Gentamicin obat apa?
Gentamisin (Gentamicin) adalah obat golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri. Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat diatasi dengan obat ini seperti infeksi pada mata, infeksi telinga, infeksi pada kulit, infeksi saluran kemih, infeksi prostat, hingga infeksi sistemik yang menyerang otak seperti meningitis.
Gentamisin merupakan antibiotik jenis aminoglikosida spektrum luas yang bekerja dengan cara berikatan dengan ribosom 30S bakteri. Akibatnya terjadi kesalahan baca pada t-RNA bakteri yang menyebabkan bakteri tidak mampu memproduksi protein penting dalam siklus hidupnya sehingga bakteripun mati.
Ringkasan Obat Gentamisin
Jenis obat | Antibiotik |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Mencegah dan mengobati infeksi bakteri yang rentan terhadap Gentamisin |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Sediaan salep, gel, tetes mata dan teling: Kategori C (hindari); Sediaan cairan injeksi: Kategori D (dilarang) |
Sediaan | Tetes Mata: 0,3%; Tetes telinga: 3 mg/ml; Cairan injeksi: 40 mg/ml; Salep: 1 mg/gr; Krim: 0,1% |
Merek | Bioderm, Argensol, Azopt, Benoson G, Betagentam, Biogen, Cinogenta, Decamisin, Dermagen, Digenta, Diprogenta, Fermaderm, Garabiotik, Garamycin, Garapon, Garasone, Garexin, Ganalten, Genbeta, Genoint, Genolon, Genta, Gentalex, Gentamicin, Gentason B, Genticid, Gentiderm, Ikagen, Isotic Timact, Konigen, Licogenta, Ottogenta, Proson, Pyogenta, Sagestam, Salgen, Salticin, Sinobiotik, Skilone, Sonigen, Timact, Zensoderm |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Gentamisin
Fungsi Gentamisin dalam tubuh adalah membasmi dan mencegah infeksi bakteri. Hal itu berkat kemampuan aminoglikosidanya yang dapat berikatan dengan subunit ribosom 30S bakteri. Ikatan ini akan mengganggu transkripsi tRNA bakteri sehingga terjadi salah baca dan bakteri gagal membuat protein penting untuk mendukung kelangsungan hidupnya.
Antibiotik aminoglikosida sangat efektif untuk bakteri aerobik jenis gram negatif seperti Pseudomonas, Acinetobacter, dan Enterobacter. Dalam kondisi tertentu Gentamisin juga efektif membasmi Mycobateria yang menyebabkan tuberkulosis. Sementara untuk bakteri jenis gram positif obat ini dinilai tidak cukup kuat dibanding jenis antibiotik lainnya.
Indikasi dan Kegunaan Gentamisin
Gentamisin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri serius yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang menyebabkan penyakit berikut ini:
- Konjungtivitis blefaro.
- Konjungtivitis terinfeksi Staphylococcus epidermis.
- Folikulitis.
- Frunkulosis.
- Impetigo.
- Sepsis pada bayi baru lahir.
- Otitis eksterna.
- Kreatitis.
- Jerawat pustular.
- Dermatitis seboroik.
- Psoriasis pustular.
- Septikemia.
- Blepharitis akibat bakteri.
- Komplikasi infeksi saluran pernapasan akibat bakteri.
- Endokarditis parah.
- Meningitis.
- Infeksi saluran kemih.
Obat ini juga digunakan untuk pencegahan infeksi bakteri pada luka bakar serta sebagai antibiotik profilaksis sebelum operasi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap Gentamicin atau obat dari jenis aminoglikosida lainnya.
- Pasien yang diketahui mengalami perforasi gendang telinga tidak boleh menggunakan obat ini pada infeksi telinganya.
