Konsumsi berbagai makanan peningkat kesuburan wanita untuk bantu mewujudkan kehamilan.
Masalah kesuburan kerap menjadi beban mental bagi sebagian wanita, terutama yang sudah cukup lama menikah namun tak kunjung hamil. Selain memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab pasti, penting pula untuk memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Faktanya, perubahan pola makan dan gaya hidup dapat membantu meningkatkan kesuburan wanita hingga 69%. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, para peneliti berhasil mendefinisikan sekelompok makanan yang disebut dengan fertility foods atau makanan kesuburan. Konsumsi makanan ini secara rutin setiap hari diketahui dapat meningkatkan peluang konsepsi dan memiliki keturunan.
Berikut sejumlah makanan peningkat kesuburan wanita
1. Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, ikan kembung ataupun patin kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak ini terbukti bermanfaat dalam membantu meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi, mengatur regulasi hormon reproduksi dan meningkatkan kualitas sel telur.
2. Quinoa
Quinoa adalah sejenis benih bebas gluten yang dibekali dengan berbagai kandungan nutrisi. Diantaranya seperti protein, sembilan asam amino esensial, serat, senyawa antioksidan dan berbagai vitamin juga mineral.
Konsumsi quinoa secara rutin sebagai pengganti nasi putih bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan wanita lantaran dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil sekaligus menekan rasa lapar. Seperti diketahui, kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin bahkan diabetes yang pada akhirnya berimbas buruk pada kesuburan.
3. Susu
Makanan peningkat kesuburan wanita selanjutnya yang perlu dikonsumsi secara teratur adalah susu dan berbagai produk olahannya seperti keju maupun yogurt. Pasalnya, susu dan berbagai produk olahannya tersebut kaya akan kalsium dan vitamin D yang tak hanya bermanfaat untuk kesehatan tulang, namun baik pula bagi kesehatan sistem reproduksi.
Jadi, tambahkan susu ke dalam diet prakonsepsi. Pilihlah susu murni yang telah dipasteurisasi serta keju dan yogurt yang tinggi lemak. Namun pastikan tak ada bahan tambahan seperti pemanis ataupun perasa didalamnya.
4. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kangkung dan brokoli merupakan sumber zat besi dan folat yang baik. Zat besi dapat meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi dan peluang terjadinya ovulasi.
Sementara itu, asupan folat bermanfaat dalam meningkatkan kadar progesteron, membantu memperbaiki masalah haid maupun ovulasi yang tidak beraturan serta mencegah terjadinya cacar lahir pada bayi.
5. Lentil
Ketidaksuburan yang dialami sejumlah wanita kerap berakar pada ketidakseimbangan hormon. Misal kadar estrogen dan progesteron yang terlalu rendah atau justru terlampau tinggi.
Lentil, termasuk pula jenis kacang-kacangan lainnya mengandung sejumlah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mengatasi masalah ini, seperti protein, vitamin B, folat, serat juga mineral seperti magnesium dan besi.
6. Buah-Buahan
Penting untuk memasukkan buah ke dalam daftar makanan peningkat kesuburan wanita. Pasalnya, buah-buahan seperti jeruk, blueberry, alpukat, delima dan lainnya tinggi akan senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menangkal efek buruk radikal bebas di dalam tubuh yang dapat merusak sel sperma maupun sel telur.
Baca juga: Makanan Tinggi Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas
7. Tiram
Tiram telah lama dipercaya sebagai afrodisiak atau makanan yang mampu meningkatkan gairah bercinta. Salah satu alasannya adalah karena hidangan laut satu ini mengandung mineral zinc atau seng yang begitu tinggi.
Menurut para ahli, mineral zinc dapat memengaruhi ovulasi dan kesuburan wanita serta berperan penting dalam produksi semen (air mani) dan testosteron pada pria. Namun, konsumsinya cukup sesekali waktu saja, mengingat kandungan merkuri pada tiram tergolong cukup tinggi.
Itulah beberapa contoh dari makanan peningkat kesuburan wanita. Kuncinya, terapkanlah diet kesuburan (fertility diet) dengan mengonsumsi berbagai varian makanan yang kaya akan lemak sehat.
Batasi asupan protein hewani, terutama dari daging merah dan perbanyak konsumsi protein nabati. Hindari konsumsi makanan dengan lemak trans karena dapat mengancam kesuburan dan membahayakan jantung juga pembuluh darah.