Baru keguguran jangan langsung hamil. Berikut metode dan waktu yang tepat menggunakan KB setelah keguguran.
Sedih rasanya menerima kenyataan bahwa kehamilan yang sudah lama diharapkan tidak bisa berlanjut sesuai harapan. Keguguran merupakan proses terhentinya kehamilan hingga tak dapat berlanjut menjadi kelahiran hidup.
Bagi pasangan yang sangat menantikan momongan, tentu ingin segera mungkin hamil lagi. Namun tahukah Anda, kehamilan setelah keguguran tidak boleh langsung terjadi.
Diperlukan jeda setidaknya tiga kali siklus haid atau 3-4 bulan setelahnya. Hal ini bertujuan agar tubuh sang ibu memiliki waktu yang cukup untuk pemulihan optimal sehingga siap untuk kehamilan sehat selanjutnya.
Kapan Kesuburan Kembali setelah keguguran?
Begitu terjadi proses keguguran, maka kehamilan terhenti dan keluarlah isi rahim. Pengeluaran isi rahim ini dapat berlangsung secara spontan atau dibantu dengan prosedur kuretase atau kuret untuk benar-benar menjamin tidak ada jaringan yang tertinggal.
Begitu proses keguguran ini selesai, maka tubuh sang ibu mengalami pemulihan. Begitu pula dengan kondisi hormonal yang berangsur kembali seperti semula sebelum hamil.
Sayangnya, meskipun tubuh belum begitu siap, kesuburan setelah keguguran akan kembali dengan sangat cepat. Waktunya tidak bisa dipastikan, mungkin berjarak 2-3 minggu. Bahkan sebelum haid pertama terjadi.
Oleh sebab itu, cara terbaik menunda kehamilan setelah keguguran adalah dengan menggunakan kontrasepsi atau KB.
Kapan Waktu yang tepat memulai KB?
Mengingat kesuburan kembali dengan cepatnya, maka penggunaan KB dilakukan segera setelah keguguran terjadi, baik keguguran dengan kuret ataupun spontan. Jangan menunggu datangnya haid pertama Anda baru menggunakan KB.
Mengapa demikian? Menstruasi terjadi setelah seorang wanita mengalami ovulasi atau mengeluarkan sel telur yang siap dibuahi. Hal ini berarti, apabila kontrasepsi dilakukan menunggu haid pertama, maka pada saat ovulasi tersebut seorang wanita berada pada masa subur. Artinya bisa mengalami kehamilan apabila hubungan dilakukan tanpa ‘pengaman’.
Padahal hubungan suami istri sudah bisa dilakukan ketika pendarahan sudah berhenti. Itulah mengapa kontrasepsi harus lebih dahulu dilakukan sebelum hubungan yang pertama kali setelah keguguran.
Jenis KB apa yang cocok setelah keguguran?
Pada prinsipnya hampir semua jenis metode kontrasepsi bisa digunakan, pertimbangan pemilihan KB didasari pada seberapa lama penundaan hamil dan faktor kenyamanan. Berikut metode KB yang cocok digunakan setelah keguguran:
1. Kontrasepsi (KB) jangka Pendek
Digunakan bagi pasangan yang ingin segera hamil lagi setelah keguguran. Pada kondisi ini, maka dapat menggunakan metode penghalang (seperti kondom) atau metode yang mengharuskan minum pil kontrasepsi (Pil KB) setiap hari.
Kondom dapat mulai digunakan kapan saja begitu hendak berhubungan. Sedangkan Pil KB, dapat mulai digunakan sesegera mungkin setelah keguguran. Pastikan menggunakan kontrasepsi tambahan (kondom) pada seminggu pertama pemakaian.
Dengan KB Jangka pendek ini, maka kesuburan akan cepat kembali saat penggunaan dihentikan. Misalnya pada kondom, karena alat ini hanya digunakan saat hubungan, maka begitu tidak digunakan kehamilan bisa terjadi. Sedangkan pada penggunaan pil KB, terkadang diperlukan beberapa minggu hingga bulan agar kesuburan kembali lagi.
2. Kontrasepsi (KB) jangka Panjang
Apabila yang dikehendaki adalah penundaan kehamilan jangka panjang, maka metode kontrasepsi yang dapat digunakan yaitu implan (susuk), suntik KB, dan IUD (spiral). Dengan metode ini, maka kesuburan masih bisa kembali namun memerlukan waktu yang tidak sebentar, terkhusus pada implan dan suntik KB.
3. Kontrasepsi Mantap atau Permanen
Digunakan bagi yang memang tidak ingin memiliki keturunan lagi di sisa hidupnya. Hal ini dapat dipenuhi dengan metode kontrasepsi berupa sterilisasi wanita dan vasektomi pria; melalui prosedur operasi.
– – –
Mulailah menggunakan kontrasepsi segera mungkin setelah keguguran, pilihlah metode KB mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda pasangan. Jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk pilihan KB yang tepat setelah keguguran.