Dosis Gentamisin dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Gentamicis untuk mengobati infeksi mata serius
- Dosis dewasa: dalam sediaan drop 0,3% teteskan 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi sebanyak 6 kali sehari. Untuk kasus infeksi mata berat dapat diberikan 1-2 tetes setiap 15 menit sekali. Kurangi dosis jika infeksi mulai membaik. Dalam bentuk salep 0,3% oleskan pada kelopak mata yang mengalami konjungtivitis/bintitan sebanyak 2-3 kali sehari.
- Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.
Dosis Gentamisin untuk mengobati infeksi telinga (otiti eksterna)
- Dosis dewasa: dalam sediaan tetes telinga 0,3% teteskan 2-3 tetes pada telinga yang terinfeksi 3-4 kali setiap hari.
- Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.
Dosis Gentamisin untuk mengobati infeksi saluran kemih
- Dosis dewasa: 160 mg sekali sehari.
Dosis Gentamicin untuk mengobati infeksi kulit
- Dosis dewasa: dalam sediaan krim atau salep 0,1% oleskan secara merata pada area yang terinfeksi bakteri sebanyak 3-4 kali sehari. Sebaiknya bersihkan dahulu area kulit yang ingin diberikan obat.
- Dosis anak-anak: sama dengan dosis dewasa.
Dosis Gentamicin untuk mengobati infeksi sistemik berat
- Dosis dewasa: 3-5 mg/kg BB/hari dengan injeksi intramuskular (IM) atau cairan infus selama 30-120 menit. Alternatif lainnya, bisa diberikan 5-7 mg/kg BB sekali sehari melalui infus.
- Dosis anak-anak: 3-7,5 mg/kg BB per hari di bagi dalam 3 dosis.
Aturan pakai:
- Dalam sediaan cairan injeksi, gunakanlah obat ini hanya jika dibantu oleh tenaga medis berpengalaman.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Gentamisin pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Gentamisin
Gentamisin umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Gentamisin meliputi:
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Ototoksisitas (gejalanya berupa gangguan pendengaran, tinnitus atau pusing).
- Gangguan elektrolit.
- Atrofi atau nekrosis di tempat injeksi.
- Stomatitis.
- Fotosensitifitas pada penggunaan topikal.
- Efek samping yang dapat berakibat fatal Nefrotoksisitas, paralisis muskular, depresi pernapasan.
Efek Overdosis Gentamisin
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Gentamisin dapat berupa ototoksisitas yang menyebabkan menurunkan kamampuan mendengar serta efek nefrotoksisitas. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami alergi terhadap Gentamisin atau antibiotik jenis aminoglikosida lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita mistenia gravis, parkinson, diabetes, disfungsi auditori vestibular, serta otitis media.
- Penyesuaian dosis mungkin diperlukan pada penderita gangguan fungsi ginjal.
- Perhatian harus diberikan pada penggunaan untuk anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Gentamisin untuk ibu hamil?
Getamisin digolongkan sebagai obat kategori D ibu hamil untuk sediaan cairan injeksi, oral. Sementara untuk sediaan salep, krim atau gel yang tidak digunakan secara sistemik digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil.
Obat kategori D berarti obat ini telah terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).
Sementara obat kategori C berarti studi obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.
Bolehkah Gentamisin untuk ibu menyusui?
Gentamisin diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Jika tetap menggunakan obat ini selama menyusui, bayi harus dimonitor untuk kemungkinan diare, sariawan, ruam popok, radang usus terkait antibiotik. Disarankan untuk menghindari penggunaan obat ini selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Gentamisin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Gentamisin dengan obat-obat berikut:
- Obat neurotoksik (sefalosporin, metisilin, amfoterisin B, siklosporin, cisplatin, asam eterkilat, furosemid), dapat menyebabkan efek aditif.
- Warfarin dan fenindione, dapat mempotensi efek antikoagulan.
- Neostigmin dan piridostigmin, dapat melemahkan efek kedua obat ini.
- Bifosfonat, meningkatkan risiko hiperkalsemia.
- Toksin butolinum, berisiko menyebabkan blokade neuromuskular.
- Indometasin, dapat meningkatkan konsentrasi Gentamisin pada neonatus.