Betamethasone obat apa?
Betamethasone adalah obat dari golongan kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi peradangan dan reaksi alergi serta kondisi yang disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa contoh kondisi tersebut seperti dermatitis, lupus, asma, serta psoriasis. Betamethasone juga kerap dikombinasikan dengan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Betamethasone merupakan obat jenis hormon kortikosteroid sintetis. Pada dasarnya kortikosteroid diproduksi secara alami oleh tubuh pada kelenjar adrenal. Senyawa ini berfungsi meredakan peradangan serta menekan sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara berlebihan.
Ringkasan Obat Betamethasone
Jenis obat | Kortikosteroid |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Meredakan perdangan dan reaksi alergi serta sebagai terapi pengganti hormon kortikosteroid pada penderita hiperplasia adrenal |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Sediaan | Tablet: 0,25 mg; Krim: 0,1%; Sirup: 2 mg/5 ml; Tetes mata: 0,1%; |
Merek | Betamethasone valerate, Celestar, Gratamin, Oviskin-N, Otozambon, Celestamin, Diprogenta, Vosama, Betasin, Oviskin, Scanderma Plus, Celeston, Nilacelin, Celestik, Cortamine, Erladerm, Bevalex, Ocuson, Meclovel, Biocort, Metaskin-N, Nisagon, Benoson M, Diprosta, Valbeson, Benzcema, Exabet, Benoson, Gentason B, Betam-Opthal, Hufabethamin, Mytaderm, Digenta, Meclovel, Proceles, Erladerm-M, Noncort, Heltiskin, Durocort, Betason-N, Zestam, Scanderma |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Betamethasone
Fungsi Betamethasone dalam tubuh adalah untuk meredakan peradangan dan menekan sistem imun. Betamamethasone merupakan kortikosteroid jenis glukokortikoid. Senyawa kortikosteroid jenis tertentu sebenarnya juga diproduksi secara alami oleh tubuh pada kelenjar adrenal.
Kortikosteroid dapat menghambat fosfolipase A2 yang kemudian menghambat pelepasan asam arakidonat yang berujung pada penekanan aktivitas prostaglandin dan leukotrien yang merupakan mediator pencetus inflamasi di tubuh. Selain itu senyawa ini juga menekan sistem imun tubuh sehingga dapat membantu meredakan peradangan dan reaksi alergi yang timbul.
Indikasi dan Kegunaan Betamethasone
Betamethasone digunakan untuk membantu meredakan peradangan dan menekan sistem imun yang bekerja secara berlebihan pada beberapa kondisi berikut ini:
- Asma.
- Bronkitis.
- Rheumatoid arthritis.
- Hiperplasia adrenal kongenital.
- Dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid.
- Psoriasis.
- Alergi dan inflamasi.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang sedang mengalami infeksi yang tidak ditangani dengan benar (baik infeksi sistemik maupun topikal).
- Penderita trombositopenia purpura idiopatik (penyakit kelainan sistem imun bawaan yang berdampak pada kelainan trombosit).
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap kortikosteroid.
Dosis Betamethasone dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Betamethasone untuk peradangan dan alergi
- Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, 0,5 – 5 mg per hari di bagi beberapa dosis. Dosis tergantung respon pengguna.
- Dosis anak-anak: proporsi perbandingan dengan orang dewasa, umur 1 – 6 tahun 25% dari dosis dewasa, 1 – 11 tahun 50% dosis dewasa, 12 tahun ke atas 75% dosis orang dewasa.
Dosis Betamethasone untuk mengobati rheumatoid arthritis
- Dosis dewasa: bentuk tablet atau sirup 0,5 – 2 mg per hari.
Dosis Betamethasone untuk mengobati peradangan kulit
- Dosis dewasa: sediaan krim, salep dan gel, dalam konsentrasi 0,025%, 0,05%, 0,1%. Dioleskan 1 – 3 kali per hari selama 2 – 4 minggu hingga kondisi membaik.
Dosis Betamethasone untuk mengobati peradangan pada mata
- Dosis dewasa: dosis awal 1 – 2 tetes pada mata yang meradang tiap 2 jam. Dosis dikurangi hingga kondisi membaik.
Aturan pakai:
- Dalam bentuk obat oral gunakanlah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Betamethasone pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Betamethasone
Betamethasone umumnya ditoleransi baik oleh tubuh, terutama untuk penggunaan dalam waktu singkat. Namun penggunaan dalam jangka waktu lama dapat menyebabakan munculnya beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Betamethasone meliputi:
- Rentan terkena infeksi.
- Peningkatan tekanan darah.
- Peningkatan kadar gula darah.
- Meningkatkan risiko katarak.
- Tukak lambung.
- Muncul masalah kulit.
- Perubahan mood dan prilaku.
- Pelemahan fungsi otot.
Efek Overdosis Betamethasone
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Betamethasone dapat berupa peningkatan kemungkinan infeksi dan reaksi anafilaksis. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap Betamethasone atau obat kortikosteroid lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita hipertensi, osteoporosis, psikosis steroid, diabetes militus, riwayat tuberkulosis, baru saja mengalami serangan jantung, glaukoma, miopati yang dipicu kortikosteroid, epilepsi, ulserasi peptikum, hipotiroidisme, psoriasis, serta gangguan hati dan ginjal.
- Perhatian lebih harus dilakukan pada penggunaan untuk ibu hamil dan menyusui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Betamethasone untuk ibu hamil?
Betamethasone digolongkan dalam obat ketegori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.
Oleh karena itu, penggunaannya sebaiknya dihindari atau boleh digunakan jika sangat dibutuhkan saja dan harus dengan resep dokter.
Bolehkah Betamethasone untuk ibu menyusui?
Belum diketahui apakah Betamethasone dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Untuk menghindari risiko kesehatan pada bayi yang menyusu, ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat ini selama menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Betamethasone bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Betamethasone dengan obat-obat berikut:
- Ritonavir, Itraconazole, kontrasepsi oral, peningkatan konsentrasi plasma.
- Rifampisin, rifabutin, carbamezepine, fenobarbiton, fenitoin, primidon, efedrin, penurunan efek terapetik.
- Acetozolamide, thiazide, teofilin, meningkatkan risiko hipokalemia.
- Florokuinolon, peningkatan risiko ruptur tendon.
- OAINS, peningkatan risiko pendarahan saluran cerna.
- Coumarin, meningkatkan efek antikoagulan Coumarin.