Dermatitis akibat alergi.
- Rinithis alergi.
- Penyakit serum.
- Kolitis bertukak.
- Meningitis.
- Mountain sickness akut.
- Mual akibat kemoterapi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap dexamethasone.
- Pasien dengan infeksi jamur sistemik, atau infeksi sistemik lainnya yang tidak dirawat dengan anti-infeksi spesifik.
- Pasien yang sedang menerima vaksin hidup.
Dosis Grathazon dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Grathazon untuk mengatasi peradangan dan alergi
- Dosis dewasa: 0,5 – 9 mg per hari dibagi dalam beberapa dosis. Maksimal pemberian 1,5 mg per hari. Dosis sangat bergantung pada keparahan penyakit. Maksimal penggunaan 1,5 mg per hari.
- Dosis anak-anak: 0,02 – 0,03 mg/kg berat badan per hari di bagi dalam 3 – 4 dosis. Dosis juga sangat bergantung pada keparahan kondisi peradangan dan alergi.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Grathazon pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Grathazon
Grathazon umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Grathazon meliputi:
- Supresi pada sistem adrenal yang ditandai hiperkortikolisme dan tekanan pada HPA axis.
- Tekanan pada sistem imun ditandai dengan munculnya infeksi sekunder.
- Peningkatan tekanan intraokular.
- Gangguan pertumbuhan pada anak.
- Sakit kepala.
- Mudah haus.
- Kulit kering dan mudah memar.
- Perubahan suasana hati seperti depresi dan perubahan mood.
Efek Overdosis Grathazon
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Grathazon dapat berupa toksisitas retina, glaukoma, katarak subkapsular, pendarahan saluran cerna, pankreatitis, hipertensi, luka lama sembuh, atrofi dan kerapuhan otot. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat mengandung bahan aktif dexamethasone atau jenis kortiosteroid lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita hipertensi, akut infark miokard, gagal jantung, diabetes mellitus, penyakit saluran cerna seperti kolitus ulseratifa, divertikulitis, atau tukak saluran cerna aktif, penderita katarak, glaukoma, memiliki riwayat herpes simplek, osteoporosis, riwayat gangguan kejang, dan penyakit tiroid.
- Perhatian perlu diberikan untuk pemberian pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal, lansia, anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.
- Hindari penghentian tiba-tiba atau pengurangan dosis secara cepat.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Grathazon untuk ibu hamil?
Bahan aktif Grathazon berupa dexamethason masuk golongan obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaan obat ini selama masa kehamilan sebaiknya dihindari.
Bolehkah Grathazon untuk ibu menyusui?
Belum diketahui apakah dexamethasone dapat masuk mengontaminasi ASI ibu menyusui. Namun secara teoritis jika obat ini dikonsumsi dan masuk ke dalam ASI maka risiko gangguan perkembangan pada bayi yang menyusu dapat terjadi. Oleh karena itu penggunaan obat ini sebaiknya dihindari selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Grethazon bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Grethazon dengan obat-obat berikut:
- Antikoagulan (warfarin), peningkatan atau penurunan waktu protrombin yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka.
- Diuretik (jenis loop, thiazide, acetazolamide), dapat meningkatkan risiko hipokalemia.
- Vaksin hidup, dapat mengurangi efektivitas terapi vaksin hidup (dapat berakibat fatal.
- Barbiturat, ephedrine, phenytoin, rifampicin, dapat mengurangi efektivitas dexamethasone